Saturday, March 12, 2016

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 Maret 2016 

Baca:  1 Tesalonika 3:1-13

"Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya."  1 Tesalonika 3:13

Berbicara tentang akhir zaman seringkali menjadikan orang penasaran, kapan sih Tuhan Yesus datang kembali?  Yang menjadi persoalan bukan soal hari atau kapan Tuhan akan datang, tetapi bagaimana kesiapan orang percaya menyambut kedatangan-Nya itu.  "...jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"  (Lukas 18:8).  Dalam ajaran-Nya Tuhan Yesus berulangkali mengingatkan bahwa Dia akan pergi dan kemudian datang kembali untuk menjemput umat-Nya.  "Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada."  (Yohanes 14:3).  Tanpa ditunda-tunda lagi Tuhan Yesus akan datang segera!

     Apakah kita sudah siap menyambut kedatangan Tuhan?  Selagi ada waktu dan kesempatan marilah kita mempersiapkan diri sebaik mungkin seperti lima gadis yang bijaksana.  Adalah sia-sia menjadi orang Kristen sekian lama jika pada waktu Dia datang Dia menolak kita, sebab  "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"  (Matius 7:21-23).

     Yang berhak masuk ke pesta perjamuan kawin Anak Domba adalah orang-orang percaya yang melakukan kehendak Bapa.  Jadi kunci untuk dapat tinggal di tempat di mana Tuhan Yesus berada adalah ketaatan, bukan berapa lama kita menjadi Kristen atau seberapa aktif kita terlibat dalam pelayanan.  Bagi orang percaya melayani Tuhan adalah sebua keharusan, tapi jika pelayanan itu hanya sebatas aktivitas jasmaniah, apalagi disertai motivasi tidak benar, maka pelayanannya tidak akan mendapatkan upah di sorga.

Tuhan datang untuk menjemput umat-Nya yang hidup dalam ketaatan!

Friday, March 11, 2016

TUHAN SIAP MENOPANG KITA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Maret 2016 

Baca:  Yesaya 30:18-26

"dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu: 'Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya,' entah kamu menganan atau mengiri."  Yesaya 30:21

Dalam menempuh perjalanan hidup ini kita seringkali dihadapkan pada ujian, tantangan dan rintangan, dan tidak bisa dipungkiri hal itu membuat kita lemah, patah semangat dan frustasi.  Saat berada di situasi sulit seperti itu terkadang kita baru menyadari bahwa kehadiran Tuhan dan pimpinan-Nya sangat kita butuhkan.  Melalui firman-Nya Tuhan menuntun dan memimpin langkah kita, karena  "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."  (Mazmur 119:105).  Firman Tuhan ibarat kompas yang memberikan arah ke mana kita harus melangkah dan berjalan.

     Dalam memimpin langkah umat-Nya Tuhan tidak selalu berada di depan, terkadang Ia sepertinya meninggalkan kita, dan tidak mempedulikan kita, padahal sesungguhnya Ia berada tepat di belakang kita untuk mengawasi, mendukung dan menopang, dan bahkan menggendong kita ketika jalan yang kita tempuh itu jalan yang berkelok-kelok, tidak rata dan mungkin jalan itu tidak kita kenal.  Karena itu kita tidak perlu takut dan kuatir sebab Tuhan selalu punya cara untuk memimpin kita, seperti seorang Gembala yang berjalan di depan dan kawanan domba mengikuti-Nya;  tetapi terkadang juga Ia berada di belakang dan tak terlihat oleh kita.  Mengapa Tuhan perlu berada di belakang kita?  Karena Tuhan lebih tahu segala hal yang ada di depan kita.  Itulah sebabnya kita perlu ditopang dan didorong agar terus maju.  Ketika di depan ada rintangan biasanya kita mudah sekali menjadi lemah, putus asa dan menyerah di tengah jalan, itulah sebabnya Tuhan perlu menopang dan mendorong kita.  Adakalanya Tuhan perlu berada di belakang, di mana kita tidak mudah melihat-Nya, supaya kita belajar percaya dan bergantung penuh kepada Tuhan.  Jangan seperti Tomas yang baru mau percaya bila ia sudah melihat bukti secara kasat mata  (baca  Yohanes 20:25).

     Tuhan mau kita belajar bergantung sepenuhnya kepada-Nya!  Maksud Tuhan berada di belakang adalah hendak melatih iman kita.  Relakan diri untuk dipimpin oleh Tuhan, sebab hanya Dialah yang tahu jalan mana yang harus kita tempuh.

Dari sudut mana pun Tuhan memimpin,  "...Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya."  Mazmur 23:3