Thursday, May 25, 2017

YESUS KRISTUS MENEMBUS SEGALA LANGIT

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Mei 2017

Baca:  Ibrani 4:14-16

"Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita."  Ibrani 4:14

Setelah bangkit dari kematian dan mengalahkan kuasa maut Tuhan Yesus mempunyai tubuh kebangkitan, dan tubuh kebangkitan-Nya itu tidak dapat dibatasi oleh pintu atau tembok atau lain-lainnya, karena tubuh itu adalah tubuh kemuliaan, yang tentunya tidak sesuai dengan keadaan di bumi ini.  Alkitab mencatat bahwa Tuhan Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya berulang-ulang kali dan selanjutnya Ia naik ke sorga,  "...terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka."  (Kisah 1:9).  Arti kenaikan Yesus Kristus ialah dipisahkan dari murid-murid-Nya, serta dibawa naik ke sorga, di mana peristiwa ini disaksikan oleh para murid-Nya ketika mereka sedang berkumpul bersama-Nya di bukit Zaitun.

     Kenaikan ke sorga merupakan klimaks dari kehidupan Yesus Kristus di dunia dalam peristiwa inkarnasi-Nya.  Kehidupan-Nya, kematian-Nya, dan kebangkitan-Nya, serta ditutup secara dramatis dengan kenaikan-Nya ke sorga adalah bukti nyata bahwa Dia adalah Tuhan yang Mahakuasa.  Dari fakta ini tak ada alasan bagi manusia untuk menyangkal ke-Ilahian-Nya.  "Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: 'Yesus Kristus adalah Tuhan,' bagi kemuliaan Allah, Bapa!"  (Filipi 2:9-11).  Yesus Kristus datang ke dunia dengan cara yang ajaib, maka patutlah Ia keluar dengan cara ajaib dan mulia pula.  Ayat nas di atas menyatakan bahwa Tuhan Yesus telah menembus dan ditinggikan dari segala langit.

     Kenaikan Yesus Kristus ke sorga dengan tubuh nyata dan dapat disaksikan secara langsung oleh murid-murid-Nya memiliki tujuan agar murid-murid-Nya dapat bersaksi kepada orang lain dan dapat memberikan jawaban kepada semua orang yang sebelumnya mengejek, meremehkan dan merendahkan Sang Mesias, sehingga jawaban itu dapat membungkam mulut orang yang tidak mau percaya kepada kebangkitan Yesus Kristus.

Yesus Kristus naik ke sorga adalah real atau fakta, masihkah kita tidak percaya?

Wednesday, May 24, 2017

BERAWAL DARI MATA MELIHAT

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Mei 2017

Baca:  Amsal 23:29-35

"Jangan melihat kepada anggur, kalau merah menarik warnanya, dan mengilau dalam cawan, yang mengalir masuk dengan nikmat,"  Amsal 23:31

Alkitab menyatakan bahwa  "Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu."  (Matius 6:22-23).  Sebelum Adam dan Hawa memakan buah yang dilarang Tuhan, Iblis terlebih dahulu memprovokasi Hawa tentang buah kehidupan itu, lalu  "Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya."  (Kejadian 3:6).  Kejatuhan dosa manusia pertama dimulai dari mata!

     Mengapa kita harus menjaga penglihatan kita?  1.  Apa yang kita lihat akan mempengaruhi keputusan kita.  Kita bisa belajar dari pengalaman hidup Lot.  "Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. -- Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah."  (Kejadian 13:10-11).  Namun Lot harus menelan pil pahit kehidupan karena ia salah dalam membuat keputusan;  bukannya berdoa atau meminta petunjuk dari Tuhan terlebih dahulu, tapi keputusannya didasarkan pada apa yang terlihat secara mata jasmani.

     2.  Apa yang kita lihat akan mempengaruhi iman kita.  Tak bisa dipungkiri apa yang kita imani seringkali berbeda dengan kenyataan, itulah sebabnya banyak orang Kristen kecewa dan akhirnya berhenti berharap kepada Tuhan.  "Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh."  (Habakuk 2:3).  Milikilah prinsip hidup rasul Paulus,  "kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."  (2 Korintus 4:18).

Yang terlihat oleh mata seringkali menipu, oleh karena itu arahkan pandangan hanya kepada Tuhan Yesus!