Friday, June 17, 2016

PENYESATAN DI AKHIR ZAMAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Juni 2016 

Baca:  2 Tesalonika 2:1-12

"Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,"  2 Tesalonika 2:3

Selama berada di dunia ini perjalanan hidup kekristenan kita tidak akan selalu berjalan dengan mulus, sebab ada banyak sekali tantangan, rintangan yang selalu menghadang langkah kita.  Faktor-faktor inilah yang membuat banyak orang Kristen tidak lagi fokus kepada tujuan, mata mereka tidak lagi terarah kepada sasaran melainkan mulai menyimpang dari arah yang sesungguhnya.  Ada pula yang terseret arus dunia yang sangat menyesatkan.  Akhir-akhir ini kita sering mendengar kabar atau berita yang aneh-aneh tentang berbagai jenis penyesatan yang menyerang iman Kristen.  Ada gereja-gereja atau persekutuan doa yang tidak lagi memberitakan Injil Kristus secara murni, tetapi Injil sudah diselewengkan dan terkontaminasi dengan logika.

     Sebenarnya kita tidak perlu terkejut lagi karena Alkitab sudah menyatakan jauh sebelumnya bahwa penyesatan, kedurhakaan dan berbagai penyimpangan akan banyak terjadi sebelum hari kedatangan Tuhan tiba, bahkan hal itu tidak lagi dilakukan secara sembunyi-sembunyi melainkan secara terang-terangan.  Mengapa hal ini Tuhan ijinkan terjadi?  Tujuannya adalah untuk menguji iman dan kesungguhan orang percaya dalam mengiring Tuhan.  "Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."  (Matius 3:12).

     Bukan waktunya lagi orang Kristen hidup santai-santai.  Mari tingkatkan kualitas iman kita.  Jangan sampai kita terjebak dalam rutinitas ibadah dan pelayanan, melainkan usahakanlah kita benar-benar menjadi pelaku firman, sebab  "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga."  (Matius 7:21).  Salah satu faktor orang Kristen mudah sekali disesatkan dan diombang-ambingkan adalah karena mereka tidak tergembala dengan baik dan tidak tertanam di gereja lokal, yang dikarenakan mereka suka sekali pindah-pindah gereja dan tidak memiliki komitmen!

Tingkatkan ibadah dan tertanamlah di gereja lokal agar tidak mudah disesatkan!

Thursday, June 16, 2016

TEGURAN YANG MENDATANGKAN KEBAIKAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Juni 2016 

Baca:  Amsal 19:1-29

"jikalau orang yang berpengertian ditegur, ia menjadi insaf."  Amsal 19:25

Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan atau pelanggaran, sebab nobody perfect.  Akibatnya tentu kita tak luput dari teguran:  ditegur orangtua, guru atau dosen, ditegur pimpinan di tempat kerja, ditegur oleh pemimpin rohani atau hamba Tuhan di gereja, bahkan ditegur sendiri oleh Tuhan.  Adapun respons tiap-tiap orang ketika menerima teguran itu berbeda-beda, ada yang bisa menerima dengan lapang dada, tapi tidak sedikit yang mengeraskan hati, tersinggung, marah dan bersikeras tidak mau mengakui kesalahan.

     Teguran Tuhan terhadap umat-Nya ada berbagai cara:  melalui firman-Nya, masalah, peristiwa atau situasi yang terjadi.  Meski demikian jangan selalu beranggapan bahwa ketika orang lain sedang mengalami masalah berat atau sakit-penyakit artinya orang tersebut sedang ditegur Tuhan karena telah berbuat dosa.  Tidak selalu seperti itu!  Bila saat ini kita menerima teguran Tuhan dalam bentuk apa pun, belajarlah untuk tetap mengucap syukur, karena setiap teguran-Nya selalu mendatangkan kebaikan bagi kita:  membuat hidup kita jauh lebih baik, memurnikan iman, dan bukti bahwa Dia sangat mengasihi dan memedulikan kita.  Justru ketika kita bebas dari teguran Tuhan berarti kita ini adalah anak-anak gampang.  "karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak. Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang."  (Ibrani 12:6, 8).  Sebagai anak-anak Tuhan sudah selayaknya kita menerima didikan-Nya dalam bentuk teguran.  Jangan sekali-kali berusaha lari dari teguran, sebab  "Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat."  (Amsal 10:17).

     Petiklah pelajaran dari kisah anak yang hilang yang memilih hidup menurut kehendak sendiri karena ia ingin hidup bebas dari teguran bapanya.  Apa yang ia alami?  Keadaannya tidak bertambah baik, malah semakin buruk;  akhirnya keadaanlah yang menegur dia.  Seringkali ketika ada masalah dan penderitaan yang berat barulah kita menyadari kesalahan kita.

"Siapa bersitegang leher, walaupun telah mendapat teguran, akan sekonyong-konyong diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi."  Amsal 29:1