Wednesday, July 5, 2017

JANGANLAH TAKUT... TUHAN SELALU BESERTAMU (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Juli 2017

Baca:  Matius 14:22-33

"Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: 'Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?'"  Matius 14:31

Melihat murid-murid-Nya sedang dalam ketakutan hebat Tuhan Yesus pun menenangkan mereka dengan berkata,  "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"  (Matius 14:27).  Yang menarik untuk diperhatikan adalah cara Tuhan Yesus menenangkan murid-murid-Nya, Ia tidak hanya memerintahkan mereka untuk tidak takut, tetapi mengawalinya dengan ucapan  'Aku ini'  (egoo eimi)  adalah merujuk pada atribut-atribut yang dimiliki Bapa, atau menunjuk pada hakikat diri Bapa, di mana Tuhan Yesus adalah manifestasi dari kehadiran Bapa.  Ini sebagai penegasan bahwa hanya Dialah yang mampu dan sanggup menundukkan kuasa-kuasa gelap yang bermukim di perairan laut lepas.  "Engkaulah yang membelah laut dengan kekuatan-Mu, yang memecahkan kepala ular-ular naga di atas muka air. Engkaulah yang meremukkan kepala-kepala Lewiatan, yang memberikannya menjadi makanan penghuni-penghuni padang belantara."  (Mazmur 74:13-14).

     Meski demikian murid-murid tidak seratus persen percaya kepada Tuhan alias ragu-ragu, sehingga mereka pun minta bukti.  Ini terwakili oleh pernyataan Petrus,  "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."  (Matius 14:28).  Petrus meminta bukti apakah Dia benar-benar Tuhan dengan membolehkannya mendekat kepada-Nya dengan berjalan di atas air,  "Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: 'Tuhan, tolonglah aku!'"  (Matius 14:30).  Kita percaya Tuhan Yesus adalah Juruselamat, Dia adalah jalan dan kebenaran hidup;  Dia Tuhan yang penuh kuasa;  namun begitu menghadapi situasi sulit, krisis, atau terpaan badai dan gelombang kehidupan, kita pun mulai terpengaruh, iman menjadi goyah, dan bahkan kita mulai meragukan kuasa Tuhan!

     Tidak seharusnya kita merasa sendiri dan takut menghadapi gelombang kehidupan karena Tuhan itu dekat dan memperdulikan kita, bahkan  "'Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.' Itulah firman iman, yang kami beritakan."  (Roma 10:8).  Karena itu berserulah kepada Tuhan dan perkatakan firman-Nya!  "Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan."  (Roma 10:13).

Pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat, selalu tepat pada waktunya.

Tuesday, July 4, 2017

JANGANLAH TAKUT... TUHAN SELALU BESERTAMU (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Juli 2017

Baca:  Matius 14:22-33

"Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal."  Matius 14:24

Hari-hari ini banyak orang mengalami ketakutan karena dunia dipenuhi dengan kejadian-kejadian yang mengejutkan yang datangnya tanpa bisa diprediksi, mulai dari perubahan iklim yang tidak menentu dan ekstrem, bencana alam  (banjir bandang, tanah longsor, angin puting beliung), kecelakaan, tindak kejahatan yang semakin menjadi-jadi, wabah sakit penyakit dan sebagainya.  Rasa takut yang mencekam dapat membuat seorang kehilangan keseimbangan, kehilangan pegangan dan kehilangan pengharapan.  Orang percaya yang awalnya sudah memulai segala sesuatu dengan roh, bisa jadi mengakhirnya dengan daging,  "Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia!"  (Galatia 3:3-4).

     Ketika kapal mereka sedang diombang-ambingkan oleh gelombang besar, murid-murid Tuhan Yesus mengalami ketakutan yang luar biasa.  Mengapa?  Karena mereka merasa berjuang sendirian melawan gelombang besar yang membuat kapal nyaris tenggelam.  Ketika peristiwa itu terjadi Tuhan Yesus sedang tidak bersama-sama dengan mereka, Ia masih berdoa seorang diri di atas bukit.  Saat gelombang besar menyerang, perahu mereka sudah beberapa mil jauhnya dari pantai.  Dalam teks aslinya, ukuran yang digunakan bukanlah mil, tetapi stadia  (1 stadia = kurang lebih 185-200 meter), artinya perahu mereka berada jauh di tengah danau.  Secara logika mustahil bagi mereka untuk bisa merapat kembali ke daratan untuk meminta pertolongan kepada Tuhan Yesus.  Ketakutan mereka semakin menjadi-jadi karena ada mitos bahwa laut atau perairan luas adalah tempat bermukimnya roh-roh jahat, terdapat makhluk jahat yang merupakan simbol kuasa jahat  (Iblis), yang disebut Lewiatan.  Lewiatan juga merupakan simbol naga.

     "Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air."  (Matius 14:25).  Begitu melihat ada sesosok manusia sedang berjalan di atas air dan mendekat, berteriaklah mereka karena takut:  "Itu hantu!"  (Matius 14:26).  Karena dibayangi oleh rasa takut yang berlebihan, murid-murid tidak menyadari akan kehadiran Tuhan Yesus!  (Bersambung)