Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Februari 2017
Baca: Mazmur 8:1-10
"Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar
kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam." Mazmur 8:3
Jangan pernah berpikir bahwa kalau kita memuji Tuhan berarti semuanya untuk kepentingan Tuhan semata. Bukan! Sesungguhnya memuji Tuhan adalah juga untuk kepentingan kita sendiri, sebab pada saat kita memuji, Tuhan sedang mengerjakan sesuatu untuk kepentingan kita yaitu "...membungkamkan musuh dan pendendam." (ayat nas).
Apa maksudnya? Ketika kita memuji Tuhan Dia akan hadir dengan segala otoritas-Nya, dan kehadiran-Nya pasti disertai dengan manifestasi kuasa-Nya yang tidak pernah dipisahkan dengan mujizat, berkat dan urapan yang kita butuhkan, sebab Ia bersemayam di atas puji-pujian kita (baca Mazmur 22:4). Saat Tuhan bertindak dengan kuasa-Nya ini kekalahan secara besar-besaran dialami oleh pihak Iblis, karena kekuatannya dihancurkan, segala rencana jahatnya digagalkan. Dalam situasi ini Iblis benar-benar dibuat tak berdaya, sehingga jarahan-jarahan yang sudah dicuri oleh Iblis dapat direbut kembali.
Saat raja Saul diganggu oleh roh jahat, Daud dipanggil untuk memainkan kecapi, dan ketika kecapi itu dimainkan oleh ia yang dipenuhi Roh Tuhan, kuasa pujian itu sanggup membungkam dan mengusir roh jahat itu, dan akhirnya "Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya." (1 Samuel 16:23b). Ketika kita memuji Tuhan dengan sepenuh hati pada saat yang sama pujian itu mengikat, membelenggu, menghukum roh-roh jahat dan penghulu-penghulu di udara. Peristiwa lain adalah ketika Yosafat dalam keadaan terjepit, karena mendapat serangan dari laskar yang besar yaitu bani Moab, bani Amon dan sepasukan orang Meunim, ia mengangkat tim puji-pujian di depan pasukan bersenjatanya. "Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!" (2 Tawarikh 20:21). Ketika mereka bersorak-sorai sambil memuji-muji Tuhan, Tuhan melakukan penghadangan terhadap para musuh. Musuh pun terpukul kalah!
Ada kuasa di dalam pujian! Saat kita memuji-muji Tuhan dengan segenap hati, "TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." (Keluaran 14:14).
Kemenangan besar ada di pihak orang benar yang suka memuji-muji Tuhan!
Monday, February 6, 2017
Sunday, February 5, 2017
KEKRISTENAN NORMAL: Suka Menyembah Tuhan
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Februari 2017
Baca: Mazmur 95:1-11
"Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita." Mazmur 95:6
Penyembahan adalah ungkapan penghormatan atas kebesaran, keagungan dan kekudusan Tuhan. Kita perlu menghormati hadirat Tuhan dengan jalan menyembah-Nya bukan lewat kata-kata saja, tetapi juga melalui sikap tubuh kita: bersujud, tersungkur, berlutut sebagai tanda merendahkan diri dan ketidaklayakan kita di hadapan-Nya. Penyembahan adalah bentuk pujian yang tertinggi! Secara umum kita bergerak mulai dari puji-pujian dan kemudian menuju kepada penyembahan. Kata penyembahan berasal dari kata Inggris kuno worship, bermakna: meninggikan kelayakan dan untuk memberikan tanggapan yang benar kepada yang layak mendapatkannya.
Ketika seseorang dipenuhi oleh hadirat dan kemuliaan Tuhan, secara spontan ia akan berlutut dan sujud menyembah di hadapan Tuhan (ayat nas). Ini adalah tanda dari rasa hormat. Jatuh tersungkur di hadapan seseorang tanda penghormatan yang paling dalam. Namun perhatikan ini: pada waktu menyembah Tuhan jangan melakukannya hanya karena kebiasaan atau suatu kewajiban, sebab kalau kita hanya sekedar menyembah dengan kata-kata yang dihafalkan, atau asal bunyi, maka penyembahan kita tidak akan berkenan kepada Tuhan dan tidak mendatangkan faedah apa-apa. Apalagi kalau kita sendiri tidak hidup dalam kebenaran dan kekudusan, Tuhan justru akan memalingkan wajah-Nya saat mendengar penyembahan kita. "...penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." (Yohanes 4:23-24). Menyembah Tuhan dalam roh hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang sudah mengalami kelahiran baru yaitu mereka yang telah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, dan kemudian bertobat. Menyembah dalam kebenaran artinya kristus adalah kebenaran itu sendiri, yang dimaknai bahwa penyembahan hanya ditujukan kepada Kristus, dan sesuai dengan kehendak-Nya, bukan menurut kehendak sendiri.
"Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi!" Mazmur 96:9
Baca: Mazmur 95:1-11
"Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita." Mazmur 95:6
Penyembahan adalah ungkapan penghormatan atas kebesaran, keagungan dan kekudusan Tuhan. Kita perlu menghormati hadirat Tuhan dengan jalan menyembah-Nya bukan lewat kata-kata saja, tetapi juga melalui sikap tubuh kita: bersujud, tersungkur, berlutut sebagai tanda merendahkan diri dan ketidaklayakan kita di hadapan-Nya. Penyembahan adalah bentuk pujian yang tertinggi! Secara umum kita bergerak mulai dari puji-pujian dan kemudian menuju kepada penyembahan. Kata penyembahan berasal dari kata Inggris kuno worship, bermakna: meninggikan kelayakan dan untuk memberikan tanggapan yang benar kepada yang layak mendapatkannya.
Ketika seseorang dipenuhi oleh hadirat dan kemuliaan Tuhan, secara spontan ia akan berlutut dan sujud menyembah di hadapan Tuhan (ayat nas). Ini adalah tanda dari rasa hormat. Jatuh tersungkur di hadapan seseorang tanda penghormatan yang paling dalam. Namun perhatikan ini: pada waktu menyembah Tuhan jangan melakukannya hanya karena kebiasaan atau suatu kewajiban, sebab kalau kita hanya sekedar menyembah dengan kata-kata yang dihafalkan, atau asal bunyi, maka penyembahan kita tidak akan berkenan kepada Tuhan dan tidak mendatangkan faedah apa-apa. Apalagi kalau kita sendiri tidak hidup dalam kebenaran dan kekudusan, Tuhan justru akan memalingkan wajah-Nya saat mendengar penyembahan kita. "...penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." (Yohanes 4:23-24). Menyembah Tuhan dalam roh hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang sudah mengalami kelahiran baru yaitu mereka yang telah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, dan kemudian bertobat. Menyembah dalam kebenaran artinya kristus adalah kebenaran itu sendiri, yang dimaknai bahwa penyembahan hanya ditujukan kepada Kristus, dan sesuai dengan kehendak-Nya, bukan menurut kehendak sendiri.
"Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi!" Mazmur 96:9
Subscribe to:
Posts (Atom)