Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Maret 2017
Baca: Roma 10:8-15
"Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan
percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara
orang mati, maka kamu akan diselamatkan." Roma 10:9
Tidak banyak orang Kristen mengetahui rahasia bahwa percaya dan pengakuan adalah dua hal yang tak terpisahkan dan berperan penting dalam kehidupan kekristenan. Ketika kita percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, percaya kepada firman-Nya, maka dibutuhkan pula sebuah pengakuan yang benar melalui mulut kita. Pengakuan yang benar itulah buah dari iman yang hidup. Hal itu menunjukkan bahwa hati dan mulut memiliki fungsi masing-masing dalam keselamatan kita. Dengan hati kita percaya, tetapi dengan mulut kita pun harus mengaku, dan keduanya harus berjalan secara beriringan, sebab percaya dalam hati saja tidaklah cukup, harus dibuktikan dengan pengakuan melalui mulut kita. Jadi, apa yang kita percayai harus sejalan dengan yang kita akui dengan mulut kita. Percaya kita dan pengakuan kita, itulah yang akan memerintah hidup kita dan menuntun kita kepada keselamatan, kesembuhan, kelepasan dan segala berkat Tuhan kepada kita.
Ketika kita berkata bahwa kita sedang kuatir, maka pada saat kita berkata demikian, seketika itu timbul kekuatiran di dalam hati kita. Ketika kita berkata bahwa kita takut terhadap suatu hal, maka pada saat kita mengatakan itu, kekuatiran sedang merayap di dalam hati kita. "...engkau terjerat dalam perkataan mulutmu, tertangkap dalam perkataan mulutmu," (Amsal 6:2). Ayub berkata, "Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku. Aku tidak mendapat ketenangan dan ketenteraman; aku tidak mendapat istirahat, tetapi kegelisahanlah yang timbul." (Ayub 3:25-26). Penting sekali untuk menetapkan: apa yang kita percaya dan apa yang kita katakan. "'Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.' Itulah firman iman, yang kami beritakan." (Roma 10:8).
Karena itu percayalah kepada Tuhan Yesus yang telah menyampaikan janji firman-Nya dan senantiasalah memperkatakan firman Tuhan sebagai wujud pengakuan kita, supaya kuasa firman-Nya bekerja dan berlaku dalam hidup kita!
"'Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata', maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata." 2 Korintus 4:13
Sunday, March 19, 2017
Saturday, March 18, 2017
KETAATAN ADALAH HARGA MUTLAK (3)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Maret 2017
Baca: Yosua 7:1-26
"Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu, karena Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda, mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu." Yosua 7:1
Di bawah kepemimpinan Yosua bangsa Israel berhasil menaklukkan kota Yerikho yang sangat kuat karena mereka taat melakukan apa yang diperintahkan oleh Tuhan. Namun saat melawan kota Ai yang jumlah penduduknya lebih sedikit (pasal 7) bukan kemenangan yang diraih, sebaliknya orang Israel malah menjadi pecundang. "...mereka melarikan diri di depan orang-orang Ai. Sebab orang-orang Ai menewaskan kira-kira tiga puluh enam orang dari mereka; orang-orang Israel itu dikejar dari depan pintu gerbang kota itu sampai ke Syebarim dan dipukul kalah di lereng." (ayat 4-5).
Apa yang sebenarnya terjadi? Kekalahan yang sangat memalukan ini terjadi sebagai akibat dari ketidaktaatan orang-orang Israel terhadap perintah Tuhan. Jadi mereka kalah bukan karena tidak lihai dalam mengatur strategi perang, atau jumlah pasukan musuh yang lebih besar. Ketidaktaatanlah yang membuat Tuhan tidak lagi berpihak kepada mereka. Pelanggaran besar apa yang telah diperbuat orang-orang Israel? Ketika mereka menyerang Yerikho, seluruh kota dan isinya harus dikhususkan bagi Tuhan. "...jagalah dirimu terhadap barang-barang yang dikhususkan untuk dimusnahkan, supaya jangan kamu mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu setelah mengkhususkannya dan dengan demikian membawa kemusnahan atas perkemahan orang Israel dan mencelakakannya. Segala emas dan perak serta barang-barang tembaga dan besi adalah kudus bagi TUHAN; semuanya itu akan dimasukkan ke dalam perbendaharaan TUHAN." (Yosua 6:18-19). Namun Akhan telah melanggarnya yaitu mengambil barang-barang berharga yang telah dikhususkan bagi Tuhan.
Ketidaktaatan Akhan ini bukan hanya datangkan kekalahan Israel, tapi juga murka Tuhan atas dirinya dan keluarganya. "'Seperti engkau mencelakakan kami, maka TUHAN pun mencelakakan engkau pada hari ini.' Lalu seluruh Israel melontari dia dengan batu, semuanya itu dibakar dengan api dan dilempari dengan batu." (Yosua 7:25).
"Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan." Amsal 13:13
Baca: Yosua 7:1-26
"Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu, karena Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda, mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu." Yosua 7:1
Di bawah kepemimpinan Yosua bangsa Israel berhasil menaklukkan kota Yerikho yang sangat kuat karena mereka taat melakukan apa yang diperintahkan oleh Tuhan. Namun saat melawan kota Ai yang jumlah penduduknya lebih sedikit (pasal 7) bukan kemenangan yang diraih, sebaliknya orang Israel malah menjadi pecundang. "...mereka melarikan diri di depan orang-orang Ai. Sebab orang-orang Ai menewaskan kira-kira tiga puluh enam orang dari mereka; orang-orang Israel itu dikejar dari depan pintu gerbang kota itu sampai ke Syebarim dan dipukul kalah di lereng." (ayat 4-5).
Apa yang sebenarnya terjadi? Kekalahan yang sangat memalukan ini terjadi sebagai akibat dari ketidaktaatan orang-orang Israel terhadap perintah Tuhan. Jadi mereka kalah bukan karena tidak lihai dalam mengatur strategi perang, atau jumlah pasukan musuh yang lebih besar. Ketidaktaatanlah yang membuat Tuhan tidak lagi berpihak kepada mereka. Pelanggaran besar apa yang telah diperbuat orang-orang Israel? Ketika mereka menyerang Yerikho, seluruh kota dan isinya harus dikhususkan bagi Tuhan. "...jagalah dirimu terhadap barang-barang yang dikhususkan untuk dimusnahkan, supaya jangan kamu mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu setelah mengkhususkannya dan dengan demikian membawa kemusnahan atas perkemahan orang Israel dan mencelakakannya. Segala emas dan perak serta barang-barang tembaga dan besi adalah kudus bagi TUHAN; semuanya itu akan dimasukkan ke dalam perbendaharaan TUHAN." (Yosua 6:18-19). Namun Akhan telah melanggarnya yaitu mengambil barang-barang berharga yang telah dikhususkan bagi Tuhan.
Ketidaktaatan Akhan ini bukan hanya datangkan kekalahan Israel, tapi juga murka Tuhan atas dirinya dan keluarganya. "'Seperti engkau mencelakakan kami, maka TUHAN pun mencelakakan engkau pada hari ini.' Lalu seluruh Israel melontari dia dengan batu, semuanya itu dibakar dengan api dan dilempari dengan batu." (Yosua 7:25).
"Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan." Amsal 13:13
Subscribe to:
Posts (Atom)