Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Mei 2017
Baca: Matius 9:27-31
"'Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?' Mereka menjawab: 'Ya Tuhan, kami percaya.'" Matius 9:28
Kisah tentang Tuhan Yesus menyembuhkan mata dua orang buta ini adalah kisah yang hanya ditulis di Injil Matius. Ketika bertemu dengan dua orang buta ada sebuah pertanyaan yang tak biasa Tuhan sampaikan. Tuhan Yesus terlebih dahulu bertanya kepada kedua orang buta itu, "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" (ayat nas). Dan kedua orang buta itu pun dengan penuh keyakinan menjawab, "Ya Tuhan, kami percaya." (ayat nas). Meskipun kedua orang itu tidak dapat melihat secara mata jasmaniah, tapi mata rohani mereka dapat melihat Tuhan dengan kebesaran kuasa-Nya, sehingga mereka percaya bahwa Dia pasti sanggup melakukan mujizat kesembuhan. Karena memiliki respons hati yang benar Tuhan Yesus pun bertindak untuk menjamah mereka, "Jadilah kepadamu menurut imanmu... Maka meleklah mata mereka." (ayat 29-30).
Ada banyak orang Kristen secara fisik tidak mengalami kebutaan, mata jasmani mereka dapat melihat apa pun, tetapi mata rohaninya 'buta' seperti pelayan Elisa yang tak mampu melihat kebesaran kuasa Tuhan. Sedikit saja dihadapkan pada masalah atau kesulitan, mereka sudah diliputi oleh ketakutan, mereka lupa dengan pertolongan Tuhan dalam hidupnya di waktu-waktu lalu. Pemazmur menasihati, "...dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!" (Mazmur 103:2). Pada situasi-situasi seperti itu yang diperlukan adalah iman. Iman dan ketakutan adalah dua hal yang sangat kontradiktif. Ketakutan hanya akan membawa kita untuk mempercayai hal-hal yang buruk terjadi, seperti yang Ayub katakan, "Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku." (Ayub 3:25).
Iman membawa kita untuk percaya bahwa hal-hal yang baik dan dahsyat pasti akan terjadi. Iman membuka mata rohani kita sehingga kita dapat mempercayai bahwa Tuhan sanggup melakukan perkara-perkara yang dahsyat... alhasil kita tidak menyerah dengan keadaan yang ada. Iman menuntun kita untuk melewati kemustahilan, sedangkan ketakutan hanya akan memunculkan kata mustahil dalam hidup ini.
"Besarlah TUHAN dan sangat terpuji, dan kebesaran-Nya tidak terduga. Angkatan demi angkatan akan memegahkan pekerjaan-pekerjaan-Mu..." Mazmur 145:3-4
Tuesday, May 23, 2017
Monday, May 22, 2017
HAL MUSTAHIL ADALAH BAGIAN TUHAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Mei 2017
Baca: Mazmur 114:1-8
"Gemetarlah, hai bumi, di hadapan TUHAN, di hadapan Allah Yakub, yang mengubah gunung batu menjadi kolam air, dan batu yang keras menjadi mata air!" Mazmur 114:7-8
Ada satu kata yang seringkali menjadi momok bagi semua orang yaitu kata mustahil. Ketika sakit parah dan banyak orang bilang kalau sakitnya mustahil untuk disembuhkan, orang pasti mengalami kesedihan yang mendalam, stress dan putus asa; ketika krisis keuangan melanda dalam rumah tangga, dan sepertinya tidak ada jalan keluar, ditambah lagi dengan pernyataan orang lain yang mengatakan bahwa keadaannya mustahil untuk dipulihkan, orang pasti langsung drop. Ya... Iblis memang tidak pernah berhenti untuk melepaskan panah 'kemustahilan' ini kepada semua orang agar mereka hidup dalam ketakutan, kekuatiran, dan keputusasaan.
