Wednesday, May 18, 2016

PERJUANGAN MELAWAN MUSUH (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Mei 2016 

Baca:  Galatia 5:16-26

"Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging."  Galatia 5:16

Rasul Paulus menegaskan bahwa keinginan daging berlawanan dengan keinginan roh,  "...tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat."  (ayat 18).  Jika kita mau hidup dipimpin Roh Kudus maka kita tidak akan hidup menuruti keinginan daging.  Dosa yang ada di dalam daging tidak dapat dilawan dengan kemauan atau usaha sendiri, tetapi hanya dapat dihancurkan oleh kuasa Roh Kudus, apabila kita menyerahkan tubuh kita sepenuhnya kepada Tuhan untuk dipakai sebagai bait-Nya.  "...tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, - dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!"  (1 Korintus 6:19-20).

     2.  Dunia.  Yang dimaksudkan  'dunia'  di sini bukan kosmos atau bumi secara fisik, melainkan cara hidup atau gaya hidup manusia yang ada di dalamnya.  Di zaman modern ini nyata sekali bahwa hidup manusia dibangun atas tiga perkara:  keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup  (baca  1 Yohanes 2:16).  Manusia cenderung mengandalkan uang, harta, jabatan dan sebagainya daripada hidup bersandar kepada Tuhan dan mengandalkan-Nya.  Dengan uang semua keinginan daging dan keinginan mata dapat terpuaskan.  Semua perkara ini membuat manusia merasa bangga dengan apa yang dimiliki dan dicapainya.  Kemudian muncullah istilah humanisme  (semua berpusat pada manusia sendiri), materialisme  (berpusat pada materi/kekayaan/kebendaan), dan juga sekularisme  (semua berkisar pada dunia yang nyata).  Akibatnya yang menjadi fokus hidup manusia hanyalah perkara-perkara duniawi semata, sedangkan perkara-perkara rohani mereka abaikan.  Manusia sudah tidak membutuhkan Tuhan lagi.  Ibadah, doa, firman Tuhan bukan lagi prioritas hidup, hanya sebatas rutinitas.

     Firman Tuhan memeringatkan bahwa sebagai umat Tuhan, saat ini kita memang ada di dunia, tetapi kita bukanlah dari dunia  (baca  Yohanes 17:14).  Karena itu  "Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya."  (1 Yohanes 2:15).

Hidup dipimpin Roh Kudus adalah kunci agar tidak terbawa arus dunia ini!

Tuesday, May 17, 2016

PERJUANGAN MELAWAN MUSUH (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Mei 2016 

Baca:  Yakobus 4:1-10

"Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah."  Yakobus 4:4

Selama menjalani hidup di dunia ini kita tidak akan pernah berhenti menghadapi pergumulan, perjuangan dan peperangan melawan dosa.  Sebagai orang percaya kita dituntut menunjukkan kualitas hidup yang berbeda di tengah-tengah dunia dengan memberikan teladan kesalehan hidup.  Adalah fakta bahwa dunia ini sedang tenggelam dalam dosa, kebobrokan moral dan segala jenis kejahatan yang semakin merajalela karena dunia memang sedang berada di bawah pengaruh kuasa si jahat  (baca  1 Yohanes 5:19).  Meski demikian bukanlah alasan bagi orang percaya untuk tidak menjadi terang, garam dunia atau berkat dalam kehidupan sehari-hari.  Apa pun situasinya kita harus tetap berada di jalan Tuhan.  Mungkinkah?

     Sebagai manusia kita seringkali mengalami kelemahan dan kegagalan.  Sekarang ini bukan hanya jemaat awam saja yang mudah sekali gagal dan jatuh, ada banyak para pelayan Tuhan, bahkan hamba-hamba Tuhan yang sudah terkenal juga mengalami kegagalan dalam mempertahankan hidup benar, jatuh di tengah jalan.  Tuhan Yesus sudah memeringatkan,  "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."  (Matius 26:41).  Mengapa kita harus selalu berjaga-jaga dan berdoa?  Karena setiap saat kita dihadapkan pada musuh-musuh yang selalu mengincar saat kita lengah.  Musuh itu adalah:  1.  Kedagingan.  Daging dalam tubuh kita mempunyai nafsu.  Nafsu jahat menggelapkan pikiran dan mendorong kita berbuat hal-hal yang berlawanan dengan kehendak Tuhan.  Juga mendorong kita melakukan dosa dan segala hal yang menyenangkan daging, ibarat musuh dalam selimut.

     Inilah pergumulan berat atau konflik batin yang harus kita hadapi setiap waktu, seperti yang dialami rasul Paulus:  "Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat."  (Roma 7:19).

"Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah."  Roma 8:8