Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Januari 2016
Baca: 1 Timotius 6:11-16
"Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal." 1 Timotius 6:12a
Banyak orang Kristen menyerah di tengah pertandingan iman dan meninggalkan Tuhan. Mereka merasa sudah lama mengikut Tuhan tetapi hidupnya tidak mengalami perubahan berarti. Mereka terpedaya oleh bujuk rayu Iblis yang menawarkan kenikmatan duniawi. Jika motivasi kita dalam mengikut Tuhan hanya mengejar materi saja kita akan kecewa.
Banyak orang berbondong-bondong mencari Tuhan Yesus bukan karena merindukan pribadi-Nya. "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu
telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu
dan kamu kenyang." (Yohanes 6:26). Karena masalah ekonomi ini banyak orang Kristen kecewa, mengeluh dan bersungut-sungut. Mereka tenggelam dalam kesedihan, penyesalan, kekuatiran, kekecewaan, sakit hati, kebencian, kepahitan. Tuhan Yesus berkata, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." (Matius 11:28). Jangan biarkan beban hidup yang ada menghalangi langkah kita dalam pertandingan iman. Seberat apa pun tantangannya kita harus terus berlari dan fokus kepada tujuan. "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Timotius 1:7), sehingga kita dapat berkata, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." (Filipi 4:13).
Selain itu, dosa adalah faktor utama yang merintangi kita untuk turut dalam perlombaan iman, sebab Tuhan tidak pernah berkompromi dengan dosa. "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala
kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu,
sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:1-2). Karena itu berhentilah berbuat dosa!
"Aku telah mengangkat beban dari bahunya, tangannya telah bebas dari keranjang pikulan; dalam kesesakan engkau berseru, maka Aku meluputkan engkau;" Mazmur 81:7-8
Friday, January 22, 2016
Thursday, January 21, 2016
PERTANDINGAN IMAN (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Januari 2016
Baca: 1 Korintus 9:24-27
"Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal." 1 Korintus 9:25a
Perjalanan kekristenan tak ubahnya pertandingan olahraga lari jarak jauh yang melewati rute berliku-liku. Ada kalanya kita menempuh jalan yang menanjak penuh kerikil dan bebatuan, atau juga menyusuri lembah yang curam dan terjal. Tuhan memanggil kita untuk turut serta dalam pertandingan tersebut bukan hanya sebagai penonton.
Ada perbedaan mencolok antara peserta dan penonton. Penonton paling mahir berkomentar, melontarkan kritikan dan hujatan terhadap peserta lomba karena ia hanya menonton, bukan turut bertanding. Kondisi berbeda harus dialami oleh peserta lomba, di mana ia harus berjuang begitu rupa di gelanggang pertandingan, bermandi peluh dan tak jarang harus mengalami cidera di tengah pertandingan. Ingatlah bahwa penonton sampai kapan pun tidak pernah berhak mendapatkan medali atau piala; yang berhak menerima adalah peserta pertandingan! Tetapi banyak orang lebih memilih menjadi penonton dan menolak panggilan Tuhan untuk turut serta dalam pertandingan iman, dengan 1001 alasan. Ada pula yang mengiyakan namun selalu menunda-nunda waktu dengan berbagai dalih. Alkitab mencatat: "...banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih." (Matius 22:14). Memang, untuk turut ambil bagian dalam pertandingan iman bukanlah perkara mudah, ada harga yang harus dibayar. Siap atau tidak siap kita akan dihadapkan pada banyak tantangan dan hambatan.
Ada hal-hal yang harus diperhatikan saat kita menjadi peserta pertandingan iman: kita harus menanggalkan beban dan dosa. "Karena...marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita." (Ibrani 12:1). Coba bayangkan jika ada peserta pertandingan yang tetap memikul beban di punggung saat berlari! Sampai berapa lama ia akan mampu bertahan? Cepat atau lambat ia pasti akan mengalami kelelahan yang sangat dan kemudian menyerah di tengah jalan. Beban berbicara tentang masalah dan pergumulan hidup ini.
Tanggalkan beban Saudara dan serahkan semua kepada Tuhan, karena di dalam Dia selalu ada jalan keluar yang terbaik!
Baca: 1 Korintus 9:24-27
"Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal." 1 Korintus 9:25a
Perjalanan kekristenan tak ubahnya pertandingan olahraga lari jarak jauh yang melewati rute berliku-liku. Ada kalanya kita menempuh jalan yang menanjak penuh kerikil dan bebatuan, atau juga menyusuri lembah yang curam dan terjal. Tuhan memanggil kita untuk turut serta dalam pertandingan tersebut bukan hanya sebagai penonton.
Ada perbedaan mencolok antara peserta dan penonton. Penonton paling mahir berkomentar, melontarkan kritikan dan hujatan terhadap peserta lomba karena ia hanya menonton, bukan turut bertanding. Kondisi berbeda harus dialami oleh peserta lomba, di mana ia harus berjuang begitu rupa di gelanggang pertandingan, bermandi peluh dan tak jarang harus mengalami cidera di tengah pertandingan. Ingatlah bahwa penonton sampai kapan pun tidak pernah berhak mendapatkan medali atau piala; yang berhak menerima adalah peserta pertandingan! Tetapi banyak orang lebih memilih menjadi penonton dan menolak panggilan Tuhan untuk turut serta dalam pertandingan iman, dengan 1001 alasan. Ada pula yang mengiyakan namun selalu menunda-nunda waktu dengan berbagai dalih. Alkitab mencatat: "...banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih." (Matius 22:14). Memang, untuk turut ambil bagian dalam pertandingan iman bukanlah perkara mudah, ada harga yang harus dibayar. Siap atau tidak siap kita akan dihadapkan pada banyak tantangan dan hambatan.
Ada hal-hal yang harus diperhatikan saat kita menjadi peserta pertandingan iman: kita harus menanggalkan beban dan dosa. "Karena...marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita." (Ibrani 12:1). Coba bayangkan jika ada peserta pertandingan yang tetap memikul beban di punggung saat berlari! Sampai berapa lama ia akan mampu bertahan? Cepat atau lambat ia pasti akan mengalami kelelahan yang sangat dan kemudian menyerah di tengah jalan. Beban berbicara tentang masalah dan pergumulan hidup ini.
Tanggalkan beban Saudara dan serahkan semua kepada Tuhan, karena di dalam Dia selalu ada jalan keluar yang terbaik!
Subscribe to:
Posts (Atom)