Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Desember 2015
Baca: Efesus 1:3-14
"Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya." Efesus 1:4
Didasari oleh kasih-Nya yang besar Tuhan Yesus rela mati demi memilih dan menyelamatkan kita. Kalau bukan karena kasih Dia tidak mungkin datang ke dunia.
Kasih-Nya adalah kasih yang sempurna dan tanpa pamrih, sebab "...Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." (Roma 5:8). Inilah kasih yang sejati dan terbesar, yaitu kasih yang disertai dengan pengorbanan. "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." (Yohanes 15:13). Ingatlah selalu bahwa status kita sebelumnya adalah hamba dosa, tapi Tuhan telah memerdekakan kita dari dosa sehingga kita menjadi hamba kebenaran. Bukan hanya itu, Tuhan juga tidak lagi menyebut kita sebagai hamba, melainkan sebagai sahabat-Nya. "...sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku
menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu
segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku." (Yohanes 15:15).
Apa tujuan Tuhan memilih kita? "...supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap," (Yohanes 15:16b), dan "...untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya." (Efesus 2:10). Kalau kita mengerti tujuan dan maksud Tuhan ini kita tidak akan kendor dalam melayani Tuhan, melainkan dengan roh yang menyala-nyala. Ibadah pun tidak akan kita lakukan dengan asal-asalan, tapi dengan hati yang takut akan Tuhan. Semua karena anugerah jika Tuhan memilih dan melayakkan kita untuk turut ambil bagian dalam pekerjaan-Nya yang agung dan mulia. Sekali lagi semua ini anugerah-Nya. Kalau untuk pekerjaan apa pun seseorang harus melakukan jasa terlebih dahulu baru mendapatkan upah, berbeda dengan Tuhan: Ia membayar kita terlebih dahulu dengan darah-Nya untuk menyelamatkan kita, barulah setelah itu kita diminta untuk melakukan pekerjaan baik yang telah Ia persiapkan. Sayang, tidak semua orang merespons panggilan dan pilihan Tuhan ini, melainkan menolak dan menyia-nyiakannya.
"...berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh." 2 Petrus 1:10
Thursday, December 17, 2015
Wednesday, December 16, 2015
ORANG PERCAYA: Umat Pilihan Tuhan (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Desember 2015
Baca: 2 Tesalonika 2:13-17
"...sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai." 2 Tesalonika 2:13
Menjadi orang percaya atau orang Kristen bukanlah kebetulan terjadi, sebab "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu." (Yohanes 15:16a), dan "Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku," (Yohanes 6:44). Artinya kita adalah orang-orang pilihan Tuhan yang dipanggil masuk ke dalam kehendak dan rencana-Nya. Ini menunjukkan bahwa kita istimewa dan berharga di mata Tuhan karena dipilih di antara jutaan umat manusia di muka bumi ini. Bukankah banyak yang lebih pandai, lebih kaya, lebih kuat, lebih bertalenta, lebih segala-galanya dibandingkan dengan kita, tapi mengapa Tuhan memilih kita? Jelas Tuhan memilih kita bukan karena kuat dan gagah kita, namun semata-mata karena anugerah-Nya. Karena itulah tidak ada alasan bagi kita menjadi sombong!
Banyak orang Kristen yang beranggapan keliru bahwa jika telah dipilih Tuhan untuk diselamatkan berarti perjalanan hidup kita akan terbebas dari masalah, mulus tanpa hambatan; kita pun bisa menjalani hidup dengan semau gue, bermalas-malasan, berbuat dosa pun tidak apa-apa, toh nantinya kita akan selamat dan dijamin tetap masuk sorga. Itu pemahaman yang salah! Rasul Paulus memeringatkan, "...karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia," (Filipi 2:12-15).
Pemilihan Tuhan atas kita seharusnya membuat kita lebih bersyukur, menghormati Tuhan dan semakin mengasihi Dia. Kita yang seharusnya dimurkai dan binasa karena dosa dan pelanggaran dipilih dan diselamatkan oleh Tuhan.
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah," Efesus 2:8
Baca: 2 Tesalonika 2:13-17
"...sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai." 2 Tesalonika 2:13
Menjadi orang percaya atau orang Kristen bukanlah kebetulan terjadi, sebab "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu." (Yohanes 15:16a), dan "Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku," (Yohanes 6:44). Artinya kita adalah orang-orang pilihan Tuhan yang dipanggil masuk ke dalam kehendak dan rencana-Nya. Ini menunjukkan bahwa kita istimewa dan berharga di mata Tuhan karena dipilih di antara jutaan umat manusia di muka bumi ini. Bukankah banyak yang lebih pandai, lebih kaya, lebih kuat, lebih bertalenta, lebih segala-galanya dibandingkan dengan kita, tapi mengapa Tuhan memilih kita? Jelas Tuhan memilih kita bukan karena kuat dan gagah kita, namun semata-mata karena anugerah-Nya. Karena itulah tidak ada alasan bagi kita menjadi sombong!
Banyak orang Kristen yang beranggapan keliru bahwa jika telah dipilih Tuhan untuk diselamatkan berarti perjalanan hidup kita akan terbebas dari masalah, mulus tanpa hambatan; kita pun bisa menjalani hidup dengan semau gue, bermalas-malasan, berbuat dosa pun tidak apa-apa, toh nantinya kita akan selamat dan dijamin tetap masuk sorga. Itu pemahaman yang salah! Rasul Paulus memeringatkan, "...karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia," (Filipi 2:12-15).
Pemilihan Tuhan atas kita seharusnya membuat kita lebih bersyukur, menghormati Tuhan dan semakin mengasihi Dia. Kita yang seharusnya dimurkai dan binasa karena dosa dan pelanggaran dipilih dan diselamatkan oleh Tuhan.
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah," Efesus 2:8
Subscribe to:
Posts (Atom)