Thursday, February 4, 2016

MENGASIHI TUHAN: Hidup Serupa Kristus

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Februari 2016 

Baca:  1 Yohanes 3:1-10

"Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci."  1 Yohanes 3:3

Bukti nyata bahwa orang mengasihi Tuhan adalah memiliki kehidupan yang serupa dengan Kristus.  Keserupaan dengan Kristus terbentuk melalui proses ketika seseorang mau membayar harga yaitu taat melakukan kehendak Tuhan.  Inilah kunci untuk menjadi serupa dengan Kristus!  Ada tertulis,  "Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku."  (Yohanes 14:21a).  Yang terpenting dalam menjalani kehidupan kekristenan itu bukan hanya sekedar kita rajin ke gereja setiap Minggu, berapa banyak ayat Alkitab yang kita hafal luar kepala, atau kita mampu berkhotbah dan mengajar firman Tuhan kepada orang lain, melainkan ketaatan kepada Kristus yang menjadikan kita memiliki karakter yang sesuai dengan kehendak-Nya.

     Hidup dalam ketaatan berarti mau membuang dosa.  "Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu."  (Yakobus 1:21).  Apalah artinya tampak rajin beribadah jika kita tidak mau membuang hal-hal yang kotor dan jahat dalam diri kita?  Itu sama artinya kita telah menipu diri sendiri.  Jadi harga yang harus dibayar sebagai bukti kasih kita kepada Tuhan adalah hidup dalam kekudusan dan kesalehan.  "Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu."  (2 Korintus 6:17).  Dunia saat ini begitu berusaha mencemarkan kita, karena itu kita harus berhati-hati supaya tidak terbawa arus yang ada.

     Hidup serupa Kristus akan menghasilkan karakter-karakter seperti ini:  "...sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan."  (Kolose 3:12-14).

Tanpa ketaatan, mustahil seseorang dapat dikatakan mengasihi Tuhan!

Wednesday, February 3, 2016

MENGASIHI TUHAN: Merindukan Hadirat-Nya (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 Februari 2016 

Baca:  Mazmur 31:20-25

"Kasihilah TUHAN, hai semua orang yang dikasihi-Nya!"  Mazmur 31:24

Orang yang mengasihi Tuhan pasti rindu selalu dekat dengan Dia melalui doa, atau jam-jam peribadatan.  Demikian pula Daud:  "Betapa disenangi tempat kediaman-Mu, ya TUHAN semesta alam! Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran TUHAN;...Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik."  (Mazmur 84:2, 3, 11).  Doa adalah nafas hidup orang percaya, karena itu keintiman yang kita jalin dengan Tuhan haruslah menjadi prioritas utama dalam keseharian kita.  Ingat, kekristenan bukanlah sekedar ritual agamawi, melainkan kasih yang dinyatakan ke dalam sebuah tindakan hidup karib dengan Tuhan.

     Orang yang mengasihi Tuhan juga pasti mencintai firman-Nya.  Ia akan bersukacita dan menikmati jam-jam pembacaan Alkitab.  Banyak orang Kristen mengatakan bahwa membaca Alkitab adalah kegiatan yang membosankan, bahkan sebagai penghantar tidur!  Tidaklah mengherankan jika bangku-bangku gereja banyak yang kosong di setiap ibadah pendalaman Alkitab.  Banyak tulisan pemazmur yang mengindikasikan betapa ia sangat menyintai, menyukai dan menggemari firman Tuhan:  "Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari... perintah-perintah-Mu menjadi kesukaanku... Taurat-Mu menjadi kesukaanku."  (Mazmur 119:97, 143, 174).

     Orang yang mengasihi Tuhan suka memuji dan menyembah Dia.  Ketahuilah, pujian dan penyembahan adalah atmosfer sorgawi setiap saat.  Makhluk sorgawi memuji dan menyembah Tuhan siang dan malam, namun Iblis juga mendakwa orang percaya siang dan malam  (baca  Wahyu 12:10).  Karena itu kita tidak boleh kalah dengan Iblis!

     Biarlah pujian dan penyembahan menjadi gaya hidup kita sehari-hari.  Saat kita menaikkan puji-pujian bagi Tuhan, Ia akan hadir melawat kita dengan segala otoritas-Nya, sebab  "...Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel."  (Mazmur 22:4).  Mari mencontoh Daud,  "Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau,"  (Mazmur 119:164).

Mengasihi Tuhan harus benar-benar terbukti melalui tindakan dan perbuatan!