Friday, September 15, 2017

SUPAYA TAK ADA YANG BINASA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 September 2017

Baca:  Yehezkiel 33:1-20

"Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu!"  Yehezkiel 33:11

Banyak orang bertanya,  "Kapan Tuhan datang kali yang kedua?  Dari dulu digembar-gemborkan bahwa kedatangan Tuhan sudah sangat dekat, tapi mana buktinya?  Bohong!"  Rasul Petrus menyatakan,  "...pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka: 'Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan.'"  (2 Petrus 3:3-4).  Apakah firman Tuhan itu bohong?  Firman Tuhan adalah ya dan amin, dan semua yang difirmankan Tuhan pasti akan digenapi-Nya.

     Ketahuilah bahwa Tuhan memberi kita banyak kesempatan dengan tujuan supaya tidak ada orang yang mengalami kebinasaan kekal.  "Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat."  (2 Petrus 3:9).  Itulah maksud dari kesabaran Tuhan!  Sesungguhnya Tuhan tidak ingin menghukum manusia, tapi Tuhan menghukum karena menegakkan keadilan-Nya.  Neraka diciptakan untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya, bukan untuk manusia, tetapi manusia tetap ditipu oleh Iblis sehingga manusia masuk dalam jerat dan perangkap Iblis.  Sayangnya kesempatan yang Tuhan beri justru disalahgunakan oleh manusia untuk memuaskan keinginan dagingnya.  "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu."  (Galatia 6:7-8).

     Tuhan yang memberi kesempatan kepada kita adalah Tuhan yang menginginkan kita menghargai kesempatan itu dan merespons setiap kesempatan itu dengan meninggalkan dosa dan hdiup dalam pertobatan yang sungguh!

Bertobatlah dan jangan mengeraskan hati sebelum hari Tuhan itu tiba!

Thursday, September 14, 2017

KESEMPATAN UNTUK MENGHASILKAN BUAH

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 September 2017

Baca:  Matius 3:1-12

"Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api."  Matius 3:10

Rancangan Tuhan bagi kehidupan anak-anak-Nya adalah rancangan yang baik dan bermasa depan cerah  (baca  Yeremia 29:11).  Karena itu Tuhan memberikan segala sesuatu untuk kita, bahkan Ia rela mengorbankan nyawa-Nya supaya kita beroleh penebusan dosa, dibebaskan dari kutuk.  "Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:  "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."  (Matius 8:17).  Bukan hanya itu Tuhan juga memberikan Roh Kudus-Nya sebagai Penolong bagi kita.  Semua Tuhan lakukan dengan tujuan supaya kita memiliki kesempatan untuk berbuah.  Ini adalah target Tuhan dalam hidup setiap orang percaya!  "Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya."  (Lukas 6:44a).

     Buah pertama yang harus dihasilkan orang percaya adalah buah pertobatan.  "Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan."  (Matius 3:8).  Buah pertobatan dalam diri seseorang akan terlihat jelas melalui perubahan hidup yang semakin baik yaitu meninggalkan kehidupan lama dan menjalani hidup sebagai manusia baru  (baca  2 Korintus 5:17).  Manusia baru adalah proyek besar Bapa sendiri yang dikerjakan-Nya secara sempurna melalui Kristus.  "...yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya."  (Efesus 4:22-24).

     Selanjutnya buah yang harus dihasilkan adalah buah Roh.  Orang yang sudah mengalami pertobatan sejati pasti ada buah Roh di dalam kehidupannya yaitu  "...kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu."  (Galatia 5:22-23).  Ketika buah pertobatan dan buah Roh berjalan secara seimbang, saat itulah kehidupan seseorang melangkah ke taraf yang lebih lagi yaitu hidup yang menjadi berkat atau kesaksian bagi orang lain.  Inilah yang disebut buah jiwa.  Melalui kesaksian hidup secara nyata kita dapat membawa orang lain datang kepada Kristus.

Kunci agar kehidupan kita berbuah adalah tinggal di dalam Tuhan dan firman-Nya!