Tuesday, November 21, 2017

JANGAN SAMPAI TUHAN MERENDAHKAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 November 2017

Baca:  Yesaya 2:6-22

"Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu."  Yesaya 2:11

Banyak orang Kristen seringkali hanya terfokus kepada berkat dan promosi.  "TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN,"  (Ulangan 28:13).  Mereka lupa bahwa untuk beroleh berkat dan promosi ada proses dan syarat yang harus dipenuhi:  "...apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN,"  

     Perhatikan!  Tuhan yang kita sembah bukan Tuhan yang hanya sanggup memberkati dan meninggikan hidup seseorang, tapi Dia juga Tuhan yang bisa merendahkan.  Kapan Tuhan akan merendahkan hidup seseorang?  Ketika Tuhan mendapati dosa dan pemberontakan di dalam hidup orang itu.  "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu."  (Yesaya 59:1-2).  Tuhan telah memberkati umat-Nya dengan segala yang terbaik.  "Negerinya penuh emas dan perak dan tak terbatas harta bendanya; negerinya penuh kuda dan tak terbatas jumlah keretanya."  (Yesaya 2:7), namun bukannya membalas kebaikan Tuhan dengan ketaatan, sebaliknya mereka malah berlaku jahat di hadapan Tuhan.  "...di mana-mana mereka melakukan tenung seperti yang di Timur dan sihir seperti orang Filistin...Negerinya penuh berhala-berhala; mereka sujud menyembah kepada buatan tangannya sendiri dan kepada yang dikerjakan oleh tangannya."  (Yesaya 2:6, 8).  Jelas terlihat betapa sombongnya manusia sehingga mereka lebih memilih untuk sujud menyembah kepada buatan tangannya sendiri dan kepada yang dikerjakan oleh tangannya  (berhala).

     Ketika sombong dan angkuh Tuhan akan merendahkan hidup seseorang.  Seberhasil apa pun kita, sadarilah bahwa semua karena anugerah Tuhan.  Karena kejahatan yang menjadi-jadi, Tuhan bukan hanya merendahkan, tapi juga membuang mereka  (Yesaya 2:6).  Akibat dosa dan pemberontakan sungguh sangat mengerikan.

Tak ingin direndahkan oleh Tuhan?  Berhentilah berbuat dosa dan jangan sombong.

Monday, November 20, 2017

FIRMAN TUHAN SEPERTI API (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 November 2017

Baca:  1 Petrus 1:3-12

"Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya."  1 Petrus 1:7

Selain berfungsi menerangi dan menghangatkan, api juga berfungsi untuk memurnikan.  Emas yang murni adalah hasil dari proses pemurnian dengan api.  Cara pemurnian emas ditempuh lewat proses pembakaran.  Logam emas dibakar dengan suhu yang sangat tinggi sampai mencair.  Setelah mencair, kotoran-kotoran yang melekat pada emas seperti karat, debu, atau logam-logam lain akan mudah dipisahkan dan disingkirkan.  Proses ini terus dilakukan secara berulang-ulang sampai pada akhirnya diperoleh emas yang benar-benar murni, terbebas dari segala kotoran dan unsur logam lainnya.

     Seperti halnya emas diproses hingga menjadi emas murni, setiap orang percaya pun harus melewati proses pemurnian.  Saat diproses memang sakit secara daging, tetapi semua mendatangkan kebaikan bagi kita supaya sifat-sifat lama kita hilang.  Ayub berkata,  "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas."  (Ayub 23:10).  Ketika sedang berada dalam masalah, penderitaan, kesengsaraan atau pergumulan hidup yang berat kualitas iman seseorang akan terlihat.  Tuhan berfirman:  "Sesungguhnya, Aku telah memurnikan engkau, namun bukan seperti perak, tetapi Aku telah menguji engkau dalam dapur kesengsaraan."  (Yesaya 48:10).  Setiap orang yang sudah mengalami  'api'  pemurnian dari Tuhan hidupnya pasti akan berubah dan berbeda.  Tokoh-tokoh di Alkitab dan tak terkecuali hamba-hamba Tuhan juga pasti mengalami dan merasakan proses dari Tuhan ini.

     Maleakhi menubuatkan tentang kedatangan Sang Mesias  (Kristus), sebagai api tukang pemurni logam dan sabun tukang penatu.  "Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu."  (Maleakhi 3:2).  Kristus datang untuk memurnikan dan membersihkan umat-Nya dari kecemaran.

Jangan sekali-kali memberontak saat masuk dalam  'api'  pemurnian Tuhan!