Tuesday, March 7, 2017

JANGAN TUNDA WAKTU UNTUK BERTOBAT (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Maret 2017

Baca:  Yoel 2:12-17

"Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya."  Yoel 2:13

Nama Yoel memiliki arti Yehovah adalah Allah.  Ada pun kata kunci dari kitab Yoel ini adalah tentang hari Tuhan.  Pada zaman Yoel ini bermacam-macam belalang menyerbu dan tidak menyisakan satu pun tanaman di dataran Palestina.  Hama belalang menimpa seluruh negeri sehingga tumbuh-tumbuhan rusak karena serangan ini.  Ini menjadi bencana nasional!  Yoel memperingatkan bahwa serangan belalang ini merupakan hukuman Tuhan sebagai dampak dari dosa-dosa yang diperbuat manusia.  Yoel pun mengingatkan umat Israel akan kedatangan hari Tuhan, itulah sebabnya Yoel terkenal dan dikenal sebagi nabi hari Tuhan.

     Ditimpa bencana hama belalang saja sudah mendatangkan penderitaan dan kengerian yang teramat dahsyat, apalagi jika hari Tuhan yang sesungguhnya itu datang, pasti akan jauh lebih dahsyat lagi.  Bagi orang percaya yang setia dan taat melakukan kehendak Tuhan, hari Tuhan itu akan menjadi hari kelepasan dan penuh sukacita,  "Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."  (Wahyu 21:4).  Sebaliknya bagi orang yang tidak percaya kepada Tuhan dan tetap hidup dalam dosa, hari Tuhan akan menjadi malapetaka, karena penghukuman kekal sudah ada di depan mata.  Maka sebelum terjadi, harapan satu-satunya untuk mengubah malapetaka menjadi sesuatu yang mendatangkan kelepasan dan sukacita adalah melalui pertobatan.  Karena itu Yoel menyerukan umat Israel untuk segera bertobat dari kehidupan mereka yang jahat.  "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman"  (Ibrani 3:15).

     Dalam bahasa aslinya kata bertobat itu berarti:  berubah arah tujuan, yaitu dari jalan orang berdosa yang selama ini dijalaninya ke arah jalan kehendak Tuhan.  Atau secara umum pertobatan selalu mempunyai arti berbalik dari jalan semula, lalu berubah  (berbalik dari dosa dan jalan kita)  kepada Tuhan.  Intinya, pertobatan itu selalu menuju kepada perubahan, yang tentunya ke arah yang baik dan benar.  (Bersambung)

Monday, March 6, 2017

MENCARI TUHAN: Rahasia Keberhasilan Hidup

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Maret 2017

Baca:  2 Tawarikh 14:2-15

"Ia memerintahkan orang Yehuda supaya mereka mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka, dan mematuhi hukum dan perintah."  2 Tawarikh 14:4

Rancangan Tuhan bagi orang percaya adalah rancangan hidup yang penuh dengan kemenangan, keberhasilan, kelimpahan dan hari depan yang berpengharapan.  "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."  (Yeremia 29:11).  Supaya rancangan Tuhan tergenapi dalam hidup ini kita harus terlebih dahulu mengerjakan apa yang menjadi bagian kita:  "apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,"  (Yeremia 29:13).  Orang yang mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh pasti akan menemukan Dia,  "...sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN."  (Mazmur 9:11).

     Sepanjang masa pemerintahan Rehabeam dan Abia terjadi kemerosotan rohani di Israel karena penyembahan berhala begitu meningkat dan berbagai tempat penyembahan berhala didirikan.  Namun ketika Asa menjadi raja, ia mulai membersihkan Yehuda dari penyembahan berhala dan mendorong umat mencari Tuhan yang benar dan menaati perintah-perintah-Nya.  Raja Asa  "...melakukan apa yang baik dan yang benar di mata TUHAN, Allahnya. Ia menjauhkan mezbah-mezbah asing dan bukit-bukit pengorbanan, memecahkan tugu-tugu berhala, dan menghancurkan tiang-tiang berhala."  (2 Tawarikh 14:2-3), lalu mencari Tuhan dengan sungguh.  Kata mencari Tuhan ditulis sebanyak 29X dalam seluruh kitab Tawarikh ini, menunjukkan bahwa mencari Tuhan adalah faktor penting dalam kehidupan ini.  Mencari Tuhan dengan sungguh berarti berbalik kepada Tuhan dengan segenap hati, punya rasa haus dan lapar akan kebenaran dan kehadiran Tuhan, taat mengikuti kehendak Tuhan, dan bersandar sepenuhnya kepada Tuhan.

     Sebagai raja, sesungguhnya Asa punya otoritas dan kuasa, namun ia tidak mengandalkan apa yang dimiliki, melainkan mencari Tuhan dan mengandalkan-Nya.  Karena kesungguhannya mencari Tuhan, apa yang dilakukan Asa berhasil:  Zerah beserta tentaranya yang berjumlah sejuta orang dan tiga ratus keretanya dikalahkan.

Tuhan memberi upah kepada orang yang sungguh mencari Dia  (baca  Ibrani 11:6).