Tuesday, April 18, 2017

UMAT TEBUSAN TUHAN: Mengabdi Kepada Tuhan (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 April 2017

Baca:  Markus 10:17-27

"Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."  Markus 10:25

Semakin kita memusatkan perhatian kepada kesenangan dan kenikmatan hidup di dunia, semakin kecil kesempatan kita untuk menikmati hidup yang sesungguhnya di kekekalan bersama Kristus,  "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?"  (Matius 16:26).  Karena itu jangan pernah sia-siakan kesempatan yang ada untuk mengejar perkara-perkara rohani lebih dari apa pun.  Tidak menghargai kesempatan berarti kita tidak menghargai Tuhan yang memberi kesempatan.  Orang yang tidak mau kehilangan kesenangan dan kenikmatan daging atau hal-hal yang duniawi akan kehilangan hari esok di dalam kekekalan.  Mana yang Saudara pilih?

     Musa menyatakan ini,  "Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun,"  (Mazmur 90:10).  Tujuh puluh atau delapan puluh tahun haruslah dianggap sebagai persinggahan sementara.  Karena itu kita tidak boleh bersikap seolah-olah kita akan menetap selama-lamanya di bumi ini.  Biarlah waktu yang terbatas ini kita jadikan kesempatan untuk mengumpulkan harta sorgawi sebanyak-banyaknya!  Banyak orang menganggap bahwa yang paling berharga dalam hidup ini adalah uang, deposito di bank, rumah megah, mobil, aset perusahaan, jabatan dan sebagainya, karena pikirnya memiliki semua itu menjadi jaminan bahwa hidupnya akan nyaman, aman dan berbahagia.  Wajarlah jika mereka akan berpikir 1000X jika harus melepaskannya.  "Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."  (Matius 6:21).  Harta kekayaan jika tidak dikelola dengan benar dan dengan sikap hati yang benar bisa menjadi jerat dan membinasakan, sama seperti api, bisa menjadi teman atau lawan.

     Namun harus diakui bahwa semakin banyak kita memiliki segala sesuatu semakin berat bagi kita untuk merelakan atau melepaskannya.  Rasul Paulus memperingatkan agar kita tidak berharap kepada sesuatu yang tidak pasti, seperti kekayaan  (baca  1 Timotius 6:17).  Inilah tipu muslihat Iblis untuk membuat manusia terikat begitu rupa dengan segala sesuatu yang ada di dunia ini sehingga tidak lagi mengutamakan Tuhan!

"Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."  Matius 16:19

Monday, April 17, 2017

UMAT TEBUSAN TUHAN: Mengabdi Kepada Tuhan (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 April 2017

Baca:  Yesaya 62:10-12

"Orang akan menyebutkan mereka 'bangsa kudus', 'orang-orang tebusan TUHAN', dan engkau akan disebutkan 'yang dicari', 'kota yang tidak ditinggalkan.'"  Yesaya 62:12

Ditebus oleh darah Kristus artinya hidup kita sepenuhnya menjadi milik Tuhan, kita tidak boleh merasa berhak memiliki hidup ini.  Inilah pernyataan Paulus,  "Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku."  (Galatia 2:19b-20).  Dengan demikian apa pun yang kita jalani sekarang bukan lagi menurut kehendak diri sendiri melainkan menurut apa yang menjadi kehendak Tuhan.

     Apa kehendak Tuhan?  Menempatkan-Nya sebagai yang terutama dalam hidup ini, sehingga segala sesuatu yang kita kerjakan semata-mata berorientasi untuk kemuliaan nama-Nya.  Ingatlah bahwa di dunia ini status kita hanyalah sebagai pendatang, artinya dunia bukanlah tempat yang permanen untuk kita tinggali melainkan hanya sebagai tempat persinggahan sementara.  Jika menyadari hal ini, maka kita tidak akan mengikat diri dengan segala perkara yang ada di dunia ini.  "Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah."  (Yakobus 4:4).  Jika kita bersahabat dengan dunia berarti kita sedang memposisikan diri sebagai musuhnya Tuhan, karena dunia adalah umpan yang digunakan Iblis untuk menjerat manusia agar tidak bisa mengabdi sepenuhnya kepada Tuhan melainkan mengutamakan kepentingan diri sendiri dan mengejar kesenangan duniawi.

     Ada tertulis:  "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya."  (Matius 6:19-20).  Jangan sampai perkara-perkara yang ada di dunia ini semakin menarik kita menjauh dari kehendak Tuhan!

Status kita adalah umat tebusan Tuhan, di mana kita dipanggil untuk menundukkan diri penuh tanpa syarat hanya kepada-Nya, yang telah menebus kita!