Sunday, June 26, 2016

MASALAH BERFAEDAH BAGI KITA (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Juni 2016 

Baca:  Yohanes 9:1-7

"Jawab Yesus: 'Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.'"  Yohanes 9:3

Semua orang pasti menyadari bahwa hari-hari yang dijalani di dunia ini penuh dengan liku-liku.  Adakalanya kita mengalami hal-hal yang menyenangkan sehingga hati kita pun diliputi sukacita, tetapi adakalanya kita harus tenggelam dalam masalah atau penderitaan yang menguras air mata.  Perhatikan apa yang ditulis Salomo ini,  "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya."  (Pengkhotbah 3:1).  Kedua kutub ini  (suka dan duka, tangis dan tawa, berhasil dan gagal)  adalah siklus yang datang silih berganti di dalam kehidupan kita, dan ini adalah kenyataan yang tak bisa dipungkiri.  Karena itu penting sekali kita memiliki sikap hati yang benar dalam menghadapi romantika kehidupan ini.

     Ada masalah atau penderitaan yang membawa maut, tetapi ada pula masalah atau penderitaan yang justru mendatangkan kebaikan bagi kita.  Rasul Petrus menyatakan,  "Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya."  (1 Petrus 2:19-21).  Masalah atau penderitaan yang diakibatkan karena dosa itulah yang membawa kepada maut, tetapi masalah atau penderitaan yang terjadi karena nama Tuhan akan membawa kita kepada perubahan hidup yang mengarah kepada kedewasaan rohani.

     Bermuara pada apa pun keadaan kita saat ini biarlah mata kita terus tertuju kepada Tuhan Yesus dan tetap setia mengerjakan apa yang menjadi bagian kita.  Jika sebagian besar orang dunia menganggap bahwa masalah adalah sebuah malapetaka dan bencana, sehingga mereka tidak bisa menerima keadaan dan selalu mencari kambing hitam, kita orang percaya harus belajar untuk memiliki pola pikir yang berbeda, di mana segala sesuatu harus kita lihat dari dimensi rohani, bahwa melalui masalah atau penderitaan yang terjadi pekerjaan-pekerjaan Tuhan akan dinyatakan  (ayat nas).  (Bersambung).

Saturday, June 25, 2016

PERBUATAN GAGAH PERKASA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Juni 2016 

Baca:  Mazmur 60:1-14

"Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia sendiri akan menginjak-injak para lawan kita."  Mazmur 60:14

Mendengar kata gagah perkasa setiap orang pasti memiliki pendapat yang berbeda-beda.  Ada yang berpendapat gagah perkasa identik dengan sosok laki-laki atau pria yang memiliki badan tegap dan berotot.  Laki-laki mana yang tidak tersanjung bila orang lain memujinya sebagai laki-laki yang gagah perkasa karena melambangkan kekuatan.  Namun ada yang memiliki pandangan berbeda bahwa gagah perkasa itu adalah sebuah ungkapan untuk menggambarkan seseorang  (pria/wanita)  yang mampu melewati berbagai tantangan atau mampu menaklukkan segala sesuatu yang dihadapinya, termasuk kemampuan untuk mengatasi masalah atau melewati penderitaan yang dialaminya.

     Setiap orang percaya berpotensi besar melakukan perbuatan yang gagah perkasa asal senantiasa hidup melekat pada Tuhan dan mengandalkan-Nya.  Tantangan bisa ada di depan, tetapi bersama Tuhan  "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."  (Filipi 4:13).  Justru lewat tantangan, kualitas iman kita sedang diuji.  Tuhan tidak berjanji akan menjauhkan musuh, tapi Dia berjanji akan memberikan kekuatan adikodrati agar kita dapat mengalahkan setiap musuh,  "sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia."  (1 Yohanes 4:4).  Ketika berhadapan dengan Goliat, raksasa Filistin yang tingginya enam hasta sejengkal, Saul dan segenap orang Israel takut, tetapi Daud yang menjadikan Tuhan sebagai andalan dan kekuatan hidupnya justru dapat berkata,  "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu."  (1 Samuel 17:37), dan terbukti Daud mempu mengalahkan raksasa Filistin itu.  Bersama Tuhan Daud melakukan perbuatan yang gagah perkasa!

     Inilah janji Tuhan bagi orang percaya.  Ia bukan hanya berjanji namun juga telah membayar lunas dengan darah-Nya di kayu salib, yang oleh-Nya kita menjadi umat yang lebih dari pemenang.

"Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu."  Yohanes 14:12