Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Januari 2017
Baca: Mazmur 33:1-22
"Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada." Mazmur 33:9
Alkitab yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah buku di atas segala buku, firman Tuhan yang hidup untuk manusia, yang berlaku untuk segala zaman. Jadi isi Alkitab adalah perkataan Tuhan sendiri yang penuh kuasa, "...bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik." (2 Timotius 3:16-17).
Mengapa Alkitab disebut firman Tuhan yang hidup? Karena daripadanya kita mendapatkan makanan dan minuman rohani. Banyak orang berpikir bahwa roti adalah satu-satunya yang dibutuhkan untuk bisa hidup. Memang benar, makanan jasmani diperlukan agar kita dapat bertahan hidup, namun ada hal lain yang diperlukan untuk membuat hidup kita lebih dari sekedar bertahan hidup. Ada tertulis: "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (Matius 4:4). Untuk memiliki kebahagiaan, kemenangan dan kelimpahan yang sejati tidak bisa sekedar bertahan hidup, yang kita butuhkan adalah firman Tuhan. Karena itu "...jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air
susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan
beroleh keselamatan," (1 Petrus 2:2).
Bayi yang baru lahir tidak dapat hidup tanpa susu, begitu pula hidup kita tidak akan dapat bertahan tanpa 'air susu murni' dari firman Tuhan. Seperti kita butuh makan agar tubuh jasmani dapat bertahan hidup, maka adalah sebuah realitas tak terelakkan bahwa untuk dapat benar-benar hidup kita membutuhkan firman Tuhan. Kunci mengalami kebahagiaan, sukacita, damai sejahtera yang sejati hanya kita dapatkan di dalam Alkitab. Dengan kata lain hati manusia hanya dapat dipuaskan dengan firman Tuhan saja. Juga kedewasaan rohani setiap orang percaya hanya dapat bertambah-tambah dan menjadi kuat hanya dengan membaca, mendengar, merenungkan dan melakukan firman Tuhan saja. Sungguh bahwa Alkitab adalah firman Tuhan yang hidup dan berkuasa.
"Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu." Matius 24:35
Monday, January 30, 2017
Sunday, January 29, 2017
TIDAK SIAP MENDERITA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Januari 2017
Baca: Filipi 1:27-30
"Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia," Filipi 1:29
Banyak orang Kristen berpikir bahwa mengikut Tuhan pasti akan terbebas dari masalah atau penderitaan, sehingga yang ada di pikiran mereka hanya soal berkat, berkat dan berkat. Ketika fakta berbicara lain yaitu mereka dihadapkan pada kesulitan, tekanan, masalah, sakit-penyakit, kekurangan atau krisis, mereka pun tidak bisa menerima kenyataan. Mereka pun langsung klaim janji firman Tuhan ini: "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10). Mereka kecewa dan marah kepada Tuhan, "Mana janji Tuhan?", dan tidak sedikit yang akhirnya memilih meninggalkan Tuhan dan kembali kepada dunia karena tidak siap jika harus mengalami penderitaan.
Rasul Paulus menyatakan bahwa sebagai orang Kristen kita ini dikaruniai bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita bagi Dia (ayat nas). Penderitaan adalah harga yang harus dibayar oleh pengikut Kristus sejati. "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya." (Matius 16:24-25). Penderitaan yang dimaksud adalah penyangkalan diri terhadap segala keinginan daging; memikul salib artinya setiap hari kita harus memikul 'kematian kita' sebagaimana yang Paulus katakan, "...aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku." (Galatia 2:20).
Tuhan Yesus juga memperingatkan, "Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat." (Matius 10:22). Penderitaan ini disebabkan karena dunia membenci dan menolak Kristus, maka dunia juga menolak dan membenci kita. Namun kita tidak perlu takut akan penderitaan yang akan kita alami karena Tuhan juga akan memampukan kita untuk melewati semuanya itu dan Dia akan memberikan jalan keluar (baca 1 Korintus 10:13).
"Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku." Matius 10:38
Baca: Filipi 1:27-30
"Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia," Filipi 1:29
Banyak orang Kristen berpikir bahwa mengikut Tuhan pasti akan terbebas dari masalah atau penderitaan, sehingga yang ada di pikiran mereka hanya soal berkat, berkat dan berkat. Ketika fakta berbicara lain yaitu mereka dihadapkan pada kesulitan, tekanan, masalah, sakit-penyakit, kekurangan atau krisis, mereka pun tidak bisa menerima kenyataan. Mereka pun langsung klaim janji firman Tuhan ini: "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10). Mereka kecewa dan marah kepada Tuhan, "Mana janji Tuhan?", dan tidak sedikit yang akhirnya memilih meninggalkan Tuhan dan kembali kepada dunia karena tidak siap jika harus mengalami penderitaan.
Rasul Paulus menyatakan bahwa sebagai orang Kristen kita ini dikaruniai bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita bagi Dia (ayat nas). Penderitaan adalah harga yang harus dibayar oleh pengikut Kristus sejati. "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya." (Matius 16:24-25). Penderitaan yang dimaksud adalah penyangkalan diri terhadap segala keinginan daging; memikul salib artinya setiap hari kita harus memikul 'kematian kita' sebagaimana yang Paulus katakan, "...aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku." (Galatia 2:20).
Tuhan Yesus juga memperingatkan, "Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat." (Matius 10:22). Penderitaan ini disebabkan karena dunia membenci dan menolak Kristus, maka dunia juga menolak dan membenci kita. Namun kita tidak perlu takut akan penderitaan yang akan kita alami karena Tuhan juga akan memampukan kita untuk melewati semuanya itu dan Dia akan memberikan jalan keluar (baca 1 Korintus 10:13).
"Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku." Matius 10:38
Subscribe to:
Posts (Atom)