Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 September 2017
Baca: 2 Korintus 9:6-15
"Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya
kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah
berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan." 2 Korintus 9:8
Banyak janji Tuhan tertulis dalam Alkitab, terutama tentang keselamatan kekal, kemenangan, pertolongan dan juga kelimpahan hidup. Sebelum memperoleh apa yang dijanjikan Tuhan terlebih dahulu kita harus memiliki 'sumber' yang mempunyai segalanya itu. Sumber itu adalah Yesus dan melalui Dia kita dapat memperoleh segalanya.
Ada tertulis: "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia,
sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan
kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah 4:12). Tuhan Yesus berkata, "Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput... Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:9, 10b); "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6). Untuk mengalami penggenapan janji Tuhan ini selain percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, "...carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33). Apa yang kita peroleh dari bapa itu pun tergantung dari ketaatan kita juga seperti tertulis: "Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga." (2 Korintus 9:6). Maka dari itu, "Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang
dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke
dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan
diukurkan kepadamu." (Lukas 6:38).
Memberi atau mempersembahkan sesuatu bagi Tuhan dan juga bagi sesama jangan menunggu sampai kita berkelimpahan terlebih dahulu; itu bukan iman namanya. Berilah atau persembahkanlah serela dan semampu apa yang dapat kita berikan.
"Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di
dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan
menerimanya." Yohanes 15:7
Tuesday, September 19, 2017
Monday, September 18, 2017
JIKA TUHAN MAU...
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 September 2017
Baca: Lukas 5:12-16
"Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: 'Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.'" Lukas 5:12b
Ketika masih berada di bumi Tuhan Yesus membuat banyak mujizat dan perkara-perkara besar, dan banyak orang menjadi percaya ketika melihat mujizat-mujizat yang Dia kerjakan. Tak banyak pertanyaan apakah Tuhan Yesus diurapi oleh Bapa sehingga Ia mempunyai kuasa yang luar biasa untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Tetapi ketika Tuhan Yesus tak lagi berada di bumi banyak orang menjadi ragu apakah Dia masih memiliki kuasa dan mampu melakukan mujizat seperti dahulu kala. Perlu ditegaskan kembali bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan yang tidak pernah berubah, Ia tetap sama baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya (baca Ibrani 13:8); kuasa-Nya, kasih-Nya, kebaikan-Nya, takkan berubah.
Apabila dahulu Tuhan Yesus selalu berbelas kasih dan menginginkan kesembuhan pada orang yang sakit dan menolong mereka yang menderita, maka sekarang Dia juga masih tetap sama dan Dia tetap mau menyembuhkan dengan belas kasih-Nya seperti yang dilakukan terhadap orang yang sakit kusta itu: "Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: 'Aku mau, jadilah engkau tahir.' Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya." (Lukas 5:13). Orang kusta ini sangat percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan yang penuh kuasa. Yang menjadi masalah baginya adalah apakah Tuhan Yesus mau menyembuhkan dia atau tidak. Oleh sebab itu ia berkata, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." (ayat nas).
Walaupun sudah mendengar firman Tuhan ribuan kali banyaknya, tapi jika kita tak mengerti kehendak Tuhan, maka firman itu tidak menimbulkan iman. Kehendak Tuhan bagi kita ialah agar kita semua berada dalam keadaan sehat jasmani dan juga sehat secara rohani. Kita harus mengerti kehendak Tuhan yang dituliskan dalam Alkitab: "Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan,..." (Mazmur 103:3-5). Kalau orang lain ditolong, kita juga pasti akan ditolong-Nya!
Jangan pernah meragukan kuasa dan kasih Tuhan, karena Dia tidak berubah! Tuhan mau kita sembuh.
Baca: Lukas 5:12-16
"Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: 'Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.'" Lukas 5:12b
Ketika masih berada di bumi Tuhan Yesus membuat banyak mujizat dan perkara-perkara besar, dan banyak orang menjadi percaya ketika melihat mujizat-mujizat yang Dia kerjakan. Tak banyak pertanyaan apakah Tuhan Yesus diurapi oleh Bapa sehingga Ia mempunyai kuasa yang luar biasa untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Tetapi ketika Tuhan Yesus tak lagi berada di bumi banyak orang menjadi ragu apakah Dia masih memiliki kuasa dan mampu melakukan mujizat seperti dahulu kala. Perlu ditegaskan kembali bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan yang tidak pernah berubah, Ia tetap sama baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya (baca Ibrani 13:8); kuasa-Nya, kasih-Nya, kebaikan-Nya, takkan berubah.
Apabila dahulu Tuhan Yesus selalu berbelas kasih dan menginginkan kesembuhan pada orang yang sakit dan menolong mereka yang menderita, maka sekarang Dia juga masih tetap sama dan Dia tetap mau menyembuhkan dengan belas kasih-Nya seperti yang dilakukan terhadap orang yang sakit kusta itu: "Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: 'Aku mau, jadilah engkau tahir.' Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya." (Lukas 5:13). Orang kusta ini sangat percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan yang penuh kuasa. Yang menjadi masalah baginya adalah apakah Tuhan Yesus mau menyembuhkan dia atau tidak. Oleh sebab itu ia berkata, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." (ayat nas).
Walaupun sudah mendengar firman Tuhan ribuan kali banyaknya, tapi jika kita tak mengerti kehendak Tuhan, maka firman itu tidak menimbulkan iman. Kehendak Tuhan bagi kita ialah agar kita semua berada dalam keadaan sehat jasmani dan juga sehat secara rohani. Kita harus mengerti kehendak Tuhan yang dituliskan dalam Alkitab: "Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan,..." (Mazmur 103:3-5). Kalau orang lain ditolong, kita juga pasti akan ditolong-Nya!
Jangan pernah meragukan kuasa dan kasih Tuhan, karena Dia tidak berubah! Tuhan mau kita sembuh.
Subscribe to:
Posts (Atom)