Wednesday, August 30, 2017

MEMERHATIKAN YANG KELIHATAN PASTI KECEWA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Agustus 2017

Baca:  2 Korintus 4:16-18

"Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari."  2 Korintus 4:16

Pada banyak kesempatan Tuhan Yesus sering memperingatkan umat-Nya untuk tidak mudah kecewa, karena pada dasarnya Tuhan tahu bahwa tidak seorang pun manusia yang kebal terhadap kekecewaan.  Inilah yang gencar diperbuat Iblis, yaitu mencari cara untuk melemahkan dan membuat orang percaya mudah kecewa.  Di masa-masa seperti ini Iblis ingin sekali membuat kita hanya mengarahkan pandangan atau memerhatikan hal-hal yang sifatnya tampak kasat mata.  Karena dengan memerhatikan apa yang kelihatan, pada akhirnya semua itu akan menuntun kita kepada kekecewaan demi kekecewaan.

     Memang kalau kita melihat yang kelihatan di depan mata, siapa pun orangnya pasti akan kecewa:  masalah datang silih berganti, penderitaan dirasa makin hari makin berat, keadaan semakin hari semakin menyulitkan.  Namun rasul Paulus mengingatkan,  "...penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami."  (2 Korintus 4:17).  Mengapa dikatakan penderitaan ringan?  Bukankah berat?  "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya."  (1 Korintus 10:13).  Kita tidak menghadapi pergumulan itu sendirian, sebab Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi-Nya  (baca  Roma 8:28).

     Karena kesemuanya itulah rasul Paulus bertekad untuk  "...tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."  (2 Korintus 4:18).  Sesulit apa pun keadaannya, jangan kecewa, sebab semua itu sementara.  Marilah belajar melihat apa yang tidak kelihatan, yaitu mengarahkan pandangan kepada Yesus dan janji firman-Nya.

"Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya."  Ibrani 10:35

Tuesday, August 29, 2017

TAK PERNAH MEMAKSA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Agustus 2017

Baca:  Yohanes 13:1-20

"Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan."  Yohanes 13:13

Dunia saat ini penuh orang-orang yang suka memaksakan kehendaknya kepada orang lain.  Terkadang pemaksaan itu disertai tekanan dan ancaman.  Berbeda dengan Tuhan Yesus, Ia tak pernah memaksa orang untuk menyebut Dia sebagai Tuhan.  Tuhan Yesus tidak pernah berkata,  "kamu harus sujud dibawah kaki-Ku, kamu harus menyembah Aku, kamu harus..."  Tuhan memberikan kehendak bebas kepada setiap manusia.  Demikian bebasnya sampai-sampai ada orang yang  "...meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia,"  (Matius 26:67)  Itulah yang diperbuat orang-orang yang membenci dan memusuhi-Nya, bahkan menghujat, mengumpat, menjadikan Dia bahan tertawaan atau lelucon.  Puncaknya mereka membunuh dan menyalibkan Dia di atas Golgota.

     Sebagai orang percaya kita menyerahkan hidup sepenuhnya di bawah kekuasaan Tuhan Yesus dan taat kepada-Nya karena kemahakudusan-Nya, karena ke-Ilahian-Nya, bukan karena kita dipaksa dan diintimidasi untuk melakukan hal itu.  Tuhan Yesus tak pernah memaksa kita untuk taat kepada-Nya, tetapi karena kita tahu bahwa Dia adalah Tuhan, Juruselamat, dan Raja di atas segala raja, maka patutlah kita menghormati, menyanjung dan meninggikan nama-Nya, karena Bapa sendiri  "...
sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
dan segala lidah mengaku: 'Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!'"  (Filipi 2:9-11).  Adalah kebodohan besar jika kita tak mau percaya dan taat kepada Tuhan Yesus, karena  "...baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup."  (Roma 14:8b-9).

     Inilah keunggulan Tuhan Yesus, lebih dari nabi-nabi yang telah ada, sebab Dia bukanlah nabi, tapi Dia adalah Tuhan dan Raja di atas segala raja, tapi manusia enggan mengakuinya.

"Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya;...  Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya."  Yohanes 3:31