Thursday, September 8, 2016

TUHAN YESUS: Berdoa Syafaat (3)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 September 2016 

Baca:  Yohanes 17:1-26

"Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran."  Yohanes 17:17

Banyak orang Kristen mengeluh karena setelah mengikuti Yesus tantangan kok semakin berat:  ada yang dikucilkan keluarga, dijauhi teman atau sahabat, mengalami tekanan di tempat kerja dan juga lingkungan.  Namun dibenci dunia tampaknya sudah menjadi konsekuensi bagi setiap pengikut Kristus seperti yang Yesus katakan,  "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu."  (Yohanes 15:18-19).

     Kata dunia mengacu kepada sistem atau pola hidup dunia yang kian bertambah jahat dan semakin menyimpang dari kebenaran di hari-hari menjelang kedatangan Tuhan, sehingga keberadaan gereja di tengah dunia seperti anak domba di tengah kawanan serigala:  "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati."  (Matius 10:16).  Di tengah dunia yang jahat gereja dipanggil untuk tidak menjadi serupa dengan dunia  (baca  Roma 12:2), karena itu dunia sangat membenci dan memusuhi gereja-Nya.  Yesus berdoa,  "Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat."  (Yohanes 17:15).  Tidak ada yang perlu ditakutkan dan dikuatirkan karena ada Roh Kudus yang diutus untuk menjaga, melindungi dan menyertai gereja-Nya sampai kepada akhir zaman  (baca  Matius 28:20b).

     2.  Pengudusan bagi gereja-Nya.  Gereja dipanggil bukan untuk memusuhi dunia atau menjauhkan diri dari dunia, melainkan untuk menjadi garam dan terang bagi dunia ini.  Tuhan Yesus berdoa agar Bapa menguduskan gereja-Nya dalam kebenaran  (ayat nas)  supaya gereja dapat memenuhi panggilannya, sebab tanpa kekudusan gereja tidak akan berdampak apa-apa bagi dunia.  Kata kuduskanlah menekankan kepada tindakan Tuhan yang telah dan secara aktif akan menguduskan gereja-Nya, sedangkan bagian yang harus dikerjakan gereja adalah hidup menurut pimpinan Roh Kudus, sehingga tidak lagi menuruti keinginan daging  (baca  Galatia 5:16).

Kerinduan Tuhan Yesus bagi gereja-Nya:  hidup dalam kesatuan dan kekudusan!

Wednesday, September 7, 2016

TUHAN YESUS: Berdoa Syafaat (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 September 2016 

Baca:  Yohanes 17:1-26

"Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia."  Yohanes 17:4

Istilah gereja berasal dari kata Yunani kuriakos yang berarti milik Tuhan.  Secara harafiah gereja berarti tempat ibadah atau rumah Tuhan.

     Gereja yang sesungguhnya bukan berbicara mengenai gedung atau bangunan secara fisik, tetapi mengacu pada jemaat atau orang percaya.  Istilah jemaat adalah terjemahan kata Yunani ekklesia, yang artinya  'sidang atau kumpulan orang percaya yang dipanggil keluar dari'.  Jemaat adalah tubuh Kristus, dan Kristus sendiri adalah kepala jemaat,  "Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota. Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh."  (1 Korintus 12:12, 13, 14, 20).  Pemazmur menyatakan di mana ada kesatuan dan kerukunan ke sanalah Tuhan akan mencurahkan berkat-berkat-Nya  (baca  Mazmur 133).  Kunci hidup dalam kesatuan adalah kerendahan hati dan tidak mementingkan diri sendiri:  "...hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;"  (Filipi 2:2-3).

     Gereja tidak akan bisa bersatu bila masing-masing menganggap diri lebih baik, lebih benar, lebih penting dari pada lainnya.  Dalam pandangan Tuhan Yesus kebesaran atau keluhuran hidup tidak didapat dengan cara meninggikan diri sendiri, melainkan dengan merendahkan diri.  'Anggota tubuh'  tentulah berbeda-beda, baik itu pola, posisi ataupun fungsinya, tetapi satu dalam dinamika kerjanya.  Tapi seringkali kita menganggap perbedaan sebagai masalah, padahal perbedaan adalah sebuah aset berharga yang harus dijaga.  Bila perbedaan yang ada disikapi secara bijak akan tercipta sebuah harmoni.

Tuhan mau gereja-Nya bersatu dan bekerjasama untuk melaksanakan pekerjaan-Nya di muka bumi ini!