Tuesday, February 2, 2016

MENGASIHI TUHAN: Merindukan Hadirat-Nya (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Februari 2016 

Baca:  Mazmur 116:12-19

"Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku?"  Mazmur 116:12

Adakah di antara pembaca yang tidak pernah mengalami dan merasakan kebaikan Tuhan?  Semua yang telah kita lewati adalah akumulasi kasih dan kebaikan Tuhan.  Kita takkan sanggup menghitung dan mengukur  "...betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus."  (Efesus 3:18).

     Kita dapat bangun pagi ini karena kebaikan Tuhan.  Tubuh kita sehat karena Tuhan sangat baik kepada kita.  Jika kita bisa makan, minum, bekerja, terlibat dalam pelayanan, memiliki keluarga dan orang-orang yang terdekat yang mengasihi kita, semuanya karena kebaikan Tuhan;  dan kasih terbesar yang telah kita terima adalah keselamatan melalui pengorbanan Kristus di kayu salib, yang oleh-Nya kita beroleh pengampunan dosa.  "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN,"  (Mazmur 32:1-2).  Lebih dari itu kita yang percaya kepada-Nya diangkat menjadi anak-anak-Nya.  "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;"  (Yohanes 1:12).

     Jika menyadari Tuhan sangat mengasihi kita maka seharusnya kita mengasihi Dia lebih dari apa pun.  Tanda orang mengasihi Tuhan adalah kerinduannya yang besar untuk mencari hadirat-Nya lebih dari berkat-berkat-Nya.  "Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?"  (Mazmur 42:2-3).  Ini pun kerinduan Nabi Yeremia:  "Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam."  (Yeremia 15:16).  Kita tidak mengasihi Tuhan jika kita malas berdoa, beribadah sering bolos, membaca Alkitab ogah-ogahan, memuji Tuhan terpaksa, melayani Tuhan harus didorong-dorong.

"Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya."  Mazmur 117:2

Monday, February 1, 2016

MENCARI TUHAN DI WAKTU PAGI

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Februari 2016 

Baca:  Mazmur 5:1-13

"TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu."  Mazmur 5:4

Seperti biasa di pagi ini sang mentari menyapa kita penuh bersahabat sebagai pertanda hari baru telah datang.  Hari pertama di bulan Februari telah berada tepat di hadapan kita.  Sudahkah kita mengucap syukur kepada Tuhan atas berkat, kasih, pemeliharaan dan perlindungan-Nya yang sempurna?  Pagi merupakan awal hari dan jika kita mengawali hari dengan benar, dengan mencari wajah Tuhan dan bersekutu dengan-Nya sebelum memulai segala sesuatunya, kita akan mengalami sukacita, pertolongan, mujizat dan kekuatan dari Tuhan sepanjang hari.  Pagi hari bisa diibaratkan sebuah fondasi bangunan;  jika kita memulai dengan fondasi yang benar maka bangunan itu akan tetap tegak berdiri dan kokoh, meskipun ada hujan badai.

     Demikian juga dalam kehidupan ini.  Jika kita mengawali setiap hari bersama Tuhan, mencari wajah-Nya, mencari kehendak-Nya dan membangun persekutuan yang karib dengan Dia, apa pun tantangan yang datang, seberat apa pun situasi yang kita hadapi, kita pasti sanggup mengatasinya karena Tuhan beserta kita.  Inilah yang dilakukan Daud yaitu mencari Tuhan setiap pagi sebagai pertanda bahwa ia mengutamakan Tuhan dan menjadikan Dia prioritas dalam hidupnya.  Selain berdoa Daud juga tidak lupa mempersembahkan puji-pujian bagi Tuhan.  "...pada waktu pagi aku mau bersorak-sorai karena kasih setia-Mu; sebab Engkau telah menjadi kota bentengku, tempat pelarianku pada waktu kesesakanku."  (Mazmur 59:17).  Itulah sebabnya Daud dikenal sebagai orang yang berkenan di hati Tuhan.  "Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku."  (Kisah 13:22b).

     Ada banyak orang Kristen yang ketika bangun pagi bukannya pertama-tama mencari Tuhan atau berdoa, tetapi kopi hangat, koran atau mencari-cari program menarik di televisi.  Bila Saudara rindu mengalami terobosan dalam hidup ini jadikanlah doa sebagai kunci pembuka hari.  Awalilah hari-hari Saudara dengan membangun persekutuan dengan Tuhan.

Tuhan Yesus memberi resep keberhasilan hidup:  "carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."  Matius 6:33