Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Agustus 2016
Baca: 1 Petrus 2:11-17
"Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang
menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan
mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah." 1 Petrus 2:16
Tanggung jawab mengisi kemerdekaan ada di pundak semua masyarakat Indonesia, karena itu kita semua harus bersatu-padu, bahu-membahu dan bergotong-royong mengisi kemerdekaan demi terwujudnya cita-cita bangsa. Masyarakat yang adil dan makmur hanya akan menjadi slogan apabila para wakil rakyat yang duduk di kursi pemerintahan hanya bekerja untuk kepentingan pribadi atau golongannya sendiri, terlebih-lebih mereka yang menyalahgunakan wewenang atau kekuasaan untuk memerkaya diri sendiri dengan melakukan tindakan yang sangat memalukan dan tidak terpuji yaitu korupsi: bukti bahwa mereka telah memergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa (baca Galatia 5:13). Karena itu ada banyak sekali PR (pekerjaan rumah) yang belum dan harus diselesaikan oleh para pemimpin di negeri ini!
Pada perayaan kemerdekaan Indonesia ke-70 tahun lalu, Presiden RI Joko Widodo telah menyanangkan gerakan 'Ayo Kerja'. Gerakan ini merupakan satu langkah besar untuk mewujudkan cita-cita Indonesia merdeka dalam arti yang sesungguhnya. Dengan adanya gerakan 'Ayo Kerja' ini maka semua warga Indonesia memiliki tanggung jawab untuk berbuat sesuatu bagi bangsa ini sesuai dengan kemampuan di bidangnya masing-masing. John Fitzgerald Kennedy, presiden Amerika Serikat yang ke-35 dalam pidatonya mengatakan: "Jangan tanyakan apa yang negara ini berikan kepadamu tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan kepada negaramu." Quote ini terdengar sangat sederhana namun mengandung makna yang sangat mendalam. Ini berbicara tentang komitmen dan tanggung jawab seluruh warga negara untuk berkontribusi bagi bangsa!
Inilah hal terpenting yang harus kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan. Dengan peringatan kemerdekaan RI yang ke-71 ini bukan berarti perjuangan bangsa Indonesia sudah selesai, justru tantangan baru ada di depan mata. Sebagai warga negara yang baik kita harus peka melihat keadaan negeri ini yang akhir-akhir ini mengalami keterpurukan di berbagai bidang kehidupan!
Mari kita isi kemerdekaan ini dengan tidak berhenti berkarya bagi bangsa!
Thursday, August 18, 2016
Wednesday, August 17, 2016
KEMERDEKAAN: Jembatan Emas Wujudkan Cita
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Agustus 2016
Baca: Mazmur 146:1-10
"yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung," Mazmur 146:7
Merdeka! Merdeka! Merdeka! Hari ini seluruh masyarakat Indonesia bersukacita merayakan hari kemerdekaan RI yang ke-71. Tak terasa sudah tujuh puluh satu tahun negeri tercinta ini terbebas dari belenggu penjajahan. Indonesia telah menjadi bangsa yang merdeka sepenuhnya. Merdeka berarti bebas dari tekanan, penjajahan, berdiri sendiri, tidak dihalang-halangi, tidak dibatasi, tidak terikat. Namun demikian kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan bangsa Indonesia, sebaliknya merupakan titik awal perjuangan untuk membangun negeri setelah terbebas dari penjajahan bangsa lain.
Sudah menjadi tradisi tahunan jika peringatan hari kemerdekaan selalu disambut dengan penuh kemeriahan oleh seluruh warga, mulai dari Sabang sampai Merauke, dengan menggelar berbagai acara: mulai dari malam tasyakuran, upacara pengibaran bendera merah putih, dan tak ketinggalan pula aneka jenis perlombaan diadakan. Tapi sedihnya, meski setiap tahun merayakan hari kemerdekaan, tidak semua masyarakat dapat memaknai apa arti kemerdekaan dan tidak tahu apa yang harus diperbuat untuk mengisi kemerdekaan tersebut. Jika para pendahulu bangsa telah berjuang melawan kekejaman penjajah, kini kita sebagai generasi penerus harus berjuang untuk mengisi kemerdekaan dengan melakukan yang terbaik bagi bangsa ini. "Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa," (Galatia 5:13).
Apalah artinya merdeka jika faktanya tidak semua warga negara menikmati kemerdekaan yang sesungguhnya! Sebab sampai hari ini masih banyak masyarakat Indonesia yang hidupnya terjajah oleh kemiskinan, banyak daerah-daerah terpencil yang belum menikmati pemerataan pembangunan, padahal di mata dunia bangsa Indonesia dikenal sebagai negeri yang gemah ripah loh jinawi, berlimpah kekayaan alamnya, di mana seharusnya seluruh rakyat dapat menikmati kehidupan yang lebih layak.
Dirgahayu RI yang ke-71 seharusnya menjadi 'jembatan emas' dalam mewujudkan cita-cita bangsa yaitu masyarakat yang adil dan makmur!
Baca: Mazmur 146:1-10
"yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung," Mazmur 146:7
Merdeka! Merdeka! Merdeka! Hari ini seluruh masyarakat Indonesia bersukacita merayakan hari kemerdekaan RI yang ke-71. Tak terasa sudah tujuh puluh satu tahun negeri tercinta ini terbebas dari belenggu penjajahan. Indonesia telah menjadi bangsa yang merdeka sepenuhnya. Merdeka berarti bebas dari tekanan, penjajahan, berdiri sendiri, tidak dihalang-halangi, tidak dibatasi, tidak terikat. Namun demikian kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan bangsa Indonesia, sebaliknya merupakan titik awal perjuangan untuk membangun negeri setelah terbebas dari penjajahan bangsa lain.
Sudah menjadi tradisi tahunan jika peringatan hari kemerdekaan selalu disambut dengan penuh kemeriahan oleh seluruh warga, mulai dari Sabang sampai Merauke, dengan menggelar berbagai acara: mulai dari malam tasyakuran, upacara pengibaran bendera merah putih, dan tak ketinggalan pula aneka jenis perlombaan diadakan. Tapi sedihnya, meski setiap tahun merayakan hari kemerdekaan, tidak semua masyarakat dapat memaknai apa arti kemerdekaan dan tidak tahu apa yang harus diperbuat untuk mengisi kemerdekaan tersebut. Jika para pendahulu bangsa telah berjuang melawan kekejaman penjajah, kini kita sebagai generasi penerus harus berjuang untuk mengisi kemerdekaan dengan melakukan yang terbaik bagi bangsa ini. "Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa," (Galatia 5:13).
Apalah artinya merdeka jika faktanya tidak semua warga negara menikmati kemerdekaan yang sesungguhnya! Sebab sampai hari ini masih banyak masyarakat Indonesia yang hidupnya terjajah oleh kemiskinan, banyak daerah-daerah terpencil yang belum menikmati pemerataan pembangunan, padahal di mata dunia bangsa Indonesia dikenal sebagai negeri yang gemah ripah loh jinawi, berlimpah kekayaan alamnya, di mana seharusnya seluruh rakyat dapat menikmati kehidupan yang lebih layak.
Dirgahayu RI yang ke-71 seharusnya menjadi 'jembatan emas' dalam mewujudkan cita-cita bangsa yaitu masyarakat yang adil dan makmur!
Subscribe to:
Posts (Atom)