Monday, July 3, 2017

TIDAK SUKA MEMBACA ALKITAB

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 Juli 2017

Baca:  Mazmur 119:1-16

"Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu; firman-Mu tidak akan kulupakan."  Mazmur 119:16

Sudahkah Saudara membaca Alkitab sampai tuntas, mulai dari kitab Kejadian sampai Wahyu?  Jawabannya mungkin belum.  Meski sudah menjadi pengikut Kristus bertahun-tahun, sedikit orang Kristen yang mampu menyelesaikan pembacaan Alkitab secara tuntas.  Sementara kita sering mendengar banyak orang dari kepercayaan lain justru sudah membaca kitab suci mereka sampai khatam  (tamat)  berkali-kali.  Kesibukan menjadi alasan klise bagi orang Kristen sehingga tidak sempat membaca Alkitab atau bahkan tidak pernah membaca Alkitab, kecuali ketika di tempat ibadah.  Mereka berpikir bahwa datang ke gereja setiap Minggu itu sudah lebih dari cukup, baca Alkitab tidak terlalu penting.

     Pesan Tuhan kepada Yosua,  "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung."  (Yosua 1:8).  Untuk dapat bertindak hati-hati sesuai kehendak Tuhan hanya dimungkinkan jika kita membaca dan merenungkan Kitab Suci itu siang dan malam, bukan hanya sesekali atau kalau sempat.  Ini adalah keharusan!  Kegiatan membaca Kitab Suci tidak bisa digantikan dengan kegiatan-kegiatan rohani apa pun.  Yang dimaksud membaca adalah menunjuk kepada keseluruhan proses belajar:  menyimak, meneliti, merenungkan, dan menyimpannya dalam hati  (Mazmur 1:1-3), seperti Ezra yang  "...bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel."  (Ezra 7:10).

     Iblis tidak takut orang Kristen tampak rajin ke gereja dan terlibat aktif dalam pelayanan, yang ia takutkan adalah jika orang Kristen tekun membaca, mempelajari dan merenungkan firman Tuhan.  Karena itu Iblis terus menghembuskan roh kemalasan dan kantuk supaya orang Kristen enggan membaca Alkitab, tujuannya adalah supaya mereka tidak punya pondasi iman yang kuat, tidak tahu tentang kebenaran firman, sehingga mereka akan mudah untuk disesatkan dan diombang-ambingkan!

"Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari."  Mazmur 119:97

Sunday, July 2, 2017

JANGAN BERLAKU SEPERTI KUDA ATAU BAGAL (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Juli 2017

Baca:  Mazmur 105:1-11

"Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!"  Mazmur 105:4

Jika sampai saat ini kita mampu menjalani hari-hari, karena apa?  Jika kita masih dapat bernafas dan menghirup udara segar, karena apa?  Semua itu bukan karena kuat dan gagah kita, tapi semata-mata karena anugerah, sebab  "...di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa."  (Yohanes 15:5b).  Jika menyadari betapa besar kasih Tuhan dalam hidup ini seharusnya kita semakin terdorong untuk mendekat kepada-Nya dan membangkitkan kerinduan kita untuk mengenal Dia lebih dalam lagi.  Tuhan berkata,  "Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran."  (Hosea 6:6).  Tanpa sadar selama ini yang kita ingini dari Tuhan hanyalah berkat-Nya, mujizat-Nya, dan pertolongan-Nya, tapi kita tidak merindukan Pribadi-Nya dan tidak mau mencari wajah-Nya!

     Masih mengenai kuda, kuda juga memiliki kecenderungan untuk lari menjauh.  Ini menunjukkan betapa susahnya menjinakkan kuda.  Meski telah dirawat dengan baik, begitu ada kesempatan atau celah sedikit saja kuda akan berusaha lari dari tuannya.  Itulah sebabnya pemazmur menyebut kuda atau bagal sebagai binatang yang tidak berakal.  Seringkali hanya karena terbentur masalah, kesulitan atau menghadapi pergumulan hidup yang berat, kita gampang sekali memberontak kepada Tuhan, mengeluh, bersungut-sungut, dan mengomel.  Bahkan bukannya semakin mendekatkan diri kepada Tuhan, tapi malah semakin menjauh dan meninggalkan Dia, karena merasa kecewa.  Kita pun menjadi orang Kristen yang bebal!  Nasihat dan teguran firman Tuhan kita abaikan.  "Orang yang mengarahkan telinga kepada teguran yang membawa kepada kehidupan akan tinggal di tengah-tengah orang bijak. Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi."  (Amsal 15:31-32).

     Dalam situasi seperti ini Tuhan tahu persis bagaimana cara mengajar kita, yaitu menggunakan tali les dan kekang!  Tuhan akan mengijinkan hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi yang secara daging mungkin sakit, dengan tujuan untuk menarik kita mendekat kepada-Nya dan supaya kita menyadari kesalahan kita.

"Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan yang benar,"  Amsal 15:10