Saturday, November 28, 2015

BERUBAH LEBIH BAIK (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 November 2015

Baca:  2 Korintus 3:1-18

"Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar."  1 Korintus 3:18b

Menjadi serupa dengan Kristus adalah sasaran utama kehidupan orang percaya.  Bagaimana kita mencapai sasaran tersebut bila grafik kualitas hidup kita tidak menunjukkan suatu peningkatan?  Untuk mencapai tingkat serupa dengan Kristus kita harus mau berubah yaitu ke arah yang positif.

     Apa yang harus kita lakukan supaya hidup kita semakin hari semakin berubah ke arah yang lebih baik?  Hal pertama adalah mengevaluasi diri.  Salah satu unsur utama evaluasi diri adalah kejujuran.  Kendala terbesar penghambat evaluasi atau koreksi adalah keakuan yang besar, kesombongan, gengsi, kenyamanan dan keengganan mengalami perubahan itu sendiri.  Karena itu diperlukan kerendahan hati dan juga kerelaan membayar harga.

     Kalau di waktu-waktu lalu kita gagal karena mengandalkan kekuatan sendiri, maka hari ini dan esok kita harus belajar mengandalkan Tuhan dan melibatkan Dia dalam segala perkara.  kalau kemarin kita bermalas-malasan beribadah dan melayani Tuhan, sekarang  "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."  (Roma 12:11);  kalau dulu fokus hidup kita semata-mata untuk kepentingan diri sendiri, sekarang kita harus bertekad supaya bisa menjadi berkat bagi orang lain sehingga kita semakin disukai Tuhan dan juga manusia, seperti Samuel;  kalau dulu dalam melakukan segala sesuatu selalu terbersit motivasi tidak benar yaitu mencari pujian dan hormat bagi diri sendiri, segeralah minta ampun kepada Tuhan, dan mulai sekarang kita harus punya tekad seperti Yohanes Pembaptis:  "Ia  (Yesus)  harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil."  (Yohanes 3:30);  jika kemarin kita tak mampu mengekang lidah untuk tidak mengomel dan bersungut-sungut, mulai hari ini kita bertekad memungsikan lidah sesuai firman Tuhan yaitu penuh ucapan syukur, bersaksi dan memberitakan Injil.  Perihal berubah tentulah dari pihak kita ada kemauan untuk terus dipimpin Roh Kudus setiap hari.

"Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu."  Yesaya 60:1

Friday, November 27, 2015

BERUBAH LEBIH BAIK (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 November 2015

Baca:  1 Samuel 2:18-26

"Tetapi Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun di hadapan manusia."  1 Samuel 2:26

Semua orang tahu bahwa hidup di dunia ini hanyalah satu kali saja.  Sekali dan singkat, itulah masa hidup manusia di dunia.  Musa berkata,  "Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun,...Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh, di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu."  (Mazmur 90:10, 5).  Jika menyadari bahwa hidup ini hanya sekali dan teramat singkat seharusnya kita termotivasi mengisi hari-hari kita yang waktunya sangat terbatas ini dengan hal-hal yang positif dan berguna.

     Ada pepatah:  "Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama."  Alkitab pun menyatakan:  "Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar,"  (Amsal 22:1).  Karena itu selagi kita masih beroleh kesempatan menghirup udara baru marilah melakukan segala tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan dengan kualitas terbaik, karena tidak selamanya pintu kesempatan itu terbuka untuk kita.  "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi."  (Pengkotbah 9:10).  Mengapa?  Karena  "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya."  (Pengkotbah 3:1).  Tidak selamanya kita memiliki tubuh bugar dan kuat, ada masanya di mana manusia lahiriah kita mengalami kemerosotan.  Selagi sehat dan segala sesuatunya berjalan dengan baik kita harus memaksimalkan potensi yang ada.  Daud pernah berkata,  "Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua,"  (Mazmur 37:25), artinya hidup ini pasti mengalami perubahan:  bayi, kanak-kanak, remaja, pemuda, dewasa dan akhirnya menjadi tua.  Karena hidup ini diwarnai perubahan maka kita pun juga harus siap dan mau untuk berubah.

     Perhatikan hidup Samuel.  "...Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun di hadapan manusia."  (ayat nas), artinya Samuel tidak hanya mengalami pertumbuhan secara fisik saja, tetapi karakter dan kerohaniannya pun semakin bertumbuh sehingga hidupnya berkenan kepada Tuhan dan menjadi kesaksian yang baik bagi sesama.  (Bersambung)