Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Januari 2016
Baca: 2 Tawarikh 20:1-9
"Dan Yehuda berkumpul untuk meminta pertolongan dari pada TUHAN. Mereka datang dari semua kota di Yehuda untuk mencari TUHAN." 2 Tawarikh 20:4
Adalah sia-sia menggantungkan harapan hidup kepada manusia dan segala yang ada di dunia ini. kekayaan melimpah takkan sanggup menolong dan menjamin hidup kita.
Tanpa disadari seringkali kita berjalan dengan kekuatan sendiri karena merasa mampu, pintar, kuat, kaya dan berpengalaman. Acapkali ketika menghadapi masalah berat, yang timbul di hati dan pikiran adalah mencari pertolongan kepada sesama. Alkitab menyatakan bahwa orang yang mengandalkan sesamanya disebut orang yang terkutuk, tetapi orang yang mengandalkan Tuhan adalah orang yang diberkati. "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan
akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya
panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun
kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah." (Yeremia 17:7-8). Mengandalkan Tuhan berarti percaya kepada Tuhan dan mengimani janji-janji-Nya apa pun keadaannya.
Yosafat adalah contoh orang yang mengandalkan Tuhan. Nama Yosafat memiliki arti Tuhan adalah hakim. Ia adalah anak Asa, seorang raja yang takut akan Tuhan, sedangkan ibunya bernama Azuba. Yosafat "...hidup mengikuti jejak Asa, ayahnya; ia tidak menyimpang dari padanya dan melakukan apa yang benar di mata TUHAN." (1 Raja-Raja 22:43). Setiap kali hendak maju berperang Yosafat selalu meminta petunjuk Tuhan sehingga ketika kerajaannya diserang bani Moab, bani Amon dan orang-orang Meunim, ia tahu benar kepada siapa harus bersandar dan berharap. Yosafat membuat keputusan mencari Tuhan dan menyerukan seluruh rakyat untuk berpuasa; dan saat mereka merendahkan diri di hadapan Tuhan, Tuhan pun menyatakan kehendak-Nya melalui Yahaziel yang dipenuhi Roh-Nya. Berserulah Yahaziel kepada seluruh umat, "Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah." (2 Tawarikh 20:15). Mereka diperintahkan untuk tidak takut, karena Tuhan yang berperang ganti mereka.
Kemenangan tersedia bagi orang-orang yang senantiasa mengandalkan Tuhan!
Saturday, January 2, 2016
Friday, January 1, 2016
TAHUN BARU: Mengandalkan Tuhan (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Januari 2016
Baca: Yesaya 31:1-9
"Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN." Yesaya 31:1
Hari ini adalah hari pertama di tahun yang baru. Jika memperhatikan apa yang sedang terjadi di dunia saat ini, secara manusia kita pasti mengalami ketakutan dan kekuatiran. Goncangan terjadi bukan hanya di bidang ekonomi saja, tapi hampir di segala aspek kehidupan terjadi goncangan. Apa yang akan terjadi esok hari? Keadaan akan semakin membaik atau bertambah buruk tak seorang pun manusia yang tahu. Kita hanya bisa menebak, menerka dan mereka-reka. Karena itu "Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu." (Amsal 27:1).
Menghadapi masa-masa sukar seperti ini apa yang harus kita lakukan? Apakah kita tetap mengeraskan hati dengan bersandar kepada kekuatan dan kemampuan diri sendiri, atau berharap kepada sesama yang mungkin dapat diandalkan? Alkitab memperingatkan dengan keras: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk." (Yeremia 17:5-6). Kekuatan manusia sangat terbatas dan kita pasti akan kecewa bila berharap kepadanya. "Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?" (Yesaya 2:22).
Nabi Yesaya memperingatkan bangsa Israel untuk tidak mencari pertolongan ke Mesir, mengandalkan kuda, kereta dan pasukan berkuda, "Sebab orang Mesir adalah manusia, bukan allah, dan kuda-kuda mereka adalah makhluk yang lemah, bukan roh yang berkuasa. Apabila TUHAN mengacungkan tangan-Nya, tergelincirlah yang membantu dan jatuhlah yang dibantu, dan mereka sekaliannya habis binasa bersama-sama." (Yesaya 31:3).
Satu-satunya yang dapat kita andalkan dalam menjalani kehidupan ini hanyalah Tuhan, bukan yang lain!
Baca: Yesaya 31:1-9
"Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN." Yesaya 31:1
Hari ini adalah hari pertama di tahun yang baru. Jika memperhatikan apa yang sedang terjadi di dunia saat ini, secara manusia kita pasti mengalami ketakutan dan kekuatiran. Goncangan terjadi bukan hanya di bidang ekonomi saja, tapi hampir di segala aspek kehidupan terjadi goncangan. Apa yang akan terjadi esok hari? Keadaan akan semakin membaik atau bertambah buruk tak seorang pun manusia yang tahu. Kita hanya bisa menebak, menerka dan mereka-reka. Karena itu "Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu." (Amsal 27:1).
Menghadapi masa-masa sukar seperti ini apa yang harus kita lakukan? Apakah kita tetap mengeraskan hati dengan bersandar kepada kekuatan dan kemampuan diri sendiri, atau berharap kepada sesama yang mungkin dapat diandalkan? Alkitab memperingatkan dengan keras: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk." (Yeremia 17:5-6). Kekuatan manusia sangat terbatas dan kita pasti akan kecewa bila berharap kepadanya. "Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?" (Yesaya 2:22).
Nabi Yesaya memperingatkan bangsa Israel untuk tidak mencari pertolongan ke Mesir, mengandalkan kuda, kereta dan pasukan berkuda, "Sebab orang Mesir adalah manusia, bukan allah, dan kuda-kuda mereka adalah makhluk yang lemah, bukan roh yang berkuasa. Apabila TUHAN mengacungkan tangan-Nya, tergelincirlah yang membantu dan jatuhlah yang dibantu, dan mereka sekaliannya habis binasa bersama-sama." (Yesaya 31:3).
Satu-satunya yang dapat kita andalkan dalam menjalani kehidupan ini hanyalah Tuhan, bukan yang lain!
Subscribe to:
Posts (Atom)