Baca: Yohanes 5:30-47
"...sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku." Yohanes 5:30b
Setiap orang pasti memiliki tujuan hidup. Karena memiliki tujuan hidup kita terdorong untuk menjalani hari-hari dengan penuh kehati-hatian dengan mata yang tertuju kepada apa yang hendak dicapai. Iblis senang sekali mengaburkan dan merengut tujuan hidup dari setiap orang percaya dan membawanya kepada suatu keadaan yang dipenuhi dengan kebimbangan dan keragu-raguan. Ketika orang hidup dalam kebimbangan dan keraguan saat itulah ia tidak lagi percaya penuh akan Tuhan dan janji firman-Nya. Itulah permulaan orang mulai kehilangan tujuan hidupnya!
Keberhasilan hidup dinilai oleh dunia dari apa yang dimiliki seseorang, seperti kekayaan, reputasi, kekuasaan, jabatan, popularitas dan sebagainya. Jika orang percaya merasa tidak memiliki semuanya itu mereka menganggap diri sebagai orang yang gagal mencapai tujuan hidup. Tetapi ukuran keberhasilan hidup seseorang di mata Tuhan adalah bagaimana ia memiliki hidup yang berkenan kepada-Nya.
Tuhan Yesus memiliki satu tujuan hidup yaitu melakukan kehendak Bapa
yang mengutus-Nya (ayat nas). Ini bukanlah merupakan kata-kata belaka,
tapi Dia membuktikan dengan tindakan nyata pada waktu Dia menghadapi
penyaliban-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi
bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."
(Lukas 22:42). Sesungguhnya Tuhan Yesus tidak ingin minum cawan dosa
segenap dunia, tetapi Dia menyerahkan sepenuhnya kepada kehendak
Bapa-Nya, dan bahkan Ia taat sampai mati di atas kayu salib.
Kita harus mengerti tujuan Bapa mengutus Tuhan Yesus ke dunia yaitu untuk menebus dan menyelamatkan kita dari penghukuman kekal, menyembuhkan segala penyakit kita dan untuk menghapus segala kutuk. Semua perkara itu dapat disimpulkan secara ringkas: "Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu." (1 Yohanes 3:8b). Sebagai umat tebusan-Nya seharusnya kita mengerti akan kebenaran ini. Apa respons Saudara?
"Karena bagiku hidup adalah Kristus... jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah." Filipi 1:21-22