Monday, August 15, 2016

MEMBERI DIRI DIPIMPIN ROH KUDUS

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Agustus 2016 

Baca:  Galatia 5:16-26

"Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging."  Galatia 5:16

Rasul Paulus menyatakan bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus  (baca  1 Korintus 6:19).  Mau tidak mau, suka atau tidak suka kita harus memberi diri untuk dipimpin Roh Kudus, bukan lagi dikuasai oleh kedagingan kita.  Kata hiduplah dalam teks aslinya adalah peripateo, memiliki pengertian:  berperilaku atau berkebiasaan, usaha membiasakan diri hidup sesuai dengan kehendak Roh Kudus, atau berjalan seirama dengan Roh Kudus.  Membiasakan diri artinya melakukan suatu hal terus-menerus, membutuhkan usaha, perjuangan dan latihan dalam waktu yang panjang, bukan hanya sesekali, tergantung mood, atau musiman.

     Memberi diri dipimpin Roh Kudus berarti menaklukkan kehendak pribadi kepada kehendak Roh Kudus sehingga kita dapat berjalan beriringan atau seirama dengan-Nya.  Inilah yang disebut proses sinkronisasi, di mana kita belajar menyesuaikan diri terhadap kehendak Roh Kudus:  apa yang Roh Kudus mau untuk kita perbuat dan mana yang Roh kudus tidak kehendaki untuk kita perbuat.  Mengapa?  Karena tubuh kita bukan milik kita sendiri, tetapi milik Tuhan sepenuhnya,  "Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!"  (1 Korintus 6:20).  Meski tahu bahwa tubuhnya adalah bait Roh Kudus masih banyak orang Kristen yang dalam kenyataan hidup sehari-hari justru menolak pimpinan Roh Kudus, malah hidup menuruti keinginan sendiri.  Hidup menurut kehendak sendiri inilah yang disebut hidup dalam daging, dan  "Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah."  (Roma 8:8).  Jelas sekali kalau orang tetap hidup dalam daging tidak mungkin beroleh keselamatan kekal, sebab  "...barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah."  (Galatia 5:21).

     Ingat!  Percaya kepada Tuhan Yesus tidaklah cukup.  Kita harus mau menanggalkan  'manusia lama'  sebab  Kerajaan Sorga disediakan Tuhan bagi orang-orang yang taat melakukan kehendak Tuhan, yaitu yang hidup dalam pimpinan Roh Kudus.

"Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya."  Galatia 5:24

Sunday, August 14, 2016

YANG MUDA YANG MEMBERI TELADAN (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Agustus 2016 

Baca:  2 Timotius 4:1-8

"Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran."  2 Timotius 4:2

Supaya orang lain tidak meremehkan atau memandang sebelah mata pelayanan Timotius, rasul Paulus menasihatinya agar terus meng-upgrade-diri.  Ada harga yang harus dibayar untuk memiliki kehidupan yang benar-benar berkualitas.  "...bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar."  (1 Timotius 4:13).  Tekun artinya melakukan segalanya dengan setia dan konsisten dalam segala situasi dan kondisi.

     Tekun membaca kitab Suci.  Inilah kunci kebahagiaan dan keberhasilan hidup setiap orang percaya, terlebih-lebih bagi pelayan Tuhan, di mana firman Tuhan harus menjadi makanan  'rohani'  setiap hari,  "...kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam....apa saja yang diperbuatnya berhasil."  (Mazmur 1:2-3).  Hal senada juga disampaikan Tuhan kepada Yosua,  "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung."  (Yosua 1:8).

     Bertekun membangun.  Menghadapi jemaat dengan bermacam karakter tidaklah gampang, butuh kesabaran ekstra.  Membangun digambarkan seperti ibu yang setia dan tak kenal lelah memberikan nasihat, dorongan, motivasi dan semangat anak-anaknya.

     Tekun mengajar:  membagi ilmu yang dimiliki untuk merelevansikan ajaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari, sehingga jemaat memiliki pemahaman yang benar tentang firman Tuhan untuk kemudian dipraktekkan.  Tekun memergunakan karunia rohani.  "Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu..."  (1 Timotius 4:14).  Maksimalkan semua pottensi yang ada untuk melayani Tuhan  "...selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja."  (Yohanes 9:4).  Pada saatnya kita harus memertanggungjawabkannya!

"...lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!"  2 Timotius 4:5