Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Juni 2017
Baca: Mazmur 121:1-8
"Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi." Mazmur 121:2
Ada banyak orang Kristen yang gampang sekali putus asa ketika diperhadapkan pada pergumulan hidup yang berat, karena mereka berpikir Tuhan tidak memperdulikan hidupnya. Itu salah besar! Tidak sekalipun Tuhan meninggalkan dan membiarkan umat-Nya bergumul sendirian. Tuhan berkata, "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku
menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus;
Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu." (Yesaya 46:4), bahkan pemazmur menegaskan bahwa Penjaga Israel tidak terlelap dan tidak tertidur (Mazmur 121:4). Jika Tuhan mengijinkan kita melewati masa-masa sulit itu artinya Dia sedang melatih kita untuk bergantung penuh kepada-Nya.
Jangan pernah lari dari prosesnya Tuhan. Mungkin terasa sakit tapi mendatangkan kebaikan bagi kita, sebab proses butuh waktu dan ketekunan. "Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu." (Ibrani 10:36). Berbeda sekali dengan dunia yang selalu menawarkan segala sesuatu yang serba instan: pertolongan, uang/kekayaan, jabatan atau popularitas. Tergiur iming-iming bisa melipatgandakan uang atau investasi dengan bunga yang sangat tinggi, tanpa berpikir panjang banyak orang datang berbondong-bondong menyerahkan uangnya. Hasilnya? Bukannya beruntung tapi malah buntung. Jadi Saudaraku, sesulit apa pun keadaan tetap arahkan pandangan kepada Tuhan. Kalau sepertinya Tuhan begitu jauh, kita harus tetap mengimani kebenaran ini: "Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu." (Mazmur 121:5).
Di ujung dunia mana pun kita takkan pernah menemukan pertolongan dan perlindungan yang sempurna. Dapatkah kita menjaga dan melindungi keluarga kita selama 24 jam penuh? Takkan bisa. Perhatikan janji firman-Nya: "Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam. TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya." (Mazmur 121:6-8).
Pertolongan dan perlindungan yang sempurna hanya kita dapatkan di dalam Tuhan, karena Dia Tuhan yang tidak pernah terlelap!
Saturday, June 17, 2017
Friday, June 16, 2017
TAK ADA YANG SANGGUP MENOLONG SELAIN TUHAN (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Juni 2017
Baca: Mazmur 121:1-8
Hari-hari yang sedang kita jalani adalah hari-hari yang sangat berat dan jahat. Wajarlah bila semua orang mengeluhkan hal ini. Terus mengeluh takkan memberi solusi, karena selama kita masih bernafas kita takkan pernah bisa menghindar dari masalah, kesukaran, kesulitan atau penderitaan yang bisa datang silih berganti tanpa permisi, tanpa memandang usia atau status sosial. Belum lagi marabahaya, ancaman, bencana, yang juga sewaktu-waktu dapat terjadi tanpa bisa diduga dan diprediksi. Di tengah hantaman badai persoalan banyak sekali orang berusaha mencari cara agar dapat terlepas dari masalah, mencari pertolongan ke sana ke mari, dan tidak sedikit yang tergiur dengan tawaran-tawaran yang dunia sodorkan. Bukannya jalan keluar yang didapatkan, tapi justru mereka terjebak dalam lubang yang semakin dalam.
Sebagai orang percaya kita patut berhati-hati dan selektif dalam hal ini, jangan karena kondisi terdesak lalu kita menempuh jalan pintas dan menghalalkan segala cara, tidak peduli cara dan jalan itu menyimpang jauh dari firman Tuhan, di mana tujuannya satu, yaitu mendapatkan pertolongan secara instan. Ada tertulis: "Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN." (Yesaya 31:1). Alkitab menyatakan bahwa celaka orang yang mencari pertolongan di luar Tuhan, dan bahkan dikatakan terkutuk orang yang mengandalkan manusia (baca Yeremia 17:5).
Tuhan mau kita senantiasa mengandalkan-Nya dan menati-nanti pertolongan-Nya. Seringkali masa menunggu jawaban Tuhan adalah masa yang rawan terhadap berbagai jalan keluar yang ditawarkan dunia. Apa pun keadaannya kita harus tetap berharap kepada pertolongan dari Tuhan saja, "...apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh." (Habakuk 2:3).
"TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia." Ratapan 3:25
Baca: Mazmur 121:1-8
Hari-hari yang sedang kita jalani adalah hari-hari yang sangat berat dan jahat. Wajarlah bila semua orang mengeluhkan hal ini. Terus mengeluh takkan memberi solusi, karena selama kita masih bernafas kita takkan pernah bisa menghindar dari masalah, kesukaran, kesulitan atau penderitaan yang bisa datang silih berganti tanpa permisi, tanpa memandang usia atau status sosial. Belum lagi marabahaya, ancaman, bencana, yang juga sewaktu-waktu dapat terjadi tanpa bisa diduga dan diprediksi. Di tengah hantaman badai persoalan banyak sekali orang berusaha mencari cara agar dapat terlepas dari masalah, mencari pertolongan ke sana ke mari, dan tidak sedikit yang tergiur dengan tawaran-tawaran yang dunia sodorkan. Bukannya jalan keluar yang didapatkan, tapi justru mereka terjebak dalam lubang yang semakin dalam.
Sebagai orang percaya kita patut berhati-hati dan selektif dalam hal ini, jangan karena kondisi terdesak lalu kita menempuh jalan pintas dan menghalalkan segala cara, tidak peduli cara dan jalan itu menyimpang jauh dari firman Tuhan, di mana tujuannya satu, yaitu mendapatkan pertolongan secara instan. Ada tertulis: "Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN." (Yesaya 31:1). Alkitab menyatakan bahwa celaka orang yang mencari pertolongan di luar Tuhan, dan bahkan dikatakan terkutuk orang yang mengandalkan manusia (baca Yeremia 17:5).
Tuhan mau kita senantiasa mengandalkan-Nya dan menati-nanti pertolongan-Nya. Seringkali masa menunggu jawaban Tuhan adalah masa yang rawan terhadap berbagai jalan keluar yang ditawarkan dunia. Apa pun keadaannya kita harus tetap berharap kepada pertolongan dari Tuhan saja, "...apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh." (Habakuk 2:3).
"TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia." Ratapan 3:25
Subscribe to:
Posts (Atom)