Tuesday, November 22, 2016

MASIH TERTUTUPI SELUBUNG

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 November 2016 

Baca:  Titus 2:1-10

"...jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita."  Titus 2:7-8

Menjadi terang dunia adalah kehendak Tuhan bagi setiap orang percaya!  Menjadi terang berarti mampu memancarkan sinar terang bagi orang lain.  Namun banyak orang Kristen belum menjalankan fungsi seperti yang Tuhan kehendaki, tidak dapat menyinarkan terang kepada orang lain, padahal firman-Nya jelas mengatakan:  "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."  (Matius 5:16).

     Mengapa kita tidak bisa memancarkan terang?  Karena di dalam diri kita masih ada selubung-selubung yang menghalangi sehingga terang Ilahi tak bisa memancar keluar.  Selubung-selubung itu adalah perbuatan-perbuatan dosa yang masih dilakukan, baik secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan.  Selama kita masih hidup dalam dosa, tidak menunjukkan keteladanan hidup, kita tidak bisa menjadi berkat bagi orang lain.  Percuma fasih berbicara tentang firman Tuhan jika perbuatan kita tidak berpadanan dengan firman itu sendiri, justru hanya akan menjadi batu sandungan atau cemoohan orang lain, karena menjadi terang berbicara tentang keteladanan hidup  (ayat nas).  Kalau kita sudah menunjukkan teladan hidup maka orang lain tidak akan punya alasan untuk mempermalukan kita,  "...karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita."  (ayat nas).

     Terang hanya berbuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran, maka  "Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebutkan sajapun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan."  (Efesus 5:12).  Dengan demikian kehidupan kita benar-benar menjadi teladan yang bisa diartikan sebagai contoh, patokan, atau pola, sehingga nama Tuhan pun dipermuliakan.

Pelita yang padam pasti tidak akan berguna, demikian pula kehidupan orang Kristen yang tak memancarkan sinar Kristus!

Monday, November 21, 2016

BERHARAP HANYA KEPADA TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 November 2016 

Baca:  Ratapan 3:21-26

"Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap:"  Ratapan 3:21

Keterbatasan adalah milik manusia,  "...sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?"  (Yesaya 2:22), sedangkan ketidakterbatasan adalah milik Tuhan,  "Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu."  (Yesaya 55:9).  Manusia tidak tahu apa yang akan terjadi di depannya, berbeda dengan Tuhan yang Mahatahu, mengetahui apa yang bakal terjadi dalam hidup ini.  "Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita..."  (Ulangan 29:29).

     Firman Tuhan mengajarkan kita untuk tidak berharap kepada manusia atau sesama, tetapi menaruh pengharapan sepenuhnya hanya kepada Tuhan sebab Dia adalah penguasa tunggal alam semesta ini dan semua perkara berada dalam kendali tangan-Nya yang kuat dan perkasa.  Bapa kita yang di sorga, Ialah  "...yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar."  (Matius 5:45).  Dengan kata lain kalau Tuhan juga menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan tidak benar, bukankah Tuhan akan lebih memperhatikan anak-anak-Nya yang senantiasa berharap kepada-Nya?  "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah."  (Yeremia 17:7-8).  Semakin banyak orang tergoncang karena mendengar dan melihat keadaan ekonomi dunia yang memburuk.  Dunia boleh mengalami krisis, tetapi orang percaya tidak perlu takut, sebab  "...kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan,"  (Ibrani 12:28).

     Dalam segala sesuatu yang kita kerjakan Tuhan adalah jaminan kita, asal kita percaya dan mempercayakan hidup hanya kepada-Nya.  "Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;"  (Mazmur 37:5).

Bagi orang percaya  "...masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang."  Amsal 23:18