Sunday, December 27, 2015

YEREMIA: Mengerjakan Panggilan Tuhan

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Desember 2015

Baca:  Yeremia 1:1-19

"Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan."  Yeremia 1:7

Yeremia adalah anak imam Hilkia dari Anatot.  Ia menerima panggilan Tuhan menjadi nabi saat usianya masih sangat belia, bahkan Alkitab menyatakan bahwa Tuhan telah memilih dia sejak masih dalam kandungan ibunya.  "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa."  (ayat 5).

     Respons Yeremia terhadap panggilan Tuhan ini tidak jauh berbeda seperti Musa tatkala dipanggil memimpin bangsa Israel, yaitu merasa belum siap dan tidak memiliki rasa percaya diri:  "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda."  (ayat 6).  Jika Tuhan turut bekerja, usia muda bukanlah halangan untuk dipakai menjadi alat kemuliaan-Nya, melainkan merupakan anugerah dan suatu keistimewaan beroleh kesempatan dan kepercayaan dari Tuhan.  Karena itu  "Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu."  (1 Timotius 4:12).  Masa pelayanan Yeremia sebagai nabi adalah masa-masa yang sangat sulit, karena pada waktu itu bangsa Israel sedang mengalami kemerosotan rohani:  ketidaktaatan, kejahatan, kedurhakaan, penindasan dan berbagai jenis penyimpangan terjadi di mana-mana.  Yeremia menggambarkan bangsa Israel seperti isteri yang tidak lagi setia kepada suaminya, melakukan perzinahan.  Tugas teramat berat dan berresiko harus diemban Yeremia, di mana ia harus berani melawan arus orang-orang kebanyakan yang tidak taat demi menegakkan kebenaran.

     Dengan kekuatan sendiri mustahil Yeremia mampu, tapi Tuhan  "...mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: 'Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu.'"  (Yeremia 1:9).

Dengan kekuatan adikodrati Yeremia berani mengerjakan panggilan Tuhan!

Saturday, December 26, 2015

YESUS KRISTUS: Hadiah Terbesar Dari Allah

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Desember 2015

Baca:  Lukas 1:26-38

"Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."  Lukas 1:32-33

Ada hal menarik dalam kisah kelahiran Yesus Kristus ini, di mana berita tentang kelahiran Sang Juruselamat ini diterima pertamakali justru oleh para gembala yang tinggal di padang, melalui seorang malaikat yang diutus oleh Allah sendiri.  Kita tahu bahwa penggembala domba adalah profesi yang sangat rendah dan sederhana, tetapi Allah menunjukkan kepedulian-Nya terhadap orang-orang yang dipandang sebelah mata oleh dunia.  "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."  (Lukas 2:10-12).

     Mungkin saat ini kita merasa diri sebagai orang yang terabaikan, disepelekan, tidak dianggap dan dipandang rendah oleh orang lain.  Jangan berkecil hati dan putus asa!  Natal adalah bukti bagaimana Allah sangat memedulikan kita dengan memberikan Yesus Kristus sebagai hadiah terbesar, termahal, terbaik dan terindah.  Berbicara tentang hadiah seringkali pikiran kita hanya tertuju kepada berkat materi semata, seperti uang, mobil, rumah dan sebagainya.  Padahal Yesus Kristus adalah sumber berkat, segala kuasa ada di tangan-Nya.  Tertulis:  "...Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: 'Yesus Kristus adalah Tuhan,' bagi kemuliaan Allah, Bapa!"  (Filipi 2:9-11).

     Memiliki Yesus Kristus dalam hidup ini berarti memiliki segala-galanya, karena di dalam Dia ada kuasa untuk memberkati, memulihkan, menyembuhkan, dan menyelamatkan.  Dia Imanuel, Allah menyertai kita  (baca  Matius 1:23).  Seberat apa pun perjalanan hidup yang kita tempuh Tuhan Yesus yang tidak pernah meninggalkan kita.

Yesus Kristus datang ke dunia untuk membawa kabar sukacita dan pengharapan yang pasti bagi kita orang percaya!