Saturday, June 18, 2016

TUHAN MEMANGGIL ORANG BERDOSA (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Juni 2016 

Baca:  Markus 2:13-17

"Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: 'Ikutlah Aku!' Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia."  Markus 2:14

Siapakah Lewi?  Lewi adalah nama lain dari Matius.  Dalam bahasa Ibrani Matius berarti pemberian Tuhan.  Ia tinggal di Kapernaum dan ayahnya bernama Alfeus.  Profesi Lewi atau Matius adalah pemungut cukai.  Ia ditunjuk oleh pemerintah Romawi untuk memungut pajak dari masyarakat, dari pedagang dan yang melalui wilayah kerjanya, lalu ia mengambil komisi dari pajak yang dipungutnya itu.

     Kebanyakan pemungut cukai memungut lebih dari yang seharusnya sehingga mereka mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar.  Itulah sebabnya masa itu pemungut cukai dianggap  'setara'  dengan orang-orang yang kotor, hina dan berdosa di mata masyarakat Yahudi karena dianggap sebagai pengkhianat bangsa;  keturunan Yahudi tetapi bekerja dan menjadi antek-antek pemerintahan Romawi.  Mereka diibaratkan  'lintah darat'  yang  'menghisap darah'  bangsanya sendiri dan memihak pemerintahan Romawi.  Tidaklah heran jika pemungut cukai dibenci dan dikucilkan orang-orang sebangsanya.

     Timbul pertanyaan dalam diri orang-orang Yahudi:  apakah tidak salah Tuhan Yesus memanggil orang seperti ini?  Padahal Tuhan sendiri tahu siapa itu Lewi dan apa profesinya, namun Ia justru memanggil orang itu untuk menjadi murid-Nya.  Tindakan Tuhan Yesus yang mau makan bersama dengan Lewi dan para pemungut cukai lainnya tentu mengundang kontroversial, sehingga menimbulkan kecurigaan dan reaksi keras dalam diri ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi yang selalu menganggap diri sendiri paling benar dan suka sekali menghakimi orang lain.  "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"  (ayat 16).  Menanggapi hal itu Tuhan Yesus memberikan jawaban yang lebih mencengangkan lagi,  "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."  (ayat 17).  Tuhan dengan sangat gamblang menjelaskan kepada mereka tentang maksud dan tujuan-Nya datang ke dunia yaitu memanggil orang yang berdosa.

Sebagai Tabib yang ajaib Tuhan Yesus datang untuk mengobati, menyembuhkan dan memulihkan orang-orang yang  'sakit'.

Friday, June 17, 2016

PENYESATAN DI AKHIR ZAMAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Juni 2016 

Baca:  2 Tesalonika 2:1-12

"Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,"  2 Tesalonika 2:3

Selama berada di dunia ini perjalanan hidup kekristenan kita tidak akan selalu berjalan dengan mulus, sebab ada banyak sekali tantangan, rintangan yang selalu menghadang langkah kita.  Faktor-faktor inilah yang membuat banyak orang Kristen tidak lagi fokus kepada tujuan, mata mereka tidak lagi terarah kepada sasaran melainkan mulai menyimpang dari arah yang sesungguhnya.  Ada pula yang terseret arus dunia yang sangat menyesatkan.  Akhir-akhir ini kita sering mendengar kabar atau berita yang aneh-aneh tentang berbagai jenis penyesatan yang menyerang iman Kristen.  Ada gereja-gereja atau persekutuan doa yang tidak lagi memberitakan Injil Kristus secara murni, tetapi Injil sudah diselewengkan dan terkontaminasi dengan logika.

     Sebenarnya kita tidak perlu terkejut lagi karena Alkitab sudah menyatakan jauh sebelumnya bahwa penyesatan, kedurhakaan dan berbagai penyimpangan akan banyak terjadi sebelum hari kedatangan Tuhan tiba, bahkan hal itu tidak lagi dilakukan secara sembunyi-sembunyi melainkan secara terang-terangan.  Mengapa hal ini Tuhan ijinkan terjadi?  Tujuannya adalah untuk menguji iman dan kesungguhan orang percaya dalam mengiring Tuhan.  "Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."  (Matius 3:12).

     Bukan waktunya lagi orang Kristen hidup santai-santai.  Mari tingkatkan kualitas iman kita.  Jangan sampai kita terjebak dalam rutinitas ibadah dan pelayanan, melainkan usahakanlah kita benar-benar menjadi pelaku firman, sebab  "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga."  (Matius 7:21).  Salah satu faktor orang Kristen mudah sekali disesatkan dan diombang-ambingkan adalah karena mereka tidak tergembala dengan baik dan tidak tertanam di gereja lokal, yang dikarenakan mereka suka sekali pindah-pindah gereja dan tidak memiliki komitmen!

Tingkatkan ibadah dan tertanamlah di gereja lokal agar tidak mudah disesatkan!