Saturday, May 27, 2017

BANGKIT BERSAMA KRISTUS: Kedagingan Harus Mati (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Mei 2017

Baca:  Kolose 3:1-4

"Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah."  Kolose 3:1

Menjalani hidup sebagai manusia baru adalah hal yang mutlak bagi semua orang percaya.  Mengapa?  Karena  "...siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."  (2 Korintus 5:17).  Jadi, jika ada orang Kristen yang hidupnya masih belum berubah 100% atau masih menjalani hidup sebagai manusia lama  (berkompromi dengan dosa), maka kekristenannya patut dipertanyakan!  Kita layak disebut manusia baru di dalam Kristus apabila kita benar-benar menanggalkan kehidupan lama, mematikan segala keinginan yang sifatnya duniawi.  Apa dasarnya?  Karena kita telah  "...dibangkitkan bersama dengan Kristus,"  (ayat nas).

     Untuk bisa menjadi satu dalam kebangkitan Kristus orang harus menjadi satu juga dalam kematian-Nya, artinya mau membayar harga, bersedia taat sepenuhnya kepada kehendak Tuhan, seperti Kristus yang taat tak bersyarat kepada kehendak Bapa,  "yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib."  (Filipi 2:6-8).  Karena ketaatan-Nya yang tanpa syarat kepada Bapa akhirnya Kristus menjadi pokok keselamatan bagi semua orang yang taat kepada-Nya, seperti tertulis:  "Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,"  (Ibrani 5:8-9).

     Oleh karena itu setiap orang percaya wajib mengikuti teladan Kristus, yang telah mematikan kehendak sendiri untuk melakukan kehendak bapa dan menyelesaikan misi yang Bapa percayakan kepada-Nya.  "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya."  (Yohanes 4:34).  Mati terhadap segala keinginan daging atau hal-hal duniawi bukanlah proses yang instan dan mudah, tapi meliputi seluruh aspek kehidupan kita dan berlangsung seumur hidup kita.

Tanda nyata orang hidup sebagai manusia baru adalah kedagingannya mati!

Friday, May 26, 2017

TUHAN YESUS NAIK KE SORGA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Mei 2017

Baca:  Ibrani 9:11-28

"demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia."  Ibrani 9:28

Banyak orang Kristen hanya sekedar ikut merayakan hari kenaikan Tuhan Yesus namun tidak tahu apa makna sesungguhnya yang terkandung dalam peristiwa itu.  Kenaikan Yesus Kristus ke sorga adalah peristiwa yang terjadi 40 hari setelah hari kebangkitan-Nya.

     Dikatakan:  "...Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya."  (Ibrani 6:20).  Artinya Tuhan Yesus naik ke sorga untuk menjadi perintis bagi kita, Ia pergi mendahului kita untuk menyediakan tempat bagi kita.  "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada."  (Yohanes 14:2-3).  Karena itu seberat apa pun tantangan yang ada di dunia tak seharusnya membuat kita takut dan kuatir, karena dunia ini bukanlah tempat tinggal yang permanen, melainkan persinggahan sementara, sedangkan tempat tinggal kita yang sesungguhnya adalah di dalam sorga.

     Tuhan Yesus telah naik ke sorga.  Ia mengambil suatu pekerjaan baru yaitu mendoakan kita dan menghadap hadirat Bapa guna kepentingan umat-Nya  (Ibrani 7:24)  dan menjadi Pengantara bagi kita.  "Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka."  (Ibrani 7:25), sehingga kita beroleh keberanian untuk menghampiri takhta kasih karunia Bapa.  Tuhan Yesus naik ke sorga juga untuk memberikan Penolong yaitu Roh Kudus.  "Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu."  (Yohanes 16:7)

Kenaikan Tuhan Yesus ke sorga memberi jaminan keselamatan bagi orang percaya!