Tuesday, July 12, 2016

MENGERJAKAN AMANAT AGUNG TUHAN (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 Juli 2016 

Baca:  Yesaya 42:1-9

"Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa."  Yesaya 42:1

Hidup orang Kristen tidaklah semudah yang dibayangkan.  Tidak cukup kita hanya beribadah setiap Minggu di gereja tanpa berbuat sesuatu, sebab kita dipanggil untuk mengerjakan Amanat Agung Tuhan Yesus yaitu:  "...pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."  (Matius 28:19-20).

     Pada hakekatnya panggilan Tuhan terbagi menjadi dua:  1.  Panggilan umum, yaitu panggilan Tuhan bagi semua orang percaya untuk mengerjakan pelayanan pendamaian.  "Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah."  (2 Korintus 5:18-20).  Dalam panggilan ini Tuhan menghendaki kita menjadi utusan-utusan Kristus yaitu menjadi garam dan terang bagi dunia ini, supaya melalui kesaksian hidup kita semua orang dapat diperdamaikan kembali dengan Tuhan dan mengalami kasih-Nya.

     2.  Panggilan khusus, yaitu panggilan spesifik bagi orang-orang yang dipilih Tuhan untuk pelayanan lima jawatan.  "Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,"  (Efesus 4:11-12).  Fungsi utama pelayanan lima jawatan ini adalah memerlengkapi anak-anak Tuhan untuk pekerjaan pelayanan:  melatih, membekali, memersiapkan dan memuridkan semua orang percaya agar mereka dapat menjalankan tugas pelayanan pendamaian dengan bekal yang mumpuni.  (Bersambung)

Monday, July 11, 2016

JANGAN MEMFITNAH SESAMA (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Juli 2016 

Baca:  Mazmur 109:1-20

"Biarlah semuanya itu dari pihak TUHAN menjadi upah orang yang mendakwa aku, dan upah orang-orang yang berkata-kata jahat terhadap aku."  Mazmur 109:20

Seorang pemfitnah seringkali tidak menyadari akibat dari perbuatan yang dilakukannya;  selain sangat merugikan orang lain yang difitnahnya, pada saatnya ia sendiri akan  'menikmati'  buah perbuatannya.  Orang yang hobi memfitnah juga akan sulit memiliki teman karib, maka tidaklah mengherankan bila pemfitnah hanya akan memiliki musuh di mana-mana.  "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."  (Amsal 18:21). 

     Mungkin ada di antara pembaca yang sedang mengalami pergumulan yang berat:  reputasi hancur atau nama tercoreng karena fitnahan orang lain, sehingga terbersit niat melakukan tindakan balas dendam.  Rasul Paulus menasihati,  "Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang."  (1 Tesalonika 5:15).  Tuhan menghendaki kita mengasihi musuh dan melepaskan pengampunan!  Ada penelitian yang menyatakan bahwa faktor yang menunjang kebahagiaan hidup adalah bukan karena berlimpahnya kekayaan, melainkan karena persahabatan dan pengampunan.  Christopher Peterson, psikolog kenamaan dari Universitas Michigan  (USA)  berkata,  "Kemampuan seseorang untuk mengampuni sesamanya adalah sifat yang terkait erat dengan kebahagiaan, karena mengampuni orang lain adalah kebajikan tertinggi dan mungkin paling sulit dicapai."  Bagi orang percaya yang telah mengalami kasih dan pengampunan dari Tuhan wajib meneruskan kasih dan pengampunan itu kepada sesama.

Bagi pemfitnah, perhatikan peringatan ini!  "Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN."  Imamat 19:16