Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Juni 2016
Baca: Mazmur 91:1-16
"Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau
akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok." Mazmur 91:4
Pada hari-hari menjelang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya, keadaan dunia ini tidak akan bertambah baik sebagaimana yang disampaikan oleh rasul Paulus, "Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar." (2 Timotius 3:1). Bahkan jauh sebelum itu Daud juga sudah menubuatkan tantangan dan kesukaran yang harus dihadapi oleh orang percaya, seperti tertulis di Mazmur 91 ini. Bukankah di hari-hari ini semuanya sudah dan sedang terjadi? Kejahatan di segala lini kehidupan kian merajalela, ada banyak keluarga yang hancur, narkoba mengancam di segala tempat, pelecehan seksual serta bencana alam yang menelan banyak korban terjadi di mana-mana, dan berbagai jenis penyakit baru bermunculan. Demikianlah fenomena yang terjadi di zaman sekarang ini yang sudah jauh-jauh hari Alkitab nyatakan.
Mazmur ini memberikan solusi sekaligus jaminan perlindungan dan keamanan kepada kita yang senantiasa hidup melekat kepada Tuhan, mengandalkan Dia dan hidup seturut kehendak-Nya setiap hari. "Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: 'Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.'" (Mazmur 91:1-2). Yang Mahatinggi menunjukkan bahwa Ia jauh lebih besar daripada segala ancaman dan bahaya apa pun yang sedang kita hadapi; Yang Mahakuasa menekankan betapa dahsyat kuasa-Nya untuk menghadapi dan membinasakan musuh. "...betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari
antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan
kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini
saja, melainkan juga di dunia yang akan datang." (Efesus 1:19-21).
Tuhan meyakinkan kita bahwa Dia selalu hadir dan menyertai kita di mana pun berada; Allahku mengungkapkan kebenaran bahwa Dia telah memilih untuk bergaul karib dengan orang-orang yang senantiasa mengandalkan-Nya. Inilah kebenaran firman Tuhan yang harus dipegang teguh oleh setiap orang percaya! (Bersambung)
Wednesday, June 1, 2016
Tuesday, May 31, 2016
MEMPERSIAPKAN DIRI: Mengumpulkan Harta Sorga
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Mei 2016
Baca: Pengkhotbah 8:2-8
"Tiada seorangpun berkuasa menahan angin dan tiada seorangpun berkuasa atas hari kematian." Pengkhotbah 8:8a
Kematian adalah realitas yang tidak pernah bisa diprediksi kapan terjadi dan dialami oleh semua orang, ia tidak mengenal usia dan status. Karena itu jangan pernah berkata aku masih muda, masih sehat, masih kaya dan banyak uang, urusan mati itu tidak penting. Justru karena kematian itu bisa datang sewaktu-waktu maka kita harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya, "Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba." (Pengkhotbah 9:12). Karena itu hidup dalam pertobatan sejati harus dilakukan mulai dari sekarang, setiap saat dan setiap hari ketika menyadari kita telah menyimpang dari kehendak Tuhan!
Jika selama ini tujuan hidup kita hanya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan jasmaniah dan semata-mata memuaskan keinginan daging, kini kita harus memerbaharui tujuan hidup kita dengan meneladani Yesus yang memiliki tujuan hidup menyenangkan hati Bapa melalui ketaatan-Nya. "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya." (Yohanes 4:34). Kita harus berpikir bahwa hari ini adalah hari terakhir bagi kita dan besok sudah tidak ada kesempatan lagi. Dengan demikian kita akan menghargai waktu sedemikian rupa dan menjadikan setiap hari sebagai suatu kesempatan yang berharga untuk kita memerbaiki hidup dengan fokus kepada perkara-perkara di atas, bukan yang di bumi, sebagaimana Tuhan Yesus sampaikan: "...kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya." (Matius 6:20).
Mengumpulkan harta di sorga sama artinya berusaha memiliki hidup tidak bercacat dan tidak bercela di hadapan Tuhan, hidup yang tidak melukai hati Tuhan melalui perkataan dan perbuatan. Inilah hidup yang mengutamakan dan mendahulukan Kerajaan Allah dan kebenarannya!
Bagi orang percaya yang telah mengumpulkan harta di sorga, kematian tidak lagi menakutkan, melainkan sebuah keuntungan besar karena bertemu dengan Tuhan!
Baca: Pengkhotbah 8:2-8
"Tiada seorangpun berkuasa menahan angin dan tiada seorangpun berkuasa atas hari kematian." Pengkhotbah 8:8a
Kematian adalah realitas yang tidak pernah bisa diprediksi kapan terjadi dan dialami oleh semua orang, ia tidak mengenal usia dan status. Karena itu jangan pernah berkata aku masih muda, masih sehat, masih kaya dan banyak uang, urusan mati itu tidak penting. Justru karena kematian itu bisa datang sewaktu-waktu maka kita harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya, "Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba." (Pengkhotbah 9:12). Karena itu hidup dalam pertobatan sejati harus dilakukan mulai dari sekarang, setiap saat dan setiap hari ketika menyadari kita telah menyimpang dari kehendak Tuhan!
Jika selama ini tujuan hidup kita hanya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan jasmaniah dan semata-mata memuaskan keinginan daging, kini kita harus memerbaharui tujuan hidup kita dengan meneladani Yesus yang memiliki tujuan hidup menyenangkan hati Bapa melalui ketaatan-Nya. "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya." (Yohanes 4:34). Kita harus berpikir bahwa hari ini adalah hari terakhir bagi kita dan besok sudah tidak ada kesempatan lagi. Dengan demikian kita akan menghargai waktu sedemikian rupa dan menjadikan setiap hari sebagai suatu kesempatan yang berharga untuk kita memerbaiki hidup dengan fokus kepada perkara-perkara di atas, bukan yang di bumi, sebagaimana Tuhan Yesus sampaikan: "...kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya." (Matius 6:20).
Mengumpulkan harta di sorga sama artinya berusaha memiliki hidup tidak bercacat dan tidak bercela di hadapan Tuhan, hidup yang tidak melukai hati Tuhan melalui perkataan dan perbuatan. Inilah hidup yang mengutamakan dan mendahulukan Kerajaan Allah dan kebenarannya!
Bagi orang percaya yang telah mengumpulkan harta di sorga, kematian tidak lagi menakutkan, melainkan sebuah keuntungan besar karena bertemu dengan Tuhan!
Subscribe to:
Posts (Atom)