Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Januari 2017
Baca: Roma 13:8-14
"Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya." Roma 13:11b
Hari berganti hari, musim berganti musim, semakin dekat pula kesudahan zaman: anomali iklim telah terjadi, perubahan-perubahan dalam elemen kehidupan manusia sedang bergeser; ada yang perlahan namun ada pula yang radikal, perang antar ras etnis dan bangsa terjadi, bencana alam (gunung meletus, banjir, badai taufan) terjadi di mana-mana, kasih manusia semakin dingin, immoralitas muncul dan begitu pula guru-guru palsu dan penyesat, menunjukkan bahwa tanda kedatangan Tuhan sudah semakin tampak di depan mata kita. "...sekarang keselamatan sudah lebih dekat..." (ayat nas).
Apa yang sedang terjadi sekarang ini seharusnya menyadarkan kita dan menjadikan kita ekstra waspada dan selalu berjaga-jaga karena waktunya sudah teramat sangat singkat. Jangan lagi kita menjalani hdiup ini dengan sembrono ditandai dengan pesta pora, hawa nafsu, keserakahan dan kepentingan pribadi, melainkan "...kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa. Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa." (1 Petrus 4:7-8). Sekalipun kehidupan di dunia sedang terjadi perubahan-perubahan secara besar-besaran, goncangan-goncangan, namun kasih setia Tuhan tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan kuasa-Nya tidak pernah berubah sampai kapan pun. Jika Tuhan ijinkan kita harus mengalami berbagai macam persoalan dan pergumulan hidup yang teramat berat tentunya Tuhan punya maksud yang baik, yaitu ingin membawa kita semakin mendekat kepada-Nya dengan kerendahan hati. "Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu." (Yakobus 4:8a).
Mendekat kepada Tuhan dengan kerendahan hati berarti tetap beribadah kepada Tuhan dengan kesungguhan, menunjukkan kerajinan yang penuh dalam mengerjakan segala hal yang dipercayakan kepada kita sesuai dengan kasih karunia-Nya, dan juga dalam kesungguhan hati untuk mengasihi sesama kita.
"Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan
yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai
pada akhirnya," Ibrani 6:11
Tuesday, January 24, 2017
Monday, January 23, 2017
JANGAN PERNAH KEMBALI KE MESIR
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Januari 2017
Baca: Keluaran 14:1-14
"...sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya." Keluaran 14:13
Ketika umat Israel dilepaskan dari belenggu perbudakan Mesir dan dituntun Tuhan berjalan menuju ke Tanah Perjanjian, Firaun yang adalah gambaran tentang Iblis, tidak pernah rela melepaskan mereka. Karena itu Firaun menggunakan segala cara untuk menahan agar mereka tetap berada di Mesir; dan ketika mendengar bahwa umat Israel telah pergi meninggalkan Mesir ia pun mengerahkan seluruh pasukannya untuk mengejar mereka. Adapun kata Mesir adalah lambang 'dinia', suatu kehidupan yang duniawi, dibelenggu oleh dosa, atau hamba dosa. Pada saat itu umat Israel benar-benar berada pada posisi sulit. "Adapun orang Mesir, segala kuda dan kereta Firaun, orang-orang berkuda dan pasukannya, mengejar mereka dan mencapai mereka pada waktu mereka berkemah di tepi laut, dekat Pi-Hahirot di depan Baal-Zefon. Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka." (ayat 9-10). Keadaan itu menimbulkan ketakutan yang luar biasa!
Setelah kita percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, lalu bertobat, yaitu keluar dari 'Mesir', Iblis dan bala tentaranya bergerak cepat dan mengacaukan seluruh aspek kehidupan kita dengan berbagai-bagai masalah. Di saat-saat itu kita pun mulai mengeluh, "Ikut Tuhan Yesus keadaan kok tidak bertambah baik, masalah dan cobaan datang bertubi-tubi." Umat Israel mulai menyalahkan pemimpin rohani (Musa) dan berani menyalahkan Tuhan, "Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir?" (ayat 11).
Pada masa-masa kesesakan seperti ini banyak orang Kristen mengalami degradasi iman, mata rohani kabur sehingga keselamatan yang ada di depan mata tak dilihatnya. Yang tampak hanyalah masalah atau pergumulan hidup yang berat, dan mulai membanding-bandingkan dengan kehidupan di Mesir dan ingin kembali ke sana. Milikilah mata iman seperti Musa yang tetap percaya walau belum melihat.
"Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu;" Keluaran 14:13
Baca: Keluaran 14:1-14
"...sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya." Keluaran 14:13
Ketika umat Israel dilepaskan dari belenggu perbudakan Mesir dan dituntun Tuhan berjalan menuju ke Tanah Perjanjian, Firaun yang adalah gambaran tentang Iblis, tidak pernah rela melepaskan mereka. Karena itu Firaun menggunakan segala cara untuk menahan agar mereka tetap berada di Mesir; dan ketika mendengar bahwa umat Israel telah pergi meninggalkan Mesir ia pun mengerahkan seluruh pasukannya untuk mengejar mereka. Adapun kata Mesir adalah lambang 'dinia', suatu kehidupan yang duniawi, dibelenggu oleh dosa, atau hamba dosa. Pada saat itu umat Israel benar-benar berada pada posisi sulit. "Adapun orang Mesir, segala kuda dan kereta Firaun, orang-orang berkuda dan pasukannya, mengejar mereka dan mencapai mereka pada waktu mereka berkemah di tepi laut, dekat Pi-Hahirot di depan Baal-Zefon. Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka." (ayat 9-10). Keadaan itu menimbulkan ketakutan yang luar biasa!
Setelah kita percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, lalu bertobat, yaitu keluar dari 'Mesir', Iblis dan bala tentaranya bergerak cepat dan mengacaukan seluruh aspek kehidupan kita dengan berbagai-bagai masalah. Di saat-saat itu kita pun mulai mengeluh, "Ikut Tuhan Yesus keadaan kok tidak bertambah baik, masalah dan cobaan datang bertubi-tubi." Umat Israel mulai menyalahkan pemimpin rohani (Musa) dan berani menyalahkan Tuhan, "Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir?" (ayat 11).
Pada masa-masa kesesakan seperti ini banyak orang Kristen mengalami degradasi iman, mata rohani kabur sehingga keselamatan yang ada di depan mata tak dilihatnya. Yang tampak hanyalah masalah atau pergumulan hidup yang berat, dan mulai membanding-bandingkan dengan kehidupan di Mesir dan ingin kembali ke sana. Milikilah mata iman seperti Musa yang tetap percaya walau belum melihat.
"Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu;" Keluaran 14:13
Subscribe to:
Posts (Atom)