Thursday, January 7, 2016

TUHAN YANG MENUNTUN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Januari 2016

Baca:  Mazmur 25:1-22

"Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya."  Mazmur 25:12

Seorang dapat membuat pilihan hidup yang benar seiring bertambahnya tingkat kedewasaan rohani.  Tingkat kedewasaan rohani tidak ada kaitannya dengan usia, tingkat sosial atau berapa lama menjadi Kristen, tapi berbicara tentang pertumbuhan iman di dalam Tuhan dan bagaimana mengaplikasikan ajaran firman ke dalam kehidupan nyata.  Seseorang dikatakan dewasa rohani bila memiliki pancaindera yang terlatih, sehingga mampu membedakan yang baik dari pada yang jahat  (baca  Ibrani 5:14).  Dengan kata lain orang yang dewasa rohani adalah orang yang takut akan Tuhan;  dan terhadap orang yang takut akan Dia Tuhan akan menunjukkan jalan yang harus dipilihnya  (ayat nas).

     Rasul Paulus berdoa untuk jemaat di Filipi:  "Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus,"  (Filipi 1:9-10).  Untuk memiliki hati yang takut akan Tuhan kita harus bertumbuh dalam kasih dan memiliki pengenalan  (pengetahuan)  yang benar akan Tuhan.  Jadi kasih dan pengetahuan adalah dua hal yang saling melengkapi dan tak terpisahkan.  Saat kita bertumbuh dalam kasih dan pengetahuan yang benar tentang Tuhan, kita beroleh kekuatan untuk membuat pilihan hidup yang benar.  Saat kita memilih beribadah kepada Tuhan artinya kita datang ke gereja bukan hanya sebagai rutinitas belaka, melainkan bersedia mempersembahkan seluruh keberadaan hidup kita kepada Tuhan.  "...supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati."  (Roma 12:1).

     Ibadah sejati berbicara tentang ketaatan, kesetiaan dan pengabdian kita kepada Tuhan.  Kita berserah secara total kepada Tuhan dan percaya kepada setiap rencana-Nya.  Inilah yang mendorong kita untuk menuruti firman-Nya dan mengikuti jalan-Nya, karena kita tahu bahwa jalan Tuhan adalah yang terbaik bagi kita.

"Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya."  Mazmur 25:10

Wednesday, January 6, 2016

SEKARANG WAKTUNYA BERTINDAK

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Januari 2016

Baca:  Pengkhotbah 9:1-2

"Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba."  Pengkhotbah 9:12

Menunda-nunda pekerjaan adalah hal yang seringkali dilakukan banyak orang.  Contohnya:  ketika mendapatkan tugas dari sekolah atau kantor yang dapat dikerjakan hari itu, tidak langsung kita kerjakan, karena kita berpikir esok masih ada.  Kita membiarkan waktu berlalu dengan percuma.  Akibatnya tugas-tugas semakin menumpuk dan membuat kita kewalahan sendiri.

     Alkitab memperingatkan agar kita tidak menunda-nunda apa yang bisa kita kerjakan sekarang atau hari ini.  "Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja."  (Yohanes 9:4).  Ada  'quote'  mengatakan:  "Mata uang yang paling berharga di dunia ini adalah waktu.  Tidak seorang pun bisa membeli waktu yang sudah terpakai."  (Anonim).  Bila sampai hari ini kita masih diberi nafas hidup berarti kesempatan bagi kita untuk bekerja, berkaraya dan berjerih lelah bagi Tuhan:  "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan,"  (Amsal 14:23).  Rasul Paulus juga menegaskan,  "...dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia."  (1 Korintus 15:58);  juga kesempatan untuk memaksimalkan talenta yang Tuhan beri;  kesempatan untuk menabur kebaikan.  "Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah."  (Galatia 6:9).

     Jangan menunggu  'waktu yang tepat', tetapi mulailah sekarang juga!  Mengapa?  "Karena manusia tidak mengetahui waktunya."  (ayat nas).  Jangan pernah berkata kalau kita tidak punya waktu, karena pada dasarnya semua orang diberi waktu yang sama oleh Tuhan yaitu 24 jam sehari.  Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk berdalih!  Selagi masih sehat, selagi keadaan masih baik, selagi kesempatan masih terbuka bagi kita, lakukan...

"Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu."  (2 Korintus 6:2b),  "...jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"  (Ibrani 4:7).