Friday, September 22, 2017

KEMENANGAN SEOLAH DI PIHAK MUSUH (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 September 2017

Baca:  Daniel 3:1-30

"Sebab itu aku mengeluarkan perintah, bahwa setiap orang dari bangsa, suku bangsa atau bahasa manapun ia, yang mengucapkan penghinaan terhadap Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego, akan dipenggal-penggal dan rumahnya akan dirobohkan menjadi timbunan puing, karena tidak ada allah lain yang dapat melepaskan secara demikian itu."  Daniel 3:29

Sekalipun Sadrakh, Mesakh dan Abednego menghadapi kemustahilan, karena Iblis telah mengikat dan menjerumuskan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala, iman mereka tak melemah.  Jika kita mempercayai Tuhan dan berpegang teguh pada janji firman-Nya, Roh Kudus akan berkarya dan melepaskan ikatan-ikatan kita.  Tuhan berfirman,  "Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau."  (Yesaya 43:1-2).

     Betapa banyak orang Kristen ketika dalam api ujian tak yakin bahwa Tuhan menyertainya.  Pengalaman 3 pemuda itu adalah bukti nyata bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan orang benar.  Raja terheran-heran melihat ada sesosok orang yang berjalan bersama ketiga pemuda itu, yang rupanya seperti anak dewa.  "Lalu Nebukadnezar mendekati pintu perapian yang bernyala-nyala itu; berkatalah ia: 'Sadrakh, Mesakh dan Abednego, hamba-hamba Allah yang maha tinggi, keluarlah dan datanglah ke mari!' Lalu keluarlah Sadrakh, Mesakh dan Abednego dari api itu."  (Daniel 3:26).

     Dalam situasi berat sekalipun percayalah bahwa kita tidak berjuang sendiri, ada Tuhan yang selalu siap untuk memberikan pertolongan.  Milikilah iman seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego, iman yang tidak terpengaruh oleh situasi dan kondisi!  Ketiga pemuda itu pun menjadi berkat bagi orang lain, bahkan raja pun mengeluarkan perintah baru agar semua orang menghormati Tuhan-nya Sadrakh, Mesakh dan Abednego!  Tuhan sanggup membalikkan keadaan.

"Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya."  Mazmur 20:7

Thursday, September 21, 2017

KEMENANGAN SEOLAH DI PIHAK MUSUH (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 September 2017

Baca:  Daniel 3:1-30

"Kepada beberapa orang yang sangat kuat dari tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu."  Daniel 3:20

Pemazmur menyatakan,  "Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu; Ia melindungi segala tulangnya, tidak satupun yang patah."  (Mazmur 34:20-21).  Ketika orang percaya hidup mengandalkan Tuhan dan melekat kepada-Nya, ada jaminan perlindungan dan pemeliharaan dari Tuhan meski dihadapkan pada banyak tantangan, tekanan, penderitaan atau aniaya sekalipun terkadang kemenangan gemilang yang terjadi atas orang percaya berawal dari peristiwa-peristiwa yang seakan-akan merupakan suatu kekalahan.  Orang beriman yang memegang teguh janji firman Tuhan dapat saja menghadapi suatu situasi yang teramat gelap dan mengerikan, seolah-olah Iblis sedang berada di atas angin dan mengalahkan mereka.

     Walaupun jiwanya terancam atau nyawa menjadi taruhannya, Sadrakh, Mesakh dan Abednego tetap tak mau menukarkan Tuhan mereka dengan patung buatan raja Nebukadnezar.  Inilah bukti iman yang hidup, yaitu iman yang didukung dengan suatu komitmen kepada Tuhan.  Raja mengancam akan mencampakkan ketiga pemuda itu ke dalam perapian yang menyala-nyala bila mereka tak mau menyembah kepada patung emas itu.  Ancaman itu tak menggoyahkan iman mereka!  "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."  (Daniel 3:16-18).

     Inilah ketaatan yang tanpa syarat!  Ketika pemuda ini menaati Tuhan, tidak peduli apakah Dia mau melepaskan mereka atau tidak.  Tentu saja Tuhan sanggup melepaskan, namun ketaatan kita tidak boleh berdasarkan pada hal ini atau pada syarat apa pun.  Berbeda dengan kebanyakan orang Kristen di masa sekarang yang umumnya mau taat tapi dengan syarat-syarat tertentu:  asal Tuhan mau melepaskan mereka dari masalah, asal Tuhan menyembuhkan sakit-penyakit yang dideritanya, asal.... asal.... asal....  (Bersambung)