Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 September 2016
Baca: Matius 7:7-11
"Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik
kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan
yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." Matius 7:11
Semua orang pasti mempunyai kebutuhan dan juga keinginan dalam hidupnya. Untuk memenuhi kebutuhan dan mewujudkan keinginan tersebut orang perlu berusaha dan bekerja. Kabar bahagianya: Tuhan tahu persis apa kebutuhan dan keinginan kita meski apa yang kita butuhkan dan inginkan tersebut masih tersimpan di dalam hati, belum kita katakan. Sebagai Bapa yang baik Ia telah menyediakan semua yang menjadi kebutuhan anak-anak-Nya, dan semuanya itu baik adanya. "Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya
dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada
perubahan atau bayangan karena pertukaran." (Yakobus 1:17).
Apa pun yang menjadi kebutuhan dan keinginan kita, sampaikan dan beritahukan kepada Tuhan melalui doa. Inilah janji Tuhan yang berlaku bagi semua anak-Nya, "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang
yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu
dibukakan." (Matius 7:7-8), dan "Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu." (Yohanes 16:23-24).
Segala berkat yang kita butuhkan ada dalam tangan Tuhan, oleh karena itu berharaplah kepada-Nya, jangan kepada yang lain, sebab tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan. Dia pasti akan membuka jalan serta menyediakan segala yang kita butuhkan dengan cara-Nya yang heran dan ajaib. Asal kita taat kepada Tuhan, apa yang menjadi kebutuhan kita pasti Tuhan sediakan tepat pada waktunya seperti tertulis: "dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena
kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan
kepada-Nya." (1 Yohanes 3:22).
Tuhan akan memenuhi segala keperluan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya (baca Filipi 4:19).
Monday, September 5, 2016
Sunday, September 4, 2016
MERASA KUATIR? BERDOALAH...
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 September 2016
Baca: Filipi 4:2-9
"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." Filipi 4:6
Semua orang pasti pernah kuatir! Banyak hal yang menyebabkan orang kuatir: tentang kebutuhan hidup sehari-hari (sandang, pangan, papan), biaya pendidikan yang semakin melambung, sakit-penyakit yang seringkali kambuh, masa depan anak, kuatir tidak segera mendapatkan jodoh dan masih banyak lagi. Merasa kuatir adalah hal yang sangat manusiawi, tapi jika terus-menerus melanda tidak akan mendatangkan kebaikan, melainkan berdampak sangat buruk: hilang damai sejahtera dan sukacita, mudah terserang penyakit: "Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang," (Amsal 12:25).
Pemazmur menasihati: "Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau!" (Mazmur 55:23a). Kalau kita menyerahkan dan memercayakan hidup dan segala permasalahannya kepada Tuhan, sesungguhnya tidak ada perkara yang perlu dikuatirkan, sebab semua ada dalam kendali kuasa-Nya dan tidak ada sesuatu yang sulit bagi-Nya untuk bertindak menolong kita. Yang perlu kita lakukan adalah datang kepada Tuhan melalui doa dan mengimani semua yang Ia sampaikan melalui firman-Nya. Hidup berkemenangan adalah bagian hidup orang percaya sebab kita memunyai Tuhan yang sanggup meneduhkan angin dan badai kehidupan. Ketika Elia sungguh-sungguh berdoa kepada Tuhan, hujan tidak turun selama tiga setengah tahun; dan melalui kekuatan doa yang Elia panjatkan pula langit menurunkan hujan (baca 1 Raja-Raja 18:42-45).
Karena itu kita tidak perlu kuatir tentang apa pun (meski secara fakta ada alasan untuk kita menjadi kuatir) sebab Tuhan Yesus sudah menang bagi kita melalui karya pengorbanan-Nya di kayu salib. "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita." (Matius 8:17). Jangan sekali-kali merasa jemu berdoa, apalagi berhenti berdoa, sebab "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Yakobus 5:16b).
Selama kita memiliki persekutuan yang karib dengan Tuhan, tidak ada yang perlu dikuatirkan!
Baca: Filipi 4:2-9
"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." Filipi 4:6
Semua orang pasti pernah kuatir! Banyak hal yang menyebabkan orang kuatir: tentang kebutuhan hidup sehari-hari (sandang, pangan, papan), biaya pendidikan yang semakin melambung, sakit-penyakit yang seringkali kambuh, masa depan anak, kuatir tidak segera mendapatkan jodoh dan masih banyak lagi. Merasa kuatir adalah hal yang sangat manusiawi, tapi jika terus-menerus melanda tidak akan mendatangkan kebaikan, melainkan berdampak sangat buruk: hilang damai sejahtera dan sukacita, mudah terserang penyakit: "Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang," (Amsal 12:25).
Pemazmur menasihati: "Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau!" (Mazmur 55:23a). Kalau kita menyerahkan dan memercayakan hidup dan segala permasalahannya kepada Tuhan, sesungguhnya tidak ada perkara yang perlu dikuatirkan, sebab semua ada dalam kendali kuasa-Nya dan tidak ada sesuatu yang sulit bagi-Nya untuk bertindak menolong kita. Yang perlu kita lakukan adalah datang kepada Tuhan melalui doa dan mengimani semua yang Ia sampaikan melalui firman-Nya. Hidup berkemenangan adalah bagian hidup orang percaya sebab kita memunyai Tuhan yang sanggup meneduhkan angin dan badai kehidupan. Ketika Elia sungguh-sungguh berdoa kepada Tuhan, hujan tidak turun selama tiga setengah tahun; dan melalui kekuatan doa yang Elia panjatkan pula langit menurunkan hujan (baca 1 Raja-Raja 18:42-45).
Karena itu kita tidak perlu kuatir tentang apa pun (meski secara fakta ada alasan untuk kita menjadi kuatir) sebab Tuhan Yesus sudah menang bagi kita melalui karya pengorbanan-Nya di kayu salib. "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita." (Matius 8:17). Jangan sekali-kali merasa jemu berdoa, apalagi berhenti berdoa, sebab "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Yakobus 5:16b).
Selama kita memiliki persekutuan yang karib dengan Tuhan, tidak ada yang perlu dikuatirkan!
Subscribe to:
Posts (Atom)