Saturday, January 6, 2018

TEGUH JAYA DI SEGALA KEADAAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Januari 2018

Baca:  Yesaya 7:1-9

"Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya."  Yesaya 7:9b

Masih banyak orang Kristen berpikir bahwa hidup seorang pengikut Kristus adalah hidup yang terbebas dari masalah, namun Alkitab tidak pernah menjanjikan hal yang demikian.  Semua manusia yang hidup di bawah langit dan di atas bumi ini tak satu pun yang terluput dari masalah.  Dengan kata lain semua orang pasti menghadapi dan mengalami masalah!  Namun perhatikan apa yang dikatakan oleh Pemazmur:  "Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;"  (Mazmur 34:20), dan  "Kemalangan akan mematikan orang fasik, dan siapa yang membenci orang benar akan menanggung hukuman."  (Mazmur 34:22).  Karena itu orang percaya tak perlu kecut dan tawar hati karena ada Tuhan di pihak kita.  Seberat apa pun masalah yang kita hadapi, orang percaya akan tetap teguh jaya, asalkan kita tetap hidup dalam kebenaran, percaya kepada Tuhan dan mengandalkan Dia dalam segala hal.

     Teguh jaya bisa diartikan berkemenangan dan tak tergoyahkan di segala keadaan.  Seringkali kita berpikir bahwa kita bisa kuat kalau situasi yang ada sangat mendukung.  Bagaimana jika situasi yang terjadi sangat bertolak belakang?  Hidup orang percaya tidaklah ditentukan oleh situasi dan kondisi.  Meskipun situasi tidak memungkinkan dan sungguh teramat berat, orang percaya akan tetap teguh jaya asalkan ia tetap melekat kepada Tuhan, karena ada Roh Kudus yang senantiasa memberi kekuatan, ada tangan Tuhan yang selalu siap untuk menopang, sehingga  "...apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya."  (Mazmur 37:24).

     Karena itu tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengucap syukur di segala keadaan, sebab dalam segala perkara Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan.  Kita juga patut bersyukur karena kita punya Bapa yang baik.  "Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."  (Matius 7:9-11).  Kita seringkali merasa tidak kuat menghadapi masalah karena kita terlampau banyak memikirkan hal-hal yang negatif.

Selalu ada kemenangan di pihak orang benar karena Tuhan selalu campur tangan!

Friday, January 5, 2018

APAKAH YANG SAUDARA CARI?

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Januari 2018

Baca:  Mazmur 14:1-7

"TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah."  Mazmur 14:2

Banyak perkara dicari-cari oleh manusia di dunia ini.  Apa yang dicari itulah yang dianggap sangat menentukan kebahagiaan hidup manusia.  Ada banyak orang menginginkan hidup yang berbahagia, namun justru kekecewaan dan kegagalan yang mereka alami.  Mengapa?  Karena mereka mencari  'sesuatu'  yang salah, mencari hal-hal yang bersumber dari dunia ini, bukan dari Tuhan.  Ada pula orang-orang yang berusaha mencari segala hal dengan mengandalkan kekuatan sendiri, dan ujung-ujungnya mereka akan kecewa.  Pemazmur menasihati:  "Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya,"  (Mazmur 105:4-5).  Alkitab menyatakan bahwa bila kita mencari Tuhan terlebih dahulu dan kebenaran-Nya, maka semuanya akan ditambahkan dalam hidup ini.  (Matius 6:33).

     Tuhan Yesus bertanya,  "Apakah yang kamu cari?"  (Yohanes 1:38).  Di hari-hari ini manusia tidak lagi menempatkan perkara-perkara rohani sebagai agenda utama dalam hidupnya, tetapi inilah yang umumnya sedang mereka cari:  1.  Kekayaan.  Materi duniawi telah menyilaukan mata semua orang sehingga mereka mudah sekali tergiur dengan iming-iming Iblis yang menawarkan kekayaan secara instan.  Karenanya mereka rela menempuh cara apa pun demi mendapatkan apa yang dicari, meskipun cara yang ditempuhnya itu tidak halal, melanggar hukum dan bertentangan dengan firman Tuhan.  Tragisnya lagi, tidak sedikit dari mereka yang terlibat dalam kuasa kegelapan.  Mereka tidak sadar bahwa mereka sedang dituntun Iblis menuju kepada kebinasaan.

     2.  Kesenangan daging.  Segala yang menyenangkan dan memuaskan daging sedang dicari manusia..  Berhati-hatilah!  Kepuasan daging ujungnya adalah maut,  "Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya,"  (Galatia 6:8).  Karena itu  "Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu...dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya."  (Roma 13:13-14).

Ketika kita mencari Kristus dan menempatkan Dia sebagai yang terutama dalam hidup ini, kita akan beroleh berkat dan kebahagiaan hidup yang sejati!