Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 Juni 2017
Baca: Matius 18:21-35
"Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Matius 18:21
Pengampunan adalah sebuah kata yang mudah sekali diucapkan, tapi tak mudah untuk dilakukan. Dalam istilah hukum kata pengampunan berarti melepaskan seseorang dari suatu kewajiban; sedangkan dalam konteks keuangan pengampunan bisa diartikan sebuah gagasan mengenai pembatalan hutang.
Sebagai manusia biasa yang punya banyak kelemahan dan kekurangan seperti kita sangatlah wajar bila Petrus bertanya kepada Tuhan Yesus tentang berapa kali harus mengampuni kesalahan orang lain. Pikir Petrus bahwa mengampuni sebanyak tujuh kali (sehari sekali) adalah perbuatan yang sangat mulia, patut dihargai dan diacungi jempol, karena tidak semua orang mampu melakukannya. Namun Tuhan Yesus menjawab, "Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali." (ayat 22). Pengampunan sebanyak 70x7 kali ini memiliki makna pengampunan yang tiada batas. Dengan kata lain, ketika mengampuni kesalahan orang lain kita tidak perlu menghitungnya, berhentilah mengingat 'angka' dan teruslah mengampuni. Memang tidak gampang, sebab mengampuni bukan berarti kita lupa seratus persen dan tidak ingat apa-apa lagi, melainkan kita membuat keputusan untuk melupakan dan tidak mencoba mengingat-ingat lagi. "Pengampunan adalah sebuah keputusan untuk melepaskan atau membatalkan seseorang dari kewajiban atau hutang yang terjadi ketika orang tersebut melukai Anda." (William Hines). Banyak orang merasa sulit melepaskan pengampunan terhadap orang lain karena terlalu besar luka hati yang dirasakan atau menunggu orang lain meminta maaf terlebih dahulu.
Kita bisa belajar melalui kehidupan Yusuf, orang yang memiliki pengalaman hidup yang teramat pahit karena disakiti, dilukai dan diperlakukan jahat oleh orang lain, bahkan oleh saudara-saudaranya sendiri. Meski demikian Yusuf tidak pernah melakukan pembalasan, tapi mengampuni kesalahan orang-orang yang berbuat jahat terhadapnya. Dalam Kejadian 41:51 dinyatakan bahwa Yusuf memberi nama anak sulungnya 'Manasye' yang artinya Tuhan telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku, termasuk juga melupakan kesalahan orang lain, dan mengampuninya. (Bersambung)
Friday, June 9, 2017
Thursday, June 8, 2017
KELAHIRAN BARU: Karya Roh Kudus
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 Juni 2017
Baca: 1 Petrus 1:3-12
"Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan," 1 Petrus 1:3
Kehidupan iman Kristen sangatlah berbeda jika dibandingkan dengan kepercayaan-kepercayaan lain yang ada di dunia ini. Kalau kepercayaan lain berisi hukum-hukum, aturan-aturan, atau syarat-syarat yang sifatnya agamawi (tidak boleh berbuat ini dan itu, ini boleh dilakukan dan itu tidak boleh dilakukan, kalau melanggar akan dihukum, dan kalau taat akan beroleh pahala) tanpa ada pemecahan masalah dosa, maka iman Kristen adalah iman yang membebaskan dan memerdekakan manusia dari kuasa dosa dan setan.
Yesus berkata, "'Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.' Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka." (Yohanes 8:31, 32, 36). Di dalam iman Kristiani ada yang disebut 'kelahiran baru' yang dikerjakan oleh Roh Kudus berdasarkan iman kepada Kristus. Melalui pengorbanan Kristus di kayu salib setiap orang yang percaya kepada-Nya telah dimerdekakan dari dosa dan kini menyandang status ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang (baca 2 Korintus 5:17). Tertulis: "pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita." (Titus 3:5-7).
Inilah janji Tuhan kepada setiap orang yang bertobat! "Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya." (Yehezkiel 36:26-27).
Oleh kuasa firman dan Roh Kudus setiap orang yang percaya dilahirkan baru!
Baca: 1 Petrus 1:3-12
"Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan," 1 Petrus 1:3
Kehidupan iman Kristen sangatlah berbeda jika dibandingkan dengan kepercayaan-kepercayaan lain yang ada di dunia ini. Kalau kepercayaan lain berisi hukum-hukum, aturan-aturan, atau syarat-syarat yang sifatnya agamawi (tidak boleh berbuat ini dan itu, ini boleh dilakukan dan itu tidak boleh dilakukan, kalau melanggar akan dihukum, dan kalau taat akan beroleh pahala) tanpa ada pemecahan masalah dosa, maka iman Kristen adalah iman yang membebaskan dan memerdekakan manusia dari kuasa dosa dan setan.
Yesus berkata, "'Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.' Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka." (Yohanes 8:31, 32, 36). Di dalam iman Kristiani ada yang disebut 'kelahiran baru' yang dikerjakan oleh Roh Kudus berdasarkan iman kepada Kristus. Melalui pengorbanan Kristus di kayu salib setiap orang yang percaya kepada-Nya telah dimerdekakan dari dosa dan kini menyandang status ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang (baca 2 Korintus 5:17). Tertulis: "pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita." (Titus 3:5-7).
Inilah janji Tuhan kepada setiap orang yang bertobat! "Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya." (Yehezkiel 36:26-27).
Oleh kuasa firman dan Roh Kudus setiap orang yang percaya dilahirkan baru!
Subscribe to:
Posts (Atom)