Tuesday, April 19, 2016

BERUSAHA HIDUP SALEH (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 April 2016 

Baca:  2 Petrus 1:3-5

"Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib."  2 Petrus 1:3

Kebanyakan orang beranggapan bahwa hidup saleh di masa sekarang ini ibarat menegakkan benang basah, sesuatu yang mustahil dilakukan.  Mengapa demikian?  Karena dunia sudah begitu rusak dan penuh kejahatan di segala bidang kehidupan.

     Apa itu hidup saleh?  Kata saleh memiliki pengertian:  taat, sungguh-sungguh menjalankan ibadah, suci dan beriman.  Bagi orang-orang dunia menjalani hidup saleh mungkin hal yang mustahil, tetapi bagi orang percaya adalah sangat mungkin, karena Tuhan telah memberikan Roh kudus-Nya kepada kita dan menganugerahkan segala sesuatu yang berguna untuk hidup saleh  (ayat nas).  Alkitab menyatakan bahwa Roh Kudus, disebut pula Roh Kebenaran,  "...akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;"  (Yohanes 16:13).  Oleh karena itu rasul Paulus menasihati,  "Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.  Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki."  (Galatia 5:16-17).  Asal kita mau dipimpin oleh Roh Kudus setiap hari maka hidup saleh bukan sekedar impian, tapi bisa terwujud.  Hidup saleh adalah sebuah perintah, bukan sekedar saran atau himbauan, karena itu kita harus berusaha dan berjuang sedemikian rupa.  "...hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus."  (1 Petrus 1:15-16).

     Jadi hidup saleh adalah kehidupan yang mencerminkan karakter Kristus secara nyata.  Terhadap orang-orang yang hidup dalam kesalehan Tuhan menganugerahkan janji-janji yang berharga dan besar.  Sungguh, Tuhan kita adalah Tuhan yang sangat baik dan teramat baik, sebab ia bukan hanya memberikan perintah untuk hidup dalam kesalehan, namun Ia juga tahu persis sampai di mana batas kekuatan kita, karena itu Roh Kudus-Nya diutus untuk menyertai, menolong dan menuntun kita kepada segala kebenaran.  (Bersambung)

Monday, April 18, 2016

TUHAN TETAP SANG PENYEMBUH

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 April 2016 

Baca:  Mazmur 30:1-13

"TUHAN, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku."  Mazmur 30:3

Setiap orang pasti memiliki banyak pergumulan dalam hidupnya, dan pergumulan tiap-tiap orang pasti berbeda.  Salah satu pergumulan yang kita hadapi dalam hidup ini adalah berkenaan dengan sakit-penyakit.  Ada banyak orang yang mungkin merasa lelah dan putus asa karena harus bergumul dengan sakit-penyakitnya yang tak kunjung sembuh.  Ketika menghadapi pergumulan seperti itu pemazmur berteriak minta tolong, dan  "...Engkau telah menyembuhkan aku."  (ayat nas).

     Perhatikan apa yang Tuhan janjikan kepada umat Israel ketika membawa mereka keluar dari Mesir:  "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau."  (Keluaran 15:26).  Artinya, sejak dari semula sifat Tuhan adalah menyembuhkan dan selalu merancangkan hal yang baik.  Terbukti selama menempuh perjalanan 40 tahun di padang gurun kaki mereka tidak menjadi bengkak  (baca  Ulangan 8:4), alias sehat.  Dengan kata lain Tuhan bukan hanya menyembuhkan, Ia juga memberikan jaminan kesehatan untuk tubuh mereka asalkan taat.

     Semasa pelayanan-Nya di bumi Yesus juga melakukan pelayanan kesembuhan, Ia  "...menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan;"  (Matius 1:34).  Tak diragukan lagi bahwa Ia berkuasa menyembuhkan siapa pun sesuai dengan kehendak-Nya.  Tidak satu penyakit pun yang tidak dapat disembuhkan oleh Tuhan.  Mungkin ada yang bertanya mengapa Tuhan belum menjawab doanya dan menyembuhkan sakitnya.  Menyembuhkan sakit kita atau tidak, bukan berarti Tuhan tidak punya kuasa, atau Dia ingkar janji.  Dari dahulu, sekarang dan sampai selama-lamanya Tuhan tetaplah Sang Penyembuh, Jehovah Rapha.  Selalu ada maksud dan rencana-Nya di balik masalah kita.

Kesembuhan hanya diberikan berdasarkan waktu dan kehendak Tuhan, tetaplah mengucap syukur dan jangan berubah sikap!