Monday, November 20, 2017

FIRMAN TUHAN SEPERTI API (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 November 2017

Baca:  1 Petrus 1:3-12

"Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya."  1 Petrus 1:7

Selain berfungsi menerangi dan menghangatkan, api juga berfungsi untuk memurnikan.  Emas yang murni adalah hasil dari proses pemurnian dengan api.  Cara pemurnian emas ditempuh lewat proses pembakaran.  Logam emas dibakar dengan suhu yang sangat tinggi sampai mencair.  Setelah mencair, kotoran-kotoran yang melekat pada emas seperti karat, debu, atau logam-logam lain akan mudah dipisahkan dan disingkirkan.  Proses ini terus dilakukan secara berulang-ulang sampai pada akhirnya diperoleh emas yang benar-benar murni, terbebas dari segala kotoran dan unsur logam lainnya.

     Seperti halnya emas diproses hingga menjadi emas murni, setiap orang percaya pun harus melewati proses pemurnian.  Saat diproses memang sakit secara daging, tetapi semua mendatangkan kebaikan bagi kita supaya sifat-sifat lama kita hilang.  Ayub berkata,  "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas."  (Ayub 23:10).  Ketika sedang berada dalam masalah, penderitaan, kesengsaraan atau pergumulan hidup yang berat kualitas iman seseorang akan terlihat.  Tuhan berfirman:  "Sesungguhnya, Aku telah memurnikan engkau, namun bukan seperti perak, tetapi Aku telah menguji engkau dalam dapur kesengsaraan."  (Yesaya 48:10).  Setiap orang yang sudah mengalami  'api'  pemurnian dari Tuhan hidupnya pasti akan berubah dan berbeda.  Tokoh-tokoh di Alkitab dan tak terkecuali hamba-hamba Tuhan juga pasti mengalami dan merasakan proses dari Tuhan ini.

     Maleakhi menubuatkan tentang kedatangan Sang Mesias  (Kristus), sebagai api tukang pemurni logam dan sabun tukang penatu.  "Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu."  (Maleakhi 3:2).  Kristus datang untuk memurnikan dan membersihkan umat-Nya dari kecemaran.

Jangan sekali-kali memberontak saat masuk dalam  'api'  pemurnian Tuhan!

Sunday, November 19, 2017

FIRMAN TUHAN SEPERTI API (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 November 2017

Baca:  Yeremia 23:25-29

"Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?"  Yeremia 23:29

Kepada Yeremia, Tuhan menegaskan bahwa firman Tuhan itu seperti api dan palu.  Api merupakan suatu reaksi kimia yang berlangsung cepat terhadap suatu material yang terjadi selama proses pembakaran kimiawi dan mampu menghasilkan panas dan cahaya.  Api memiliki sifat yang sangat dinamis, penuh dengan gerakan percepatan dan membawa terang, tetapi sekaligus juga bisa menghanguskan dan menghancurkan.  Api dapat terbentuk apabila terdapat 3 unsur penting yaitu panas, oksigen, dan bahan yang mudah terbakar.  Kita mengakui bahwa api adalah salah satu faktor yang dapat mendukung kelangsungan hidup manusia sehari-hati:  sumber energi dan penerangan.

     Apa yang dimaksudkan firman Tuhan sebagai api?  Salah satu fungsi api adalah memberi terang.  Pada zaman dahulu, ketika belum ada penerangan listrik seperti sekarang ini, orang menggunakan api  (obor, pelita, lentera)  sebagai alat penerangan.  Dunia saat ini diliputi oleh kegelapan pekat, karena itu kita sangat membutuhkan terang untuk dapat melihat.  Daud berkata,  "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."  (Mazmur 119:105), dan  "Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh."  (Mazmur 119:30).  Adakalanya kita dihadapkan pada pergumulan hidup yang teramat berat, kita serasa tak berdaya menghadapi, tak tahu harus berbuat apa, dan mau menyerah saja...namun ketika kita  'tinggal'  di dalam firman Tuhan, firman-Nya akan menerangi hati dan pikiran kita, sebab firman Tuhan adalah terang manusia.  "Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya."  (Yohanes 1:5).

     Fungsi lain api adalah memberi kehangatan.  Ketika udara dingin mulai menyerang, biasanya orang akan menyalakan api membuat api unggun atau perapian dengan maksud untuk menghangatkan badan.  Di negara-negara yang memiliki 4 musim, umumnya tiap-tiap rumah memiliki tempat pembakaran api  (perapian/pendinginan, fireplace), supaya ketika musim dingin tiba mereka bisa menghangatkan tubuhnya di situ.  Masalah, kesulitan, kesesakan, dan penderitaan seringkali membuat kita kehilangan semangat hidup, segala sesuatu menjadi  'dingin'.  Saat itulah kita butuh firman Tuhan!