Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Mei 2016
Baca: Kisah Para Rasul 1:6-11
"Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang
kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." Kisah 1:11b
Dengan kenaikan Tuhan Yesus ke sorga ada jaminan keselamatan dan hidup kekal bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Artinya sorga bukan sekedar impian, angan-angan atau pengharapan kosong, melainkan sesuatu yang pasti, karena Tuhan telah menyediakannya bagi kita; sebab Ia mau di mana Ia berada di situ pula kita akan berada. Dunia ini adalah tempat persinggahan sementara, bukan tempat tinggal kita secara permanen. Rumah atau tempat tinggal kita yang sesungguhnya adalah sorga, "Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga," (Filipi 3:20).
Keselamatan dan hidup kekal menjadi sebuah jaminan yang pasti, sebab Tuhan Yesus telah membuka jalan tersebut melalui pengorbanan-Nya, kematian-Nya, kebangkitan-Nya dan juga kenaikan-Nya ke sorga sebagai bukti kemenangan-Nya. Tuhan Yesus berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6). Ada hal menarik dalam peristiwa ini, sebab Ia terangkat ke sorga dalam posisi sedang memberkati murid-muridNya, bukti bahwa Ia adalah Tuhan yang sangat peduli. "Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu." (Yohanes 14:18).
Tuhan Yesus naik ke sorga bukan berarti meninggalkan umat-Nya begitu saja, tetapi ada maksudnya: "Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab
jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu,
tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu." (Yohanes 16:7). Dengan kepergian-Nya ke sorga maka Tuhan mengutus Roh Kudus turun ke dunia untuk menyertai, mendampingi, menolong dan tinggal di dalam diri setiap orang percaya. Roh Kudus adalah parakletos, berperan sebagai penasihat, pendamping dan penghibur. Dengan pertolongan Roh Kudus ini umat Tuhan benar-benar sedang dipersiapkan untuk menjadi mempelai-mempelai yang tidak bercacat cela saat Tuhan Yesus datang kembali kali yang ke-2 kelak.
Kenaikan Yesus ke sorga berarti "...keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab
di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada
manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." Kisah 4:12
Friday, May 6, 2016
Thursday, May 5, 2016
TUHAN YESUS NAIK KE SORGA: Jaminan Bagi Orang Percaya (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Mei 2016
Baca: Lukas 24:50-53
"Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga." Lukas 24:51
Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena kita hidup di Indonesia, negara yang berazaskan Pancasila ini, yang telah menetapkan hari kenaikan Yesus Kristus ke sorga sebagai hari libur nasional. Ini menunjukkan bahwa bangsa kita mengakui secara nasional peristiwa kenaikan Yesus ke sorga. Pernahkah Saudara menemukan jawaban mengapa kita merayakan peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke sorga? Ada banyak orang Kristen yang merayakan hari kenaikan Yesus ini tanpa pengertian yang benar. Jika kita tidak mengerti sia-sialah ibadah perayaan kenaikan Tuhan Yesus ke sorga yang kita lakukan.
Peristiwa kenaikan Yesus Kristus ke sorga memiliki arti penting dalam iman kristiani, yaitu bukti bahwa Tuhan yang kita sembah di dalam nama Yesus Kristus adalah Tuhan yang hidup dan berkuasa, yang bukan hanya mengasihi kita dengan rela mati di kayu salib, lalu bangkit dari kematian di hari yang ke-3, tetapi Dia juga naik ke sorga. Tuhan Yesus naik ke sorga karena memang Dia berasal dari sorga, "Aku dari atas;...Aku bukan dari dunia ini." (Yohanes 8:23). Selain itu Tuhan Yesus naik ke sorga untuk menyediakan tempat bagi umat-Nya seperti yang dikatakan-Nya, "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada." (Yohanes 14:2-3). Rumah atau papan (bahasa Jawa) adalah kebutuhan primer manusia selain pangan (makanan - bahasa Jawa) dan sandang (pakaian - bahasa Jawa).
Bukan saja di dunia yang sementara ini kita membutuhkan tempat tinggal, namun setelah roh meninggalkan tubuh ini ia pun sangat membutuhkan tempat untuk tinggal. Tempat tinggal untuk roh tidak dapat dibangun oleh tangan manusia, hanya tangan Tuhan yang dapat membangunnya. Sekaya apa pun orang tidak akan dapat memperoleh rumah abadi ini selain disediakan oleh-Nya bagi orang percaya yang hidup berkenan kepada-Nya, sebab hanya Tuhanlah yang memilikinya. (Bersambung)
Baca: Lukas 24:50-53
"Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga." Lukas 24:51
Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena kita hidup di Indonesia, negara yang berazaskan Pancasila ini, yang telah menetapkan hari kenaikan Yesus Kristus ke sorga sebagai hari libur nasional. Ini menunjukkan bahwa bangsa kita mengakui secara nasional peristiwa kenaikan Yesus ke sorga. Pernahkah Saudara menemukan jawaban mengapa kita merayakan peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke sorga? Ada banyak orang Kristen yang merayakan hari kenaikan Yesus ini tanpa pengertian yang benar. Jika kita tidak mengerti sia-sialah ibadah perayaan kenaikan Tuhan Yesus ke sorga yang kita lakukan.
Peristiwa kenaikan Yesus Kristus ke sorga memiliki arti penting dalam iman kristiani, yaitu bukti bahwa Tuhan yang kita sembah di dalam nama Yesus Kristus adalah Tuhan yang hidup dan berkuasa, yang bukan hanya mengasihi kita dengan rela mati di kayu salib, lalu bangkit dari kematian di hari yang ke-3, tetapi Dia juga naik ke sorga. Tuhan Yesus naik ke sorga karena memang Dia berasal dari sorga, "Aku dari atas;...Aku bukan dari dunia ini." (Yohanes 8:23). Selain itu Tuhan Yesus naik ke sorga untuk menyediakan tempat bagi umat-Nya seperti yang dikatakan-Nya, "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada." (Yohanes 14:2-3). Rumah atau papan (bahasa Jawa) adalah kebutuhan primer manusia selain pangan (makanan - bahasa Jawa) dan sandang (pakaian - bahasa Jawa).
Bukan saja di dunia yang sementara ini kita membutuhkan tempat tinggal, namun setelah roh meninggalkan tubuh ini ia pun sangat membutuhkan tempat untuk tinggal. Tempat tinggal untuk roh tidak dapat dibangun oleh tangan manusia, hanya tangan Tuhan yang dapat membangunnya. Sekaya apa pun orang tidak akan dapat memperoleh rumah abadi ini selain disediakan oleh-Nya bagi orang percaya yang hidup berkenan kepada-Nya, sebab hanya Tuhanlah yang memilikinya. (Bersambung)
Subscribe to:
Posts (Atom)