Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Juli 2017
Baca: 1 Korintus 12:4-11
"Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang
memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang
dikehendaki-Nya." 1 Korintus 12:11
Ketika kita tunduk dalam pimpinan Roh Kudus maka Ia akan melimpahkan kekuatan kepada kita sehingga kita dimampukan untuk menghadapi segala sesuatunya. Walau harus dihadapkan pada tantangan, ujian, masalah dan penderitaan, rasul Paulus mampu melewatinya, bukan karena ia kuat, tapi "...kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa." (2 Korintus 4:7-9). Inilah peranan Roh Kudus sebagai penolong dalam kehidupan orang percaya sebagaimana yang dikatakan Tuhan Yesus sebelum ia naik ke sorga. "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya," (Yohanes 14:16). Selama kita hidup dalam pimpinan Roh kudus berarti ada satu kuasa yang menyertai, menjaga dan melindungi kita.
Bukan hanya itu, semakin kita tunduk dalam pimpinan Roh Kudus semakin Ia akan memberikan kepada kita karunia-karunia rohani sebagai bekal untuk kita melayani pekerjaan Tuhan. Dengan demikian pekerjaan Tuhan itu berada di atas bahu semua orang percaya yang telah menerima karunia Roh Kudus: satu, dua atau lima talenta (baca: Matius 25:15). Artinya ada 'kadar' atau 'ukuran' anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita menurut ketentuan Tuhan sendiri. "Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih
karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk
bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita." (Roma 12:6). Dan karunia apa yang diberikan kepada kita, itu juga tergantung dari kehendak Tuhan (ayat nas).
Rasul Paulus menasihati agar kita senantiasa mengobarkan karunia yang Tuhan beri (2 Timotius 1:6) dan memiliki roh yang menyala dalam melayani Tuhan (Roma 12:11). Alkitab menyatakan barangsiapa setia melayani Tuhan dengan kasih, mahkota kemuliaan telah disediakan Tuhan baginya (baca 1 Petrus 5:4).
Tanpa kekuatan dan kemampuan yang Roh Kudus beri, kita ini nothing!
Thursday, July 13, 2017
Wednesday, July 12, 2017
ROH KUDUS MENGAJAR KITA BERDOA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 Juli 2017
Baca: Roma 8:26-30
"Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan." Roma 8:26
Semua orang pasti akan menyanggah dengan keras jika dikatakan tidak bisa berdoa, karena kita menganggap bahwa berdoa adalah suatu perkara yang mudah. Benarkah demikian? Berdoa adalah hal yang sulit dilakukan bagi banyak orang Kristen yang tidak memiliki persekutuan yang karib dengan Roh Kudus. Doa itu bukan sekedar menghafalkan atau membaca tulisan, tetapi doa yang benar harus lahir dari kedalaman hati kita. Jiwa, roh dan perasaan kita berada dalam satu aliran yang sama jika Roh Kudus menggerakkan dan memimpin kita dalam doa.
Alkitab menyatakan bahwa kita dapat berdoa dengan akal dan juga berdoa dengan roh. Hal itu dimungkinkan jika kita mau dipimpin Roh Kudus, sebab kedua cara berdoa ini adalah pekerjaan Roh Kudus. Rasul Paulus berkata, "Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa. Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku." (1 Korintus 14:14-15). Roh Kudus itulah yang membawa kita kontak dengan Bapa di sorga, sebab Ia adalah Roh doa. Sesudah ada kontak barulah kita berdoa dan menyatakan isi hati kita kepada Tuhan. Berdoa itu berbicara dengan Tuhan dari hati ke hati, memandang Tuhan dengan mata iman dan menyampaikan segala permintaan kita. Inilah kunci kehidupan doa orang percaya!
Tuhan Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah." (Matius 5:8). Hati memiliki peranan sangat penting dalam hidup seseorang, sebab "...dari hati timbul segala pikiran jahat," (Matius 15:19). Hati yang suci berarti hati yang terbebas dari segala kejahatan. Inilah modal bagi seseorang untuk dapat 'melihat' Bapa, dan orang yang dapat melihat Bapa berarti ia berkesempatan untuk berkata-kata atau berbicara dengan-Nya. Namun "Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar." (Mazmur 66:18).
Hanya oleh pertolongan Roh Kudus kita dapat berdoa dengan tiada berkeputusan!
Baca: Roma 8:26-30
"Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan." Roma 8:26
Semua orang pasti akan menyanggah dengan keras jika dikatakan tidak bisa berdoa, karena kita menganggap bahwa berdoa adalah suatu perkara yang mudah. Benarkah demikian? Berdoa adalah hal yang sulit dilakukan bagi banyak orang Kristen yang tidak memiliki persekutuan yang karib dengan Roh Kudus. Doa itu bukan sekedar menghafalkan atau membaca tulisan, tetapi doa yang benar harus lahir dari kedalaman hati kita. Jiwa, roh dan perasaan kita berada dalam satu aliran yang sama jika Roh Kudus menggerakkan dan memimpin kita dalam doa.
Alkitab menyatakan bahwa kita dapat berdoa dengan akal dan juga berdoa dengan roh. Hal itu dimungkinkan jika kita mau dipimpin Roh Kudus, sebab kedua cara berdoa ini adalah pekerjaan Roh Kudus. Rasul Paulus berkata, "Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa. Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku." (1 Korintus 14:14-15). Roh Kudus itulah yang membawa kita kontak dengan Bapa di sorga, sebab Ia adalah Roh doa. Sesudah ada kontak barulah kita berdoa dan menyatakan isi hati kita kepada Tuhan. Berdoa itu berbicara dengan Tuhan dari hati ke hati, memandang Tuhan dengan mata iman dan menyampaikan segala permintaan kita. Inilah kunci kehidupan doa orang percaya!
Tuhan Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah." (Matius 5:8). Hati memiliki peranan sangat penting dalam hidup seseorang, sebab "...dari hati timbul segala pikiran jahat," (Matius 15:19). Hati yang suci berarti hati yang terbebas dari segala kejahatan. Inilah modal bagi seseorang untuk dapat 'melihat' Bapa, dan orang yang dapat melihat Bapa berarti ia berkesempatan untuk berkata-kata atau berbicara dengan-Nya. Namun "Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar." (Mazmur 66:18).
Hanya oleh pertolongan Roh Kudus kita dapat berdoa dengan tiada berkeputusan!
Subscribe to:
Posts (Atom)