Dalam hidup ini seringkali kita dibawa kepada suatu masalah, situasi atau keadaan yang secara manusia memang mustahil untuk mendapatkan pertolongan, jawaban atau jalan keluar. Namun pemazmur kembali menegaskan dan menguatkan bahwa manusia boleh saja berkata bahwa segala sesuatu itu tidak mungkin alias mustahil, tapi bagi Tuhan tidak ada perkara yang mustahil, dan bahkan Alkitab menyatakan bahwa "Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" (Markus 9:23). Artinya jika kita senantiasa mengandalkan Tuhan dan percaya terhadap janji firman-Nya maka semuanya tidak ada yang mustahil. Ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." (1 Korintus 2:9).
Jangan pernah takut menghadapi apa pun, karena Tuhan kita adalah ahli dalam mengerjakan hal-hal yang mustahil! "Bukankah Engkau yang mengeringkan laut, air samudera raya yang hebat? yang membuat laut yang dalam menjadi jalan, supaya orang-orang yang diselamatkan dapat menyeberang?" (Yesaya 51:10); Tuhan yang sanggup mengubah air menjadi anggur; Tuhan yang sanggup membangkitkan Lazarus yang sudah mati selama 4 hari. Karena itu jangan pernah kita membatasi kuasa Tuhan dengan logika kita yang terbatas, sebab "Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." (Yesaya 55:9).
Tidak ada yang terlalu sukar bagi Tuhan, karena Dia Tuhan yang Mahakuasa!
Baca: Mazmur 114:1-8
"Gemetarlah, hai bumi, di hadapan TUHAN, di hadapan Allah Yakub, yang mengubah gunung batu menjadi kolam air, dan batu yang keras menjadi mata air!" Mazmur 114:7-8
Ada satu kata yang seringkali menjadi momok bagi semua orang yaitu kata mustahil. Ketika sakit parah dan banyak orang bilang kalau sakitnya mustahil untuk disembuhkan, orang pasti mengalami kesedihan yang mendalam, stress dan putus asa; ketika krisis keuangan melanda dalam rumah tangga, dan sepertinya tidak ada jalan keluar, ditambah lagi dengan pernyataan orang lain yang mengatakan bahwa keadaannya mustahil untuk dipulihkan, orang pasti langsung drop. Ya... Iblis memang tidak pernah berhenti untuk melepaskan panah 'kemustahilan' ini kepada semua orang agar mereka hidup dalam ketakutan, kekuatiran, dan keputusasaan.
Dalam hidup ini seringkali kita dibawa kepada suatu masalah, situasi atau keadaan yang secara manusia memang mustahil untuk mendapatkan pertolongan, jawaban atau jalan keluar. Namun pemazmur kembali menegaskan dan menguatkan bahwa manusia boleh saja berkata bahwa segala sesuatu itu tidak mungkin alias mustahil, tapi bagi Tuhan tidak ada perkara yang mustahil, dan bahkan Alkitab menyatakan bahwa "Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" (Markus 9:23). Artinya jika kita senantiasa mengandalkan Tuhan dan percaya terhadap janji firman-Nya maka semuanya tidak ada yang mustahil. Ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." (1 Korintus 2:9).
Jangan pernah takut menghadapi apa pun, karena Tuhan kita adalah ahli dalam mengerjakan hal-hal yang mustahil! "Bukankah Engkau yang mengeringkan laut, air samudera raya yang hebat? yang membuat laut yang dalam menjadi jalan, supaya orang-orang yang diselamatkan dapat menyeberang?" (Yesaya 51:10); Tuhan yang sanggup mengubah air menjadi anggur; Tuhan yang sanggup membangkitkan Lazarus yang sudah mati selama 4 hari. Karena itu jangan pernah kita membatasi kuasa Tuhan dengan logika kita yang terbatas, sebab "Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." (Yesaya 55:9).
Tidak ada yang terlalu sukar bagi Tuhan, karena Dia Tuhan yang Mahakuasa!
Subscribe to:
Posts (Atom)