Monday, April 17, 2017

UMAT TEBUSAN TUHAN: Mengabdi Kepada Tuhan (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 April 2017

Baca:  Yesaya 62:10-12

"Orang akan menyebutkan mereka 'bangsa kudus', 'orang-orang tebusan TUHAN', dan engkau akan disebutkan 'yang dicari', 'kota yang tidak ditinggalkan.'"  Yesaya 62:12

Ditebus oleh darah Kristus artinya hidup kita sepenuhnya menjadi milik Tuhan, kita tidak boleh merasa berhak memiliki hidup ini.  Inilah pernyataan Paulus,  "Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku."  (Galatia 2:19b-20).  Dengan demikian apa pun yang kita jalani sekarang bukan lagi menurut kehendak diri sendiri melainkan menurut apa yang menjadi kehendak Tuhan.

     Apa kehendak Tuhan?  Menempatkan-Nya sebagai yang terutama dalam hidup ini, sehingga segala sesuatu yang kita kerjakan semata-mata berorientasi untuk kemuliaan nama-Nya.  Ingatlah bahwa di dunia ini status kita hanyalah sebagai pendatang, artinya dunia bukanlah tempat yang permanen untuk kita tinggali melainkan hanya sebagai tempat persinggahan sementara.  Jika menyadari hal ini, maka kita tidak akan mengikat diri dengan segala perkara yang ada di dunia ini.  "Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah."  (Yakobus 4:4).  Jika kita bersahabat dengan dunia berarti kita sedang memposisikan diri sebagai musuhnya Tuhan, karena dunia adalah umpan yang digunakan Iblis untuk menjerat manusia agar tidak bisa mengabdi sepenuhnya kepada Tuhan melainkan mengutamakan kepentingan diri sendiri dan mengejar kesenangan duniawi.

     Ada tertulis:  "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya."  (Matius 6:19-20).  Jangan sampai perkara-perkara yang ada di dunia ini semakin menarik kita menjauh dari kehendak Tuhan!

Status kita adalah umat tebusan Tuhan, di mana kita dipanggil untuk menundukkan diri penuh tanpa syarat hanya kepada-Nya, yang telah menebus kita!

Sunday, April 16, 2017

KEBANGKITAN KRISTUS: Esensi Iman Kristen

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 April 2017

Baca:  1 Korintus 15:1-11

"bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;"  1 Korintus 15:4

Kekristenan sejati mengajarkan bahwa Kristus benar-benar mati secara fisik di kayu salib untuk membayar penghukuman atas dosa.  Artinya Kristus benar-benar mencurahkan darah-Nya secara nyata untuk menyucikan dosa-dosa.  Jadi kematian Kristus adalah kenyataan, bukan dogeng atau legenda!  Akan tetapi kematian Kristus di kayu salib tidak akan menghasilkan apa pun, tidak akan berdampak apa-apa, jika Ia sendiri tidak bangkit.

     Kebangkitan-Nya di hari ke-3 adalah bukti bahwa Ia telah mengalahkan kuasa dosa, Iblis dan juga maut.  "...maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: 'Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?' Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita."  (1 Korintus 15:54-57).  Iman Kristen adalah iman yang berdiri atas kebangkitan Kristus!  Inilah yang membedakan kekristenan dengan kepercayaan atau agama apa pun yang ada di dunia ini.  Rasul Paulus berkata,  "Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu."  (1 Korintus 15:14).  Andaikata Kristus tidak bangkit dari kematian maka kita tetap hidup dalam dosa,  "Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus."  (1 Korintus 15:18).  Tetapi yang benar adalah bahwa  "...Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia."  (1 Korintus 15:20-21).

     Kuasa kebangkitan Kristus inilah yang memberikan kekuatan dan keberanian dalam diri Yohanes dan juga Petrus untuk bersaksi di hadapan Mahkamah Agama bahwa keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia  (baca  Kisah 4:11-12).  Dan karena Kristus telah bangkit kita orang percaya memiliki jaminan keselamatan dan pengharapan masa depan yang baik dari Tuhan.

Kebangkitan-Nya adalah bukti bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat!