Tuesday, October 13, 2015

MATA TUHAN MENJELAJAH SELURUH BUMI

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Oktober 2015

Baca:  Ibrani 4:1-13

"Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab."  Ibrani 4:13

Saat ini dunia tidak bertambah baik, kejahatan semakin merajalela di mana-mana.  Rasa-rasanya banyak orang sudah tidak punya rasa takut akan Tuhan.  Mereka berpikir bahwa segala kejahatan yang diperbuatnya itu tidak terlepas begitu saja dari pengamatan Tuhan.

     Di hadapan sesama manusia kita bisa saja menyembunyikan kejahatan tersebut secara rapi, tapi hal itu tidak berlaku di hadapan Tuhan,  "...sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab."  (ayat nas).  Kita bisa bersandiwara di depan manusia tetapi tidak di hadapan Tuhan, karena bagi Dia tidak ada yang tertutup dan tersembunyi.  Segala sesuatu yang kita perbuat, entah itu baik atau jahat, tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab Dia Mahatahu dan Mahahadir.  "Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik."  (Amsal 15:3).

     Alkitab menegaskan bahwa mata Tuhan menjelajah seluruh bumi  (baca  Zakharia 4:10b), bahkan ketajaman mata-Nya sanggup menembus sampai kedalaman hati, sementara kita hanya bisa  "...melihat apa yang di depan mata,..."  (1 Samuel 16:7b).  Sebagai manusia kita ini penuh dengan keterbatasan dan kelemahan;  dan menutupi segala perbuatan jahat adalah tindakan bodoh dan sia-sia, sebab cepat atau lambat apa yang telah kita tabur pasti akan kita tuai.  Bukan saja kelak saat kita menghadapi tahta pengadilan Tuhan, akan tetapi bisa terjadi ketika kita masih hidup di dalam dunia ini.  "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu."  (Galatia 6:7-8).  Tuhan adalah Hakim adil, yang menghakimi dengan adil segala perbuatan manusia, baik atau jahat.

"Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat."  1 Petrus 3:12

Monday, October 12, 2015

MENGANDALKAN TUHAN: Percaya Dan Bergantung Kepada-Nya

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 Oktober 2015

Baca:  Yeremia 17:5-8

"Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!"  Yeremia 17:7

Setiap orang yang mengikut Kristus dan percaya kepada-Nya selain disebut Kristen juga disebut orang percaya.  Walaupun dikatakan sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, masih banyak yang tidak benar-benar percaya kepada-Nya.  Apa buktinya?  Mereka tidak bergantung penuh kepada Tuhan dan mengandalkan Dia.  Sebaliknya mereka cenderung mengandalkan kekuatan sendiri dan juga manusia.  Apa kata Alkitab?  "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!"  (Ayat 5).  Ada akibat yang sangat mengerikan jika seseorang lebih mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri, bukan hanya tidak mendatangkan berkat, melainkan akan mendatangkan kutuk.

     Dalam kehidupan ini seringkali ada orang yang mengandalkan orang-orang kaya yang diharapkan dapat memberikan pertolongan.  Sementara ada pula orang yang lebih mengandalkan kekayaan, jabatan, koneksi, gelar, popularitas dan sebagainya, dan yang paling diandalkan oleh manusia di zaman sekarang ini adalah uang.  Siapakah orang yang tidak membutuhkan uang?  Mereka mengandalkan uang, tabungan atau deposito yang disimpan di bank, yang diharapkan dapat memberikan rasa aman, tenang dan juga jaminan bagi masa depannya.  Mereka pun menempatkan uang sebagai segala-galanya dalam hidupnya.  Benarkah uang dapat menjadi sandaran hidup ini?  Adalah sia-sia jika kita mempercayakan diri kepada uang maupun kekayaan, karena cepat atau lambat kita akan jatuh.  "Siapa mempercayakan diri kepada kekayaannya akan jatuh; tetapi orang benar akan tumbuh seperti daun muda."  (Amsal 11:28).

     Sebagai orang percaya milikilah keberanian untuk mempercayakan hidup sepenuhnya kepada Tuhan.  Inilah yang disebut mengandalkan Tuhan!  Jadi mengandalkan Tuhan itu harus disertai iman dan perbuatan yaitu penyerahan diri.  Iman adalah percaya bahwa Tuhan sanggup melakukan, dan mengandalkan Tuhan berarti komitmen untuk melakukan apa yang dipercayai.

Ada dampak yang luar biasa ketika seseorang mengandalkan Tuhan dan menaruh harapan kepada-Nya, yaitu diberkati secara berlimpah dan tinggal tenang.