Sunday, January 14, 2018

HIDUP ORANG PERCAYA: Penuh Mujizat

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Januari 2018

Baca:  Kisah Para Rasul 5:12-16

"Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat."  Kisah 5:12

Mujizat adalah sebuah kata yang sangat menarik untuk dibahas.  Mengapa?  Karena semua orang menginginkan mujizat dalam hidupnya.  Banyak orang datang berbondong-bondong menghadiri acara-acara KKR atau kebaktian-kebaktian dengan harapan beroleh mujizat:  disembuhkan dari sakit-penyakitnya, diberkati dan dipulihkan rumah tangganya, dan sebagainya.  Tetapi tidak sedikit orang yang justru bersikap apatis  (acuh tak acuh, masa bodoh, tidak peduli)  ketika mendengar kata mujizat karena mereka menganggap bahwa mujizat itu tidak penting dan hanya cerita usang dari masa lalu.

     Dalam mengikut Kristus kita harus memiliki motivasi yang benar.  Jangan sampai kita mencari Tuhan semata-mata demi mendapatkan mujizat.  Ketika banyak orang berbondong-bondong mengikuti Dia berkatalah Tuhan,  "...sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang."  (Yohanes 6:26).  Mereka bukan rindu mengenal pribadi Tuhan lebih dekat, tapi mereka mengingini sesuatu dari Tuhan.  Fokus utama kita haruslah pribadi Tuhan, sumber segala mujizat.  Kalau kita percaya kepada Tuhan dan sungguh-sungguh mencari Dia mujizat pasti kita dapatkan, karena ketika kita menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita menerima paket keselamatan komplet yang mencakup juga tanda-tanda dan mujizat  (Markus 16:17-18).  Artinya mujizat bukanlah sesuatu yang tak mungkin kita dapatkan, melainkan menjadi bagian hidup kita.

     Tetapi perlu dipahami dan dimengerti bahwa Tuhan tidak pernah membuat mujizat-Nya menurut agenda kita a tau seperti yang kita mau, melainkan sesuai kehendak dan rencana-Nya.  Bukankah kita sering memaksakan kehendak kita kepada Tuhan, atau meminta Dia untuk menyatakan mujizat-Nya sesuai dengan konsep kita.  Kalau kita hidup benar sesuai dengan kehendak Tuhan, maka tanda-tanda penyertaan Tuhan dan mujizat-Nya akan kita rasakan setiap hari, tak perlu kita mengejar mujizat....

Mujizat Tuhan selalu tersedia bagi orang-orang benar, karena itu kita tak perlu takut menjalani hdiup ini!

Saturday, January 13, 2018

MANFAAT FIRMAN TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Januari 2018

Baca:  Mazmur 119:9-16

"Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu; firman-Mu tidak akan kulupakan."  Mazmur 119:16

Salah satu syarat menjadi murid Kristus adalah tetap tinggal di dalam firman Tuhan seperti tertulis:  "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku."  (Yohanes 8:31-32).  Tinggal di dalam firman Tuhan diwujudkan melalui kesungguhan kita dalam menyediakan waktu untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan itu siang dan malam, menjadikan firman Tuhan sebagai  'makanan'  sehari-hari.

     Dikatakan:  "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran."  (2 Timotius 3:16).  Ada manfaat yang luar biasa di dalam firman Tuhan:  1.  Mengajar.  Yaitu memberi tuntunan dan arahan, memberi pengertian, menyingkapkan hal-hal yang tak terpahami, agar yang tidak mengerti jadi mengerti.  Daud berkata,  "Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari. Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana...  lebih berakal budi dari pada semua pengajarku...  lebih mengerti dari pada orang-orang tua,"  (Mazmur 119:97-100).  2.  Menyatakan kesalahan.  Setelah membaca atau mendengarkan firman Tuhan kita akan disadarkan akan kesalahan-kesalahan kita.  Betapa banyak orang Kristen ketika ditegur oleh firman Tuhan bukannya sadar tapi malah marah...  Semakin kita tekun membaca dan merenungkan firman Tuhan semakin kita seharusnya  "...mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat."  (Ibrani 5:14).  3.  Memperbaiki kelakuan.  Memperbaiki berarti melakukan reparasi atau restorasi.  Tujuannya agar kita menjadi pribadi yang jauh lebih baik.  4.  Mendidik dalam kebenaran.  Kita semua tahu bahwa pendidikan adalah sebuah proses yang panjang dan bertahap.  Di dalam pendidikan ada teguran, hajaran, tongkat, dan bahkan cambuk.

     Seberapa besarkah manfaat firman Tuhan bagi kehidupan Saudara?  Jika tidak ada perubahan dalam hidup berarti ada yang salah dalam diri kita.  Semakin lama kita mengikut Tuhan seharusnya kita semakin dewasa rohani dan berbuah lebat.

Renungkan firman Tuhan setiap hari dan lakukan...  itulah kehendak Tuhan!