Friday, July 14, 2017

JIWA-JIWA: Berharga Di Mata Tuhan (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Juli 2017

Baca:  Lukas 15:1-7

"Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?"  Lukas 15:4

Perumpamaan tentang domba yang hilang yang kita baca ini juga memiliki kesamaan makna dengan perumpamaan-perumpamaan lain di pasal ini:  tentang dirham yang hilang  (Lukas 15:8-10), dan juga anak yang hilang  (Lukas 15:11-32).  Kesemuanya ini menunjukkan betapa pentingnya  'jiwa-jiwa'  bagi Tuhan!

     Tuhan sangat mengasihi jiwa-jiwa, dan di pemandangan mata-Nya jiwa-jiwa itu sangat berharga:  "Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu."  (Yesaya 43:4).  Tuhan tidak menghendaki satu jiwa pun terhilang dan mengalami kebinasaan kekal.  "...Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat."  (2 Petrus 3:9).  Karena kasih-Nya Bapa mengutus Putera-Nya datang ke dunia dengan sebuah misi:  "...Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."  (Lukas 19:10).  Jika ada satu jiwa saja yang bertobat,  "...ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."  (Lukas 15:7).

     Dunia saat ini adalah dunia yang sangat  'duniawi', artinya dunia sedang dipenuhi segala hal yang bersifat kedagingan.  Uang, harta, kekayaan, kemewahan, pangkat/kedudukan, popularitas, kepuasan seks dan sebagainya sedang dicari dan dikejar oleh banyak orang, karena semua itu dianggapnya sebagai sesuatu yang paling penting dan terutama dalam hidup ini.  Perselingkuhan, seks bebas, narkoba, melakukan berbagai tindak kejahatan kini tidak lagi menjadi hal yang ditakutkan.  Bahkan banyak orang sudah tidak lagi merasa sungkan atau malu untuk melakukannya.  Bagi mereka yang penting adalah keinginan dagingnya terpuaskan!  Mereka tidak lagi memikirkan keselamatan jiwanya.  Apa gunanya orang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya atau jiwanya terhilang?  (Bersambung)

Thursday, July 13, 2017

ROH KUDUS MEMBERI KEKUATAN DAN KARUNIA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Juli 2017

Baca:  1 Korintus 12:4-11

"Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya."  1 Korintus 12:11

Ketika kita tunduk dalam pimpinan Roh Kudus maka Ia akan melimpahkan kekuatan kepada kita sehingga kita dimampukan untuk menghadapi segala sesuatunya.  Walau harus dihadapkan pada tantangan, ujian, masalah dan penderitaan, rasul Paulus mampu melewatinya, bukan karena ia kuat, tapi  "...kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa."  (2 Korintus 4:7-9).  Inilah peranan Roh Kudus sebagai penolong dalam kehidupan orang percaya sebagaimana yang dikatakan Tuhan Yesus sebelum ia naik ke sorga.  "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,"  (Yohanes 14:16).  Selama kita hidup dalam pimpinan Roh kudus berarti ada satu kuasa yang menyertai, menjaga dan melindungi kita.

     Bukan hanya itu, semakin kita tunduk dalam pimpinan Roh Kudus semakin Ia akan memberikan kepada kita karunia-karunia rohani sebagai bekal untuk kita melayani pekerjaan Tuhan.  Dengan demikian pekerjaan Tuhan itu berada di atas bahu semua orang percaya yang telah menerima karunia Roh Kudus:  satu, dua atau lima talenta  (baca:  Matius 25:15).  Artinya ada  'kadar'  atau  'ukuran'  anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita menurut ketentuan Tuhan sendiri.  "Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita."  (Roma 12:6).  Dan karunia apa yang diberikan kepada kita, itu juga tergantung dari kehendak Tuhan  (ayat nas).

     Rasul Paulus menasihati agar kita senantiasa mengobarkan karunia yang Tuhan beri  (2 Timotius 1:6)  dan memiliki roh yang menyala dalam melayani Tuhan  (Roma 12:11).  Alkitab menyatakan barangsiapa setia melayani Tuhan dengan kasih, mahkota kemuliaan telah disediakan Tuhan baginya  (baca  1 Petrus 5:4).

Tanpa kekuatan dan kemampuan yang Roh Kudus beri, kita ini nothing!