Saturday, January 27, 2018

JAUH LEBIH BESAR DARI YANG DIDOAKAN (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Januari 2018

Baca:  1 Samuel 1:1-28

"Setelah perempuan itu menyapih anaknya, dibawanyalah dia, dengan seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur, lalu diantarkannya ke dalam rumah TUHAN di Silo."  1 Samuel 1:24

Kunci keberhasilan doa Hana adalah karena doanya lebih mengutamakan Tuhan dan mempermuliakan nama-Nya, yang di dalamnya terkandung iman yang luar biasa, di mana ia begitu mempercayai Tuhan sanggup menjawab doanya sehingga ia memiliki keberanian untuk bernazar dengan mempersembahkan kembali anak itu kepada Tuhan, meski secara kasat mata ia belum mengandung atau melahirkan seorang anak.  Inilah yang Tuhan ajarkan:  "...apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu."  (Markus 11:24).

     Apa respon Tuhan terhadap sikap hati Hana dalam berdoa?  Tuhan tidak membiarkan Hana pulang dengan tangan hampa, tetapi ia pulang dengan membawa janji Tuhan bahwa ia akan dikaruniai seorang putera.  "Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: 'Aku telah memintanya dari pada TUHAN.'"  (1 Samuel 1:20).  Doa Hana pun terjawab, ia mengandung dan lalu melahirkan seorang anak, anak itu adalah Samuel.  Tidak berhenti sampai dengan doa yang dijawab.  Ketika Tuhan sudah menjawab doa kita, Tuhan ingin membawa kita lebih dalam lagi melihat jawaban doa yang jauh lebih besar lagi.  Bagaimana caranya?  Inilah yang dilakukan Hana yaitu menepati apa yang telah ia nazarkan kepada Tuhan  (Ulangan 23:21-23).  Samuel, anak satu-satunya yang ia minta kepada Tuhan, pun kembali dipersembahkan kepada Tuhan.

     Kalau dulu dalam penderitaannya ia tetap mencari Tuhan, sekarang dalam kebahagiaannya pun ia tetap menaati dan berjalan bersama Tuhan.  Alkitab mencatat:  Samuel  (anaknya)  menjadi imam dan nabi yang sangat dihormati di Israel dan bahkan,  "....TUHAN mengindahkan Hana, sehingga dia mengandung dan melahirkan tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan lagi. Sementara itu makin besarlah Samuel yang muda itu di hadapan TUHAN."  (1 Samuel 2:21).  Tuhan memberkati Hana dengan porsi ganda!

Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan!  "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, ..."  Efesus 3:20

Friday, January 26, 2018

JAUH LEBIH BESAR DARI YANG DIDOAKAN (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Januari 2018

Baca:  1 Samuel 1:1-28

"TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya."  1 Samuel 1:11

Ada sebuah kisah yang sangat menarik di Alkitab bagaimana Tuhan mengabulkan doa seseorang.  Adalah Hana, wanita yang bertahun-tahun mandul.  Bagi wanita kemandulan adalah petaka besar!  Penderitaan batin yang dialami Hana tidak cukup sampai di situ.  Selain mandul, kehadiran  'madu'nya yaitu Penina, yang dari waktu ke waktu selalu menyakiti hatinya, semakin memperburuk keadaan.  Entah berapa tahun hal itu berlangsung, akan tetapi Alkitab mencatat:  "Demikianlah terjadi dari tahun ke tahun; setiap kali Hana pergi ke rumah TUHAN, Penina menyakiti hati Hana, sehingga ia menangis dan tidak mau makan."  (1 Samuel 1:7).  Suatu proses hidup yang sungguh berat!

     Ketika dihadapkan pada penderitaan hidup yang berat, umumnya orang akan memilih meninggalkan Tuhan dan berusaha mencari  'jalan pintas', meminta pertolongan dunia.  Tidak sedikit orang frustasi dan putus asa.  Namun Hana tidak larut dalam kepahitan atau kekecewaan, ia memilih datang kepada Tuhan dan menyerahkan semua persoalan kepada-Nya.  "...dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu."  (1 Samuel 1:10).

     Hal luar biasa yang patut menjadi perhatian orang percaya adalah nazar yang Hana sampaikan kepada Tuhan.  Inilah yang sesungguhnya menjadi kunci keberhasilan doanya!  Kita tahu bahwa persoalan utama yang dihadapi Hana adalah soal anak.  Tetapi ia dengan penuh keyakinan berjanji kepada Tuhan:  jikalau Tuhan mengaruniai dia anak, maka anaknya itu akan dipersembahkan kepada Tuhan!  Artinya jika doanya dikabulkan Tuhan, ia bersedia menerima konsekuensinya yaitu kembali ke persoalan yang sama, yaitu  'tidak mempunyai anak'  seperti sediakala!  Ini menunjukkan bahwa sesungguhnya Hana sedang mencari perkenanan Tuhan, yang baginya jauh lebih penting dan berharga dari anak yang ia pergumulkan.