Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 November 2016
Baca: Ulangan 32:1-14
"...karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia." Ulangan 32:4
Salah satu sifat Tuhan adalah adil. Yang dimaksud adil adalah bertindak benar sesuai standar kebenaran dan ketetapan hukum yang berlaku. Tuhan itu adil, artinya Ia akan selalu berlaku benar sesuai prinsip kebenaran-Nya. Keadilan Tuhan adalah sempurna, utuh, tidak bercacat cela, artinya semua yang Tuhan rencanakan, putuskan dan kerjakan selalu berada pada koridor keadilan. "Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh, kokoh untuk seterusnya dan selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran." (Mazmur 111:7-8).
Wujud nyata keadilan Tuhan adalah Ia mencintai kebenaran dan membenci kefasikan. Oleh karena itu "TUHAN menguji orang benar dan orang fasik," (Mazmur 11:5). 1. Mencintai kebenaran. "Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong;" (Mazmur 34:16). Artinya Tuhan sangat memperhatikan dan mengasihi orang-orang yang hidup dalam kebenaran, dan Ia akan memberikan upah atau reward kepada mereka. "Karena itu TUHAN membalas kepadaku sesuai dengan kebenaranku, sesuai dengan kesucian tanganku di depan mata-Nya. Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela, terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci," (Mazmur 18:25-27). Tidak ada yang sia-sia untuk tetap berlaku benar di tengah dunia yang dipenuhi kejahatan ini. Meski manusia tidak melihat dan tidak menganggapnya tapi di atas takhta-Nya yang kudus Tuhan selalu memperhitungkannya. 2. Membenci kefasikan. Tuhan sangat menentang segala bentuk kefasikan, karena itu Ia tidak akan membiarkan setiap pelanggaran dan dosa berlalu begitu saja dari hadapan-Nya, tetapi Ia akan mengganjarnya dengan hukuman...ini bukti bahwa Ia adalah Tuhan yang adil dan tidak bisa dipermainkan! "...semua orang fasik akan dibinasakan-Nya." (Mazmur 145:20).
Jelas sekali bahwa Tuhan akan mengganjar setiap dosa dan kejahatan yang diperbuat manusia dengan hukuman yang setimpal, sebaliknya Ia akan mengapresiasi dengan memberikan upah untuk setiap kebenaran dan perbuatan baik yang dilakukan.
"...Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu." Mazmur 51:6
Saturday, November 19, 2016
Friday, November 18, 2016
KRISTUS ADALAH RAJA YANG ADIL
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 November 2016
Baca: Yesaya 32:1-8
"Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan," Yesaya 32:1
Semua manusia di dunia ini pasti mendambakan kehidupan yang aman, tenteram, damai dan adil di segala sisi, namun sayang dunia yang sempurna adalah utopia (hanya ada dalam bayangan dan sulit atau tidak mungkin untuk diwujudkan), sebab fakta yang ada justru menunjukkan suatu keadaan yang bertolak belakang, di mana dunia dipenuhi dengan kekerasan, pertikaian penindasan, ketidakadilan. Saat ini uanglah yang berbicara. Dengan uang orang bisa membeli jabatan, kekuasaan dan keadilan. Dengan uang orang bisa memerlakukan orang lain dengan semena-mena, menindas yang lemah dan miskin. Sungguh...tidak ada keadilan yang hakiki di belahan bumi mana pun!
Ayat nas adalah nubuatan nabi Yesaya mengenai Raja adil yang adalah Yesus, yang kedatangan-Nya ke dunia juga sudah diberitahukan sebelumnya: "Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel." (Yesaya 7:14). Karena Tuhan Yesus adalah Raja yang adil maka Dia tidak seperti raja-raja atau pemimpin-pemimpin dunia yang seringkali berpihak kepada orang kaya, sedangkan orang miskin ditindasnya habis-habisan, karena "Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN; ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik." (Yesaya 11:2-4).
Sebaliknya Yesus adalah naungan dan tempat perteduhan orang-orang miskin, lemah, tak berdaya, rendah, yang diperlakukan semena-mena dan tidak adil. "Kiranya ia memberi keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu, menolong orang-orang miskin, tetapi meremukkan pemeras-pemeras!" (Mazmur 72:4).
"TUHAN menjalankan keadilan dan hukum bagi segala orang yang diperas." Mazmur 103:6
Baca: Yesaya 32:1-8
"Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan," Yesaya 32:1
Semua manusia di dunia ini pasti mendambakan kehidupan yang aman, tenteram, damai dan adil di segala sisi, namun sayang dunia yang sempurna adalah utopia (hanya ada dalam bayangan dan sulit atau tidak mungkin untuk diwujudkan), sebab fakta yang ada justru menunjukkan suatu keadaan yang bertolak belakang, di mana dunia dipenuhi dengan kekerasan, pertikaian penindasan, ketidakadilan. Saat ini uanglah yang berbicara. Dengan uang orang bisa membeli jabatan, kekuasaan dan keadilan. Dengan uang orang bisa memerlakukan orang lain dengan semena-mena, menindas yang lemah dan miskin. Sungguh...tidak ada keadilan yang hakiki di belahan bumi mana pun!
Ayat nas adalah nubuatan nabi Yesaya mengenai Raja adil yang adalah Yesus, yang kedatangan-Nya ke dunia juga sudah diberitahukan sebelumnya: "Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel." (Yesaya 7:14). Karena Tuhan Yesus adalah Raja yang adil maka Dia tidak seperti raja-raja atau pemimpin-pemimpin dunia yang seringkali berpihak kepada orang kaya, sedangkan orang miskin ditindasnya habis-habisan, karena "Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN; ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik." (Yesaya 11:2-4).
Sebaliknya Yesus adalah naungan dan tempat perteduhan orang-orang miskin, lemah, tak berdaya, rendah, yang diperlakukan semena-mena dan tidak adil. "Kiranya ia memberi keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu, menolong orang-orang miskin, tetapi meremukkan pemeras-pemeras!" (Mazmur 72:4).
"TUHAN menjalankan keadilan dan hukum bagi segala orang yang diperas." Mazmur 103:6
Subscribe to:
Posts (Atom